15 Ribu Produk UMKM Ramaikan Daya Fest 2025 Bank SMBC

2 weeks ago 17

Liputan6.com, Jakarta - Bank SMBC kembali menggelar pameran UMKM bertajuk Daya Fest 2025, sebuah acara tahunan pemberdayaan masyarakat yang telah berlangsung sejak 2011. Kegiatan ini berlangsung di Menara SMBC, Jakarta, pada 27-29 Agustus 2025.

Mengusung tema “Growing Collaboration, Sustainable Impact”, Daya Fest 2025 merupakan komitmen SMBC Indonesia dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Pameran UMKM ini merupakan bagian dari program Daya, yang menjadi salah satu unique value proposition (UVP) Bank SMBC Indonesia di samping layanan teknologi digital.

Pameran menghadirkan berbagai produk unggulan hasil kreasi para nasabah yang sebelumnya mengikuti program pendampingan serta pelatihan pengembangan usaha. Produk yang ditawarkan beragam, mulai dari makanan, aksesoris, fashion, hingga hasil kreasi lokal unik dari berbagai daerah.

Pada tahun ini, terdapat 113 nasabah Bank SMBC yang berpartisipasi, dengan total sekitar 15.000 produk dari lebih dari 300 kategori. Harga produk yang ditawarkan bervariasi, mulai di bawah Rp 100 ribu hingga lebih dari Rp 1 juta.

"Di atas itu ada sekitar 113 nasabah yang menawarkan produk. Terus kemudian, dari 113 nasabah itu ada sekitar 15.000 produk. 15.000 produk. Jadi kalau ke atas tadi lihat, penuh banget tuh kan? Penuh. Karena semua stoknya itu ditaruh di sana," ujar Direktur Utama Bank SMBC, Henock Munandar, dalam pemaparannya pada seremonial pembukaan Daya Fest, Rabu (27/8/2025).

Hadirkan Kelas Pemberdayaan

Pameran ini juga mendapat dukungan pemerintah. Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kementerian Ekonomi Kreatif, Neli Yana, menegaskan pentingnya sektor ekonomi kreatif dalam mendorong pertumbuhan nasional.

"Sektor ekonomi kreatif Indonesia memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional. Dengan kontribusi tahun 2024 pada nilai tambah mencapai hingga Rp 1.500 triliun terhadap produk domestik bruto, serta penciptaan jutaan lapangan kerja, sektor ini terbukti menjadi salah satu motor penggerak pembangunan,” jelas Neli Yana.

Selain pameran, Daya Fest 2025 juga menghadirkan kelas-kelas pemberdayaan sesuai empat pilar program Daya. Program ini telah berjalan selama 13 tahun, dengan berbagai capaian positif. Pada periode Januari hingga Juni 2025, misalnya, tercatat hampir 4.800 aktivitas yang menjangkau lebih dari 4,8 juta audiens.

Partisipasi Aktif

Henock menuturkan keberhasilan program Daya tidak bergantung hanya pada fasilitator semata, melainkan juga pada partisipasi aktif dari para penerima manfaat.

“Program ini sendiri sudah berjalan di Bank kami memasuki tahun ke-13. Jadi sudah 13 kali. Tentu terjadi pasang-surut dalam menjalankan program ini. Tapi sekali lagi, kami bertujuan Daya Fest 2025 untuk melibatkan individu dari semua lapisan melalui kelas-kelas pemberdayaan yang mewakili masing-masing empat pilar Daya tadi,” jelasnya

Selendang mayang juga dihadirkan yang diharapkan dapat memberikan manfaat untuk UMKM binaan agar dapat menunjukkan produknya terhadap masyarakat luas.

Jadi Bank Universal, SMBC Indonesia Siap Dongkrak Semua Lini Bisnis

Sebelumnya, PT Bank SMBC Indonesia Tbk berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan di berbagai segmen sebagai manifestasi komitmen menjadi bank universal setelah transformasi merek menjadi SMBC Indonesia.

“Ini merupakan manifestasi komitmen maka pertumbuhan akan jadi fokus baik dari sisi korporasi atau ritel atau di semua sisi karena kita sekarang menjadi bank universal. Kita tak hanya melihat pertumbuhan, tetapi juga di pemberdayaan,” kata Communications and Daya Head SMBC Indonesia, Andrie Darusman dalam acara SMBC Indonesia Media Gathering, Selasa (10/12/2024).

Andrie menambahkan saat ini SMBC memiliki dua sumber kekuatan yaitu SMBC sebagai brand global dan memiliki kearifan lokal dengan mengetahui market di indonesia.

Fokus Perusahaan

Andrie menuturkan, sebelum merger, ketika masih dengan nama BTPN, fokus perusahaan adalah retail, tetapi setelah merger dan rebrand menjadi SMBC perusahaan menjadi universal banking melayani korporasi.

“Tak hanya itu proyek-proyek yang kita lakukan juga ada untuk infrastruktur. Artinya kita memberdayakan Indonesia secara infrastruktur,” lanjutnya.

Dengan rebranding ini, Andrie menyebut perusahaan kini memiliki dua sumber kekuatan yaitu SMBC sebagai brand global dan memiliki kearifan lokal dengan mengetahui market di indonesia.

Seperti diketahui, PT Bank SMBC Indonesia Tbk (BTPN) mengumumkan transformasi merek menjadi SMBC Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi penguatan identitas setelah proses integrasi dengan grup Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), salah satu grup keuangan terbesar di Jepang dan pemegang saham utama BTPN sejak 2019.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |