4 Dampak yang Bakal Dirasakan Indonesia Imbas Penutupan Selat Hormuz, Harga BBM Naik?

5 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Krisis geopolitik yang kian memanas di kawasan Timur Tengah, terutama ancaman penutupan Selat Hormuz, dikhawatirkan akan memberikan efek domino terhadap harga minyak global.

Pengamat energi dari Universitas Indonesia, Iwa Garniwa, menilai dampaknya sangat besar, terutama bagi negara-negara importir seperti Indonesia. Menurutnya, setidaknya ada empat dampak utama yang harus diwaspadai.

“Jika harga minyak dunia melonjak tajam akibat krisis di Selat Hormuz, Indonesia sebagai negara importir bersih akan menghadapi beberapa dampak,” kata Iwa kepada Liputan6.com, Senin (23/6/2025).

Adapun dampak bagi Indonesia yang akan dirasakan yakni, pertama, kenaikan biaya impor minyak. Kedua, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri.

Dampak ketiga, yakni tekanan terhadap inflasi nasional. Kemudian dampak keempat, potensi terganggunya stabilitas ekonomi.

“Perlu dilakukan langkah-langkah untuk mengurangi dampaknya, seperti diversifikasi sumber energi dan meningkatkan efisiensi energi,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya memperkuat kemandirian energi nasional. Peran pemerintah sangat penting dengan melakukan strategi peningkatan pemanfaatan sumber daya alam sendiri secara optimal.

Selat Hormuz dan Ancaman Kelangkaan Pasokan Global

Lebih lanjut, Iwa mengatakan Selat Hormuz merupakan jalur vital yang dilalui sekitar 20 persen pergerakan minyak dunia. Jika jalur ini benar-benar ditutup oleh Iran, maka akses minyak dari negara-negara Teluk seperti Arab Saudi, Iran, dan Uni Emirat Arab akan terganggu.

“Penutupan Selat Hormuz akan memblokir akses ke beberapa negara produsen minyak utama di Teluk Persia, seperti Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab,” ujarnya.

Hal ini akan menyebabkan penurunan pasokan minyak global, yang dapat memicu kenaikan harga minyak dunia, dan tentunya Indonesia yang akan mendapatkan dampaknya.

Minyak Dunia Bisa Tembus USD 130 per barel

Terkait harga minyak global, Iwa memprediksi adanya lonjakan signifikan jika situasi tak segera mereda, bahkan bisa dikisaran USD130 per barel.

“Saya sepakat harga minyak Dunia akan mencapai harga USD100-130 per barel, bahkan bisa lebih apabila eskalasi perang Iran Dan Israel tidak mereda,” ujarnya.

Jika penutupan Selat Hormuz terjadi dan berlangsung lama, lonjakan harga bisa terjadi dalam waktu dekat. Dampaknya bisa terasa dalam jangka pendek hingga menengah, tergantung pada respons pasar dan tindakan negara produsen lainnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |