Liputan6.com, Jakarta Sejumlah SPBU swasta di Jakarta mengalami kelangkaan BBM. Menanggapi hal itu, Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Batu bara dan Mineral Indonesia (ASPEBINDO) Anggawira mengatakan, pada tahun 2026 dibutuh perencanaan yang matang dari SPBU swasta dengan melibatkan lembaga independen untuk penyusunan dan transparansi kinerja.
"Saya juga meminta kepada Pertamina agar melakukan koreksi dan perbaikan produk serta layanan sehingga tercipta persaingan bisnis yang sehat antar SPBU swasta dan milik negara,” kata Anggawira Jumat (19/9/2025).
Anggawira pun berharap, kelangkaan SPBU swasta tidak terjadi lagi ke depannya sekaligus menjawab kegelisahan dan masukan dari masyarakat akan kebutuhan BBM yang berkualitas dalam negeri.
"Perlu perbaikan dalam rangka menyusun kebutuhan dan pengembangan SPBU masing-masing karena ada yang pengembangan SPBU lebih progresif dan ada yang standar saja,” harap dia.
Terkait dengan arahan Menteri Bahlil kepada badan usaha swasta (BU swasta) untuk membeli BBM ke Pertamina, Anggawira menilai, hal tersebut menjadi jalan tengah yangvbisa diambil agar kebutuhan mereka tercukupi dan bisnis bisa berjalan.
“Keputusan Pak Bahlil sudah sesuai dengan arahan Presiden Prabowo beberapa waktu lalu mengenai komoditas yang menyangkut hajat hidup orang banyak harus dikontrol oleh negara merupakan arah kebijakan yang jelas terkait ketahanan energi nasional," yakin dia.
Anggawira optimis, kolaborasi antara SPBU swasta dan Pertamina sangat penting. Sebab Ketersediaan BBM merupakan kebutuhan vital masyarakat dan harus tetap dikendalikan oleh negara untuk menjaga stabilitas pasokan.
"Silakan berkolaborasi dengan Pertamina. Kenapa Pertamina? Pertamina itu representasi negara," dia menutup.
Kelangkaan BBM SPBU Swasta, Pertamina Pastikan Belum Suplai ke Shell dan BP AKR
Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga menegaskan hingga kini belum menerima permintaan suplai bahan bakar minyak (BBM) dari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta, seperti Shell dan British Petroleum (BP AKR), yang tengah menghadapi kelangkaan BBM.
“Belum ada permintaan (dari SPBU swasta),” ujar Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Roberth Marcelino Verieza Dumatubun, dikutip dari Antara, Kamis (17/9/2025).
Pernyataan ini menanggapi kelangkaan BBM di sejumlah SPBU swasta sejak pertengahan Agustus 2025. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebelumnya menyarankan agar pengelola SPBU swasta bekerja sama dengan Pertamina Patra Niaga untuk memenuhi kebutuhan pasokan.
Meski sempat kembali menjual BBM jenis Shell Super pada awal September, stok di SPBU Shell kembali menipis. Berdasarkan data, per Minggu (7/9/2025), ada 50 SPBU Shell di Jakarta yang masih menjual Shell Super, namun jumlah itu turun drastis menjadi hanya 16 SPBU pada Rabu (17/9/2025).
Menanggapi kondisi tersebut, Bahlil menyampaikan pemerintah telah memberikan tambahan kuota impor BBM sebesar 10 persen bagi SPBU swasta. Ia juga menegaskan, jika masih membutuhkan pasokan lebih, SPBU swasta dapat melakukan kolaborasi dengan Pertamina.
Cerita dan Nasib Karyawan SPBU Shell di Tengah Kekosongan Bahan Bakar
Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Shell Indonesia kehabisan bahan bakar jenis Super (92), V-Power (95) hingga Nitros (98). Sehingga, hanya menyediakan bahan bakar V-Power/Diesel saja.
Kekosongan itu salah satunya terjadi di SPBU Shell di kawasan Jakarta Selatan. Kekosongan bahan bakar selain jenis V-Power/Diesel itu sudah dialami sejak tiga Minggu lalu.
Salah satu operator SPBU Shell yang tak ingin disebut namanya, menceritakan nasib mereka. Beredar kabar, terjadi pengurangan karyawan di beberapa SPBU Shell.
"Kalau karyawan sih Alhamdulillah masih normal. Kalau tempat lain saya enggak tahu juga," ujarnya.
Kerja Seperti Biasa
Meski pasokan bahan bakar sudah tiga pekan kosong, karyawan di SPBU tersebut tetap diminta bekerja sesuai jam kerja. Mereka masih tetap semangat bekerja seperti biasanya, dengan pembagian dua shift yaitu dari pagi pukul 06.00 Wib hingga malam 22.00 Wib.
"Enggak ada perubahan (jam kerja) kalau di sini, masih sama dua shift, ada yang nyambung malem," sambungnya.