Ada 33 Proyek Pengolahan Sampah Jadi Listrik, Bos Danantara Klaim Terbesar di Dunia

3 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) bakal memimpin 33 proyek pengolahan sampah jadi energi listrik (PSEL). Proyek ini diklaim sebagai yang terbesar di dunia.

Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Patria Sjahrir menyampaikan pada tahap awal akan dimulai 10 proyek di 5 kota berbeda. Rencananya, proyek sampah jadi listrik ini dimulai pada akhir 2025 nanti.

"Kami ingin memulai dengan 10 proyek pada akhir tahun ini di 5 kota yang berbeda. Akan ada sekitar 33 proyek secara keseluruhan," kata Pandu dalam Forbes Global CEO Conference, di St Regis, Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Nilai proyek ini diperkirakan mencapai USD 150 hingga 200 juta atau setara Rp 2,5 hingga Rp 3,3 triliun (kurs Rp 16.800) per proyek. Pandu bilang, ini menjadi proyek terbesar pengolahan sampah di dunia.

"Satu proyek bernilai sekitar 150 hingga 200 juta dolar AS. Secara kumulatif, ini akan menjadi proyek waste to energy terbesar di dunia," tegasnya.

Diminati 120 Perusahaan

Sebelumnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) mencatat sudah ada 120 perusahaan yang berminat gabung dalam menggarap proyek pengolahan sampah menjadi energi. Proses tendernya pun akan dituntaskan dalam 6-8 pekan ke depan.

Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Patria Sjahrir mengungkapkan proyek pengolahan sampah jadi listrik menarik minat investasi dari perusahaan lokal maupun mancanegara. Jumlahnya sudah menyentuh 120 pihak yang menyatakan minatnya.

"Sekarang sudah ada sekitar 120 perusahaan yang ingin mengajukan penawaran," ungkap Pandu dalam Forbes Global CEO Conference, di St Regis, Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Tender Diketok Akhir Tahun

Ada kriteria bagi perusahaan yang akan dipilih bergabung dengan Danantara, yakni penawaran teknologi terbaik hingga memiliki dampak paling sedikit terhadap lingkungan.

Meski sudah ada ratusan yang menyatakan minat, Pandu enggan mengungkap salah satunya. "Udah hampir lebih dari 100 perusahaan yang sudah mendaftar. Semua, internasional dan juga lokal," ucap Pandu.

Adapun, proses tendernya akan dirampungkan pada akhir tahun ini. Sehingga proyeknya bisa langsung berjalan. "Saya sangat senang melihat minat yang begitu besar terhadap proyek ini. Dan kami akan menyelesaikan proses tender dalam 6 hingga 8 minggu ke depan," tandasnya.

Verifikasi Lokasi Pengolahan Sampah Jadi Listrik

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LH) menyampaikan hasil verifikasi potensi lokasi pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Hal verifikasi tersebut disampaikan kepada CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani dan dihadiri sejumlah kepala daerah yang ditunjuk sebagai lokasi rencana proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di kantor Danantara pada Kamis, 9 Oktober 2025.

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menjelaskan, pembangunan fasilitas PSEL merupakan solusi konkret dalam menjawab tantangan pengelolaan sampah di kota-kota besar yang menghasilkan lebih dari 1.000 ton per hari.

"Teknologi ini akan mengubah beban lingkungan menjadi sumber energi terbarukan yang bermanfaat bagi masyarakat," ujar Hanif Faisol, dalam keterangannya, Jumat (10/10/2025).

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |