Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, Bekasi menjelma menjadi salah satu kawasan paling menjanjikan bagi para pengembang properti. Julukan “sunrise property” kini semakin melekat, seiring derasnya investasi di sektor perumahan, kawasan komersial, hingga industri modern.
Menurut Associate Director Research and Consulting Leads Property Services Indonesia, Martin Samuel Hutapea, ada empat faktor utama yang membuat Bekasi begitu prospektif, yakni aksesibilitas yang mudah, pembangunan infrastruktur masif, lahan yang luas dengan harga terjangkau, serta pertumbuhan populasi yang pesat.
“Pembangunan infrastruktur di Bekasi sangat pesat. Proyek seperti Tol Layang Jakarta–Cikampek II Elevated dan LRT Jabodebek benar-benar mengubah wajah Bekasi. Kini masyarakat punya pilihan transportasi publik berbasis rel yang efisien,” jelas Martin dalam keterangan tertulis, Kamis (16/10/2025).
Selain infrastruktur, ketersediaan lahan juga menjadi magnet tersendiri. Harga tanah yang masih kompetitif membuka peluang bagi pengembang untuk menghadirkan proyek skala besar—sesuatu yang kini sulit dilakukan di Jakarta.
Perkembangan Fasilitas Pendukung
Bekasi juga dikenal sebagai pusat industri nasional dengan ribuan pabrik yang beroperasi dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Arus pekerja muda, terutama dari kalangan milenial dan Gen Z, menciptakan permintaan tinggi terhadap hunian yang dekat dengan lokasi kerja.
Kondisi tersebut membuat pasar properti Bekasi semakin dinamis, baik dari sisi penjualan maupun sewa, serta memicu berkembangnya fasilitas pendukung seperti sekolah, rumah sakit, universitas, hingga pusat hiburan.
Melihat momentum positif ini, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) optimistis melanjutkan ekspansinya melalui kawasan kota modern Lippo Cikarang Cosmopolis, yang dirancang dengan fasilitas bertaraf internasional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat urban.
Prapejualan Rp 791 Miliar
Presiden Direktur LPCK, Marlo Budiman, mengungkapkan bahwa perseroan berhasil mencatat pra-penjualan sebesar Rp 791 miliar sepanjang semester I 2025, setara 48% dari target tahunan. Pada periode yang sama, pendapatan meningkat hingga Rp 2,24 triliun, tumbuh 224% dibanding semester I 2024.
Kontributor utama pra-penjualan berasal dari segmen residensial (52%), komersial (40%), dan lahan industri (8%). Total 688 unit terjual berasal dari berbagai produk unggulan, antara lain XYZ Series, Q Series, Cendana Spark, dan The Allegra @ Casa de Lago.
“Kepercayaan konsumen adalah kunci. Karena itu, kami berkomitmen menyelesaikan pembangunan tepat waktu dan memastikan serah terima berjalan sesuai jadwal,” tegas Marlo dalam keterangan tertulis, Kamis(16/10/2025).
Dengan pencapaian tersebut, LPCK terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pengembang terbesar di koridor timur Jakarta sekaligus motor pertumbuhan ekonomi kawasan Bekasi.