Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, menyatakan banjir bandang yang terjadi di dua kecamatan di wilayah setempat mengakibatkan 10 rumah hanyut.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Tapsel Mashuri mengatakan 10 rumah yang hanyut tersebut berada Desa Sipange Siunjan, Kecamatan Sayurmatinggi.
"Ratusan rumah terdampak dari banjir bandang itu. Ada 10 rumah hanyut di Desa Sipange Siunjam," ujar Mashuri.
Banjir bandang yang terjadi pada Jumat (22/24) malam itu,juga mengakibatkan ratusan rumah di desa itu mengalami kerusakan. Di Desa Sipange Siunjam, 67 rumah mengalami kerusakan berat dan 65 rumah rusak ringan.
Pihaknya mencatat jumlah korban terdampak bencana hidrometeorologi itu mencapai 734 orang. Pihaknya saat ini tengah melakukan berbagai upaya penanganan bencana, termasuk melakukan pendataan terhadap masyarakat yang terdampak banjir bandang tersebut.
Pihaknya bersama pemangku kebijakan terkait juga telah mendirikan dua tenda pengungsian dan dapur umum. Kedua tenda pengungsian yang didirikan tersebut, kata dia, berkapasitas 50 jiwa yang akan dilengkapi perlengkapan yang dibutuhkan.
"Sebagian warga mengungsi di pemukiman yang tidak terdampak. Kita masih mendata jumlah pengungsinya," imbuhnya.
Sebelumnya, dia menyebut peristiwa nahas tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia serta 35 orang mengalami luka-luka. Mashuri mengimbau seluruh masyarakat, khususnya yang bermukim di sekitar lokasi rawan longsor dan banjir, meningkatkan kewaspadaan. (Ant/Z-11)