Bikin Petani Rugi, Mentan Amran Cabut Izin 2.039 Kios Pupuk Subsidi

11 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman resmi mencabut izin usaha 2.039 kios pupuk bersubsidi karena kedapatan melanggar dengan menaikkan harga jual. Kerugian petani ditaksir mencapai Rp 600 miliar dengan asumsi satu tahun pelanggaran tersebut.

Mentan Amran mengatakan, petani sebetulnya sedang diuntungkan dengan pemangkasan regulasi pupuk subsidi. Namun, masih ada sejumlah oknum yang bermain dengan menaikkan harga jual pupuk ke petani.

"Masih ada keluhan petani-petani seluruh Indonesia. Kami temukan ada 2.039 kios, distributor, pengecer yang bermasalah. Hari ini kami umumkan izinnya dicabut," ungkap Amran, di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (13/10/2025).

Dalam catatannya, ada sekitar 30 kios pupuk yang sudah dicabut izinnya dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Namun, setelah ditelusuri ternyata, kios pupuk yang melanggar jauh lebih banyak.

Usai penelusuran, didapat ada 2.039 kios yang melanggar dengan mengerek harga 18-20 persen di berbagai macam produknya. Atas hal tersebut, petani merugi hingga Rp 600 miliar dalam satu tahun.

"Sekali lagi, hari ini yang 2.039 izinnya dicabut, akan diperiksa, diinvestigasi ke bawah. Dan itu terjadi pada 6.383, kejadian. Contoh nih, satu kios, ureanya naik, urea dan NPK-nya naik," sebut Amran.

Masih Bisa Sanggah

Amran menuturkan, pemilik kios masih bisa melayangkan keberatan kepada direksi PT Pupuk Indonesia (Persero). Namun, untuk sementara ini, izinnya tetap dicabut oleh Kementan.

Pencabutan itu dilakukan imbas pelanggaran menaikkan harga pupuk urea maupun NPK subsidi sebesar 18-20 persen.

"Kami turunkan tim, mengecek, dan bukti-buktinya ada. Masih ada yang bermain-main naikkan harga. Ini merugikan petani ratusan miliar. Kalau kita hitung tadi, Rp 600 miliar satu tahun," tuturnya.

Pupuk Subsidi 9,5 Juta Ton

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menegaskan komitmen menjaga ketersediaan pupuk nasional sebagai salah satu fondasi utama mewujudkan swasembada pangan.

Kapoksi Pupuk Bersubsidi Ditjen PSP Kementan Sry Pujiati menyatakan, stok pupuk bersubsidi di 2025 aman. Dengan alokasi 9,55 juta ton senilai Rp 44 triliun bagi 14,9 juta petani penerima.

"Kalau ada isu kelangkaan pupuk, itu tidak benar. Stok tersedia, hanya distribusi yang memang dilakukan bertahap. Sistem e-RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok secara elektronik) juga terus diperbaiki agar penyaluran lebih transparan dan tepat sasaran," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (27/2025).

4,8 Juta Ton Sudah Tersalurkan

Adapun hingga 25 Agustus 2025, realisasi penyaluran mencapai 4,8 juta ton atau sekitar 59 persen dari total alokasi.

Di sisi lain, Direktur Utama Pupuk Kaltim Gusrizal menyampaikan, hingga semester I 2025, realisasi produksi Pupuk Kaltim mencapai 3,5 juta ton atau 54,5 persen dari target tahunan sebesar 6,43 juta ton.

Produksi tersebut terdiri atas 1,86 juta ton urea, 149 ribu ton pupuk buatan atau NPK, dan 1,49 juta ton amonia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |