Aset Negara Mangkrak, Erick Thohir Ingin Ambil Alih

4 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menginginkan pengalihan aset yang dimiliki negara ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Menyusul temuan ada sejumlah aset negara yang tak dikelola maksimal sehingga mangkrak.

Erick mengaku ada temuan Barang Milik Negara (BMN) yang dimiliki oleh Kementerian/Lembaga yang tersandung sengketa. Dengan begitu, pengelolaannya menjadi tidak optimal.

"Karena dari hasil deteksi kami ada barang milik negara (BMN) yang tidak punya atau dimiliki oleh K/L, ataupun K/L tidak mau memiliki barang ini. Karena mungkin kasus sengketa dan kasus hal-hal lainnya. Tapi saya tidak boleh paparin (dalam forum) mungkin nanti tertutup saja," ungkap Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (8/7/2025). 

Dia mengatakan, Kementerian BUMN dan Danantara bisa mengambil alih BMN tersebut. Tujuannya untuk dioptimalkan oleh perusahaan pelat merah.

"Kami harap, sesuai dengan adanya undang-undangnya, ini kita bisa juga, kami di BUMN bisa memaksimalkan BMN-BMN ini yang memang selama ini belum bisa dimaksimalkan," ujar Erick. 

"Ini transfer daripada asetnya harus kita dorong percepatan," ia menambahkan.

Khawatir Hambat Investasi

Erick berharap peralihan aset negara ke Danantara bisa dilakukan lebih cepat. Mengingat lagi ada sejumlah perjanjian kerja sama potensial yang dilakukan oleh Danantara.

"Apalagi dari Danantara sendiri kemarin sudah dapat kepercayaan partnership dari banyak negara, dari Saudi, dari Qatar, dari China, dari Rusia, untuk create value yang lebih," kata dia. 

"Nah ini pasti ada aset, jangan sampai nanti ada investasi, masih ada approval yang mengganjal dan membutuhkan waktu 6 bulan bahkan 4 tahun, yang akhirnya nanti investasi akan terhambat," Erick Thohir menambahkan.

Danantara Bakal Kelola GBK

Diberitakan sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan pengalihan pengelolaan kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta ke Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara merupakan arahan atau petunjuk Presiden Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan Prabowo saat memberikan pengarahan kepada pimpinan Danantara dan direksi BUMN saat Town Hall Danantara di JCC Senayan, Senin 28 April 2025.

"Jadi berkenaan dengan pertanyaan aset kawasan Gelora Bung Karno yang akan dialihkan pengelolaannya di bawah Danantara, ya betul itu adalah petunjuk dari Bapak Presiden pada saat beliau memberikan pengarahan dalam acara Town Hall Danantara beberapa hari yang lalu," kata Prasetyo kepada wartawan, Rabu (30/4/2025).

Siapkan Pengalihan Aset

Dia menyebut aset GBK Jakarta selama ini dikelola Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), di bawah Badan Layanan Umum. Prasetyo menyampaikan kementeriannya membutuhkan waktu untuk mempersiapkan proses pengalihan aset GBK ke Danantara.

"Kami tentunya butuh waktu untuk mempersiapkan secara teknis pengalihan ini karena bagaimanapun aset GBK di bawah Kementerian Sekretariat Negara adalah bersifat pengelolaannya di bawah Badan Layanan Umum, yang tentu ada perbedaan dengan proses pengalihan dari aset-aset di BUMN," jelasnya.

Prasetyo menuturkan hingga kini belum ada aset-aset negara lain seperti GBK yang dialihkan ke Danantara. Kemensetneg masih berkoordinasi dengan Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Danantara.

"Jadi mohon bersabar kalau pertanyaannya aset apa saja yang sudah dialihkan tentu sampai hari ini belum karena baru sedang kita koordinasikan secara teknis dengan pihak-pihak terkait, dengan Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan dan tentunya dengan Danantara," tutur Prasetyo.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |