PT Berau Coal mencatatkan prestasi dengan meraih penghargaan di ajang Tamasya Award 2024. Penghargaan ini diberikan atas komitmen perusahaan dalam menjalankan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) secara optimal dan berkelanjutan.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung, kepada Direktur Operasional dan HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono.
Arief menyampaikan rasa syukur atas penghargaan yang diraih perusahaannya. Ia mengungkapkan penghargaan tersebut merupakan pengingat sekaligus motivasi bagi PT Berau Coal untuk terus memberikan manfaat nyata kepada masyarakat di sekitar wilayah operasional.
“Kami akan terus berupaya memastikan kehadiran perusahaan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Kami berkomitmen menjalankan program PPM yang berfokus pada keberlanjutan dan kemandirian masyarakat sekitar,” ujar Arief dalam keterangan resmi.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, termasuk karyawan, mitra kerja, pemerintah, dan masyarakat, atas dukungan yang terhadap perusahaan untuk menjalankan program-program PPM dengan optimal.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Tri Winarno mengungkapkan Tamasya Award merupakan wujud apresiasi pemerintah kepada perusahaan tambang yang berhasil menjalankan PPM dengan baik. Penghargaan ini bertujuan mendorong semangat serta komitmen perusahaan dalam memastikan kegiatan pertambangan membawa manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.
Tri menjelaskan, penghargaan diberikan dalam beberapa kategori, termasuk perencanaan, implementasi, serta monitoring dan evaluasi untuk sub sektor mineral. Sementara untuk sub sektor batubara, kategori dibagi berdasarkan skala produksi: kecil (kurang dari 2 juta ton), menengah (2–10 juta ton), dan besar (lebih dari 10 juta ton).
Sementara, Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menambahkan sektor minerba memiliki peran besar dalam perekonomian nasional, khususnya dalam mendukung pemerataan ekonomi di luar Pulau Jawa dan pengurangan ketimpangan gini rasio.
“Sektor pertambangan menyumbang sekitar 12% terhadap PDB nasional pada tahun 2024 dan berhasil mengurangi gini rasio menjadi 0,379, lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkap Yuliot.
Menurutnya, penghargaan ini tidak hanya mencerminkan dedikasi dan kontribusi perusahaan tambang, tetapi juga mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk terus bekerja keras demi kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, realisasi program PPM sub sektor mineral dan batubara pada tahun 2023 mencapai Rp2,53 triliun, dengan Rp851,75 miliar tercapai pada semester I tahun 2024.
Penilaian Tamasya Award 2024 dilakukan oleh tim independen yang terdiri dari akademisi, ahli, dan praktisi. Dari 4.666 perusahaan yang dievaluasi, hanya 34 perusahaan yang terpilih sebagai pemenang, termasuk PT Berau Coal. (Z-11)