Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat (AS) mengumumkan kemitraan baru dengan Uni Emirat Arab (UEA) di sektor teknologi Kecerdasan Buatan (AI). Kemitraan ini ditandatangani dalam kunjungan Presiden ke negara tersebut pada Kamis (15/5/2025).
Melansir CNBC International, Jumat (16/5/2025), Gedung Putih mengungkapkan bahwa Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab menandatangani kemitraan dalam pengadaan pusat data AI di sejumlah universitas.
Menariknya, pusat data yang akan dibangun barengan ini akan menjadi fasilitas terbesar di luar AS, yang dihadirkan dengan kerja sama antara perusahaan asal UEA G42 dengan beberapa perusahaan AS. Hal ini diungkap dalam rilis dari Departemen Perdagangan AS.
“Di UEA, perusahaan-perusahaan Amerika akan mengoperasikan pusat data dan menawarkan layanan cloud yang dikelola Amerika di seluruh wilayah,” kata Menteri Perdagangan AS Howard Lutnik dalam keterangannya.
“Perjanjian tersebut juga berisi jaminan keamanan yang kuat untuk mencegah pengalihan teknologi AS,” ungkapnya.
Sementara itu, Pemerintah AS belum mengungkap lebih lanjut terkait nama-nama perusahaan Amerika yang terlibat dalam kemitraan pusat data AI dengan G42.
Kapasitas 5 Gigawatt
Namun, CEO Nvidia Jensen Huang, Sam Altman dari OpenAI, Masayoshi Son dari SoftBank, dan Presiden Cisco Jeetu Patel semuanya hadir di UEA untuk kunjungan Presiden AS Donald Trump.
Pusat data tersebut akan memiliki kapasitas 5 gigawatt dan mencakup 10 mil persegi.
Tahap pertama proyek UEA mencakup pusat data AI berkapasitas 1 gigawatt.
Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, yang menghadiri peresmian bersama Trump, mengatakan kemitraan tersebut memperkuat posisi kawasan "sebagai pusat penelitian mutakhir dan pembangunan berkelanjutan."
Beberapa hari sebelum berangkat untuk lawatannya ke tiga negara Teluk Arab, pemerintahan Trump mengumumkan rencana untuk mencabut serangkaian pembatasan era Pemerintah Joe Biden yang dimaksudkan untuk menjauhkan chip AI dari jangkuan asing, yang akan memengaruhi penjualannya ke negara-negara di kawasan tersebut.
Raksasa Teknologi AS Guyur Investasi Rp 9,8 Kuadriliun
Mengutip CNN, dalam kunjungan Trump ke Arab Saudi, dilaporkan hampir tiga lusin CEO perusahaan terbesar Amerika, termasuk raksasa teknologi menandatangani kesepakatan senilai USD 600 miliar atau Rp9,8 kuadriliun.
Mereka membawa beberapa peluang investasi yang tengah menjadi incaran ekonomi global yaitu sektor chip kecerdasan buatan (AI) yang akan mendukung proyek infrastruktur teknologi terbesar di Timur Tengah, yang dipandang penting untuk mengamankan masa depan kawasan tersebut pasca-minyak.
Jejak Investasi Raksasa Teknologi AS di G42
Pada April 2024, Microsoft mengumumkan investasi sebesar USD 1,5 miliar di G42, sebuah grup AI yang berkantor pusat di Abu Dhabi, ibu kota UEA, dan diketuai oleh anggota keluarga kerajaan yang berpengaruh.
Laporan The New York Times menyebutkan bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan kesepakatan yang dapat menghasilkan penjualan ratusan ribu chip AI AS ke G42.