Liputan6.com, Jakarta - Kuliah kerap dipandang sebagai jalan utama menuju kesuksesan. Namun, sejumlah wirausahawan terkaya dunia justru memilih jalur berbeda. Mereka meninggalkan bangku kuliah lebih awal demi membangun bisnis. Dari tokoh teknologi hingga pendiri startup, mereka sukses mendirikan perusahaan raksasa tanpa menyelesaikan gelar sarjana.
Dikutip dari qz.com, Selasa (26/8/2025), industri teknologi menjadi salah satu ladang terbesar lahirnya miliarder putus kuliah. Tak sedikit yang meninggalkan universitas bergengsi di tengah studi karena merasa kuliah justru memperlambat langkah mereka dalam mewujudkan ide bisnis.
Tren ini pun berlanjut hingga sekarang. Dylan Field, CEO sekaligus pendiri Figma, memutuskan keluar dari kuliah untuk membangun platform desain yang kini bernilai sekitar USD 5 miliar atau sekitar Rp 81,2 triliun (estimasi kurs Rp 16.200 per USD) setelah IPO perusahaannya bulan ini.
Berikut daftar miliarder terkenal yang memilih putus kuliah, lengkap dengan kisah bagaimana mereka bertransformasi dari mahasiswa menjadi pemimpin industri sekaligus membangun bisnis bernilai miliaran dolar.
Bill Gates
Bill Gates masuk Universitas Harvard pada 1973, namun dua tahun kemudian memilih keluar untuk mendirikan Microsoft bersama Paul Allen. Awalnya, perusahaan ini berfokus pada pengembangan perangkat lunak untuk komputer pribadi sebelum akhirnya melahirkan sistem operasi Windows yang mengubah arah industri teknologi.
Keputusan Gates untuk berhenti kuliah didorong oleh ambisinya mendedikasikan waktu sepenuhnya bagi Microsoft. Meski meninggalkan pendidikan formal, ia kemudian memanfaatkan kekayaannya untuk mendanai berbagai inisiatif global melalui Bill dan Melinda Gates Foundation, termasuk di bidang pendidikan.
Dylan Field
Dylan Field memutuskan keluar dari Brown University sebelum menyelesaikan studinya untuk ikut mendirikan Figma, platform kolaborasi desain berbasis cloud. Keputusan itu dipengaruhi oleh beasiswa senilai USD 100.000 (sekitar Rp 1,62 miliar) dari yayasan Peter Thiel, yang mensyaratkan penerimanya meninggalkan bangku kuliah dan fokus penuh pada pengembangan perusahaan.
Kini, setelah IPO yang sukses bulan ini, Figma bernilai miliaran dolar, sementara kekayaan pribadi Field diperkirakan mencapai USD 5 miliar (sekitar Rp 81,28 triliun).
Evan Williams
Evan Williams meninggalkan Universitas Nebraska–Lincoln untuk menekuni karier di dunia teknologi. Pada akhir 1990-an, ia ikut mendirikan Blogger, salah satu platform awal yang berperan besar dalam mempopulerkan blog. Kariernya kemudian berlanjut dengan menjadi salah satu pendiri Twitter, sebelum akhirnya meluncurkan Medium, platform publikasi digital yang kini dikenal luas.
Gabe Newell
Gabe Newell meninggalkan Universitas Harvard pada 1980-an untuk bergabung dengan Microsoft, di mana ia terlibat dalam pengembangan awal sistem operasi Windows. Setelah lebih dari sepuluh tahun berkarier di sana, ia kemudian mendirikan Valve Corporation, perusahaan yang dikenal sebagai pionir distribusi digital game melalui platform Steam yang kini menjadi salah satu layanan terbesar di industri gim.
Jan Koum
Jan Koum keluar dari Universitas Negeri San Jose pada 1990-an setelah mendapat pekerjaan di Yahoo. Pada 2009, ia kemudian mendirikan WhatsApp, aplikasi pesan instan yang merevolusi cara orang berkomunikasi. Lima tahun berselang, WhatsApp diakuisisi oleh Facebook dengan nilai sekitar USD 19 miliar (sekitar Rp309 triliun), menjadikan Koum seorang miliarder.
Larry Ellison
Larry Ellison meninggalkan Universitas Illinois dan kemudian Universitas Chicago tanpa sempat meraih gelar. Pada 1977, ia ikut mendirikan Laboratorium Pengembangan Perangkat Lunak, yang kemudian berkembang menjadi Oracle Corporation.
Di bawah kepemimpinannya, Oracle tumbuh menjadi salah satu raksasa perangkat lunak global, khususnya dalam sistem manajemen basis data, sekaligus menjadikan Ellison salah satu tokoh terkaya di industri teknologi.
Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg keluar dari Universitas Harvard pada 2004, saat masih di tahun keduanya, untuk fokus membangun Facebook. Awalnya hanya ditujukan bagi mahasiswa, platform ini kemudian berkembang pesat menjadi raksasa media sosial global. Dalam perjalanannya, Facebook mengakuisisi Instagram dan WhatsApp, yang kini bersama Facebook beroperasi di bawah perusahaan induk bernama Meta.
Michael Dell
Michael Dell merintis bisnis komputer dari kamar asramanya sebelum akhirnya keluar dari Universitas Texas di Austin pada 1984. Usahanya itu kemudian berkembang menjadi Dell Technologies, salah satu produsen sekaligus penyedia infrastruktur TI dan komputer pribadi terkemuka di dunia.
Steve Jobs
Steve Jobs keluar dari Reed College pada 1972 setelah hanya satu semester, namun ia tetap mengikuti kelas sebagai auditor sembari menekuni pengembangan awal Apple. Bersama Steve Wozniak, ia mendirikan perusahaan tersebut dan kemudian mendorong lahirnya berbagai inovasi besar dalam komputer pribadi, perangkat seluler, hingga media digital.
Travis Kalanick
Travis Kalanick keluar dari UCLA untuk mendirikan Scour, sebuah startup layanan berbagi berkas peer-to-peer pada masa awal internet. Setelah itu, ia mendirikan Uber, perusahaan transportasi berbasis aplikasi yang tumbuh pesat dan mengubah industri perjalanan global. Meski menghadapi berbagai tantangan regulasi dan hukum di banyak negara, kesuksesan Uber menjadikan Kalanick seorang miliarder.