Liputan6.com, Jakarta Para pelaku bisnis pengolahan dan budidaya produk perikanan Indonesia menyayangkan dibebaskannya peredaran produk udang yang diolah di pabrik yang tercemar radioaktif Cesium-137 (Cs-137).
Kebijakan ini dilakukan setelah diterbitkannya Sertifikat Pelepasan produk tersebut. Dengan sertifikat itu, menunjukkan produk udang tersebut layak dan aman untuk dikonsumsi.
“Kami mengingatkan bahwa ada konsekuensi dari kebijakan tersebut, baik dari sisi ekonomi, dalam hal ini peluang ekspor ke global, maupun dari di sisi kesehatan,” ujar Juru Bicara Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Saut Hutagalung, Jumat (19/9/2025).
Saut memaparkan, bahwa keputusan pemerintah ini tentu akan mengirimkan sinyal negatif ke pasar udang global, yang akan berdampak pada kegiatan ekspor produk perikanan Indonesia khususnya udang ke pasar global, termasuk Amerika Serikat.
“Pasar global akan menyoroti bagaimana Pemerintah Indonesia sangat longgar terhadap produk-produk perikanan yang diolah di fasilitas yang tercemar radioaktif Cesium-137 dengan menyatakan bahwa produk tersebut aman dikonsumsi. Ini tentu akan jadi sorotan tajam,” ujarnya.
Udang Indonesia jadi Sorotan
Sorotan tajam tak lepas dari kasus pencekalan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) yang mengumumkan penarikan (recall) terhadap produk udang beku produksi BMS menggunakan merek Great Value yang dijual Walmart, dan dalam berbagai merek lain. Produk tersebut dipasok dari Indonesia dan terdeteksi mengandung isotop radioaktif Cesium-137.
Pihak FDA bersikukuh tak bisa menjual produk tersebut bukan sekadar udang yang tercemar Cesium-137. namun lebih parah lagi, FDA menuding, lokasi atau pabrik pemrosesan udang itulah yang sudah tercemar radio aktif. Tak soal meski temuan di udang itu sendiri masih jauh dari ambang batas tak layak konsumsi.
Terkait kasus tersebut, Pemerintah memastikan penanganan cepat, terukur, dan transparan atas kasus penolakan produk udang Indonesia di Amerika Serikat yang terdeteksi mengandung cemaran radioaktif Cesium-137, dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137 dan Kesehatan pada Masyarakat Berisiko Terdampak.
Amerika Serikat Boikot Udang Beku asal Indonesia Gara-Gara Terkontaminasi
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) tengah menyelidiki laporan kontaminasi Cesium-137 (Cs-137) dalam kontainer pengiriman dan produk udang beku yang diproses oleh PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods) di Indonesia.
Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) telah memberi tahu FDA AS tentang deteksi Cs-137 dalam kontainer pengiriman di empat pelabuhan AS, yakni Los Angeles, Houston, Savannah, dan Miami.
FDA lantas mengumpulkan beberapa sampel untuk analisis radionuklida, dengan hasil yang mengonfirmasi keberadaan Cs-137 dalam satu sampel udang tepung roti. Sehingga, seluruh kontainer dan produk yang dinyatakan positif atau menunjukkan tanda-tanda Cs-137 telah ditolak masuk ke negara ini.
Mengutip laporan resmi FDA, Rabu (20/8/2025), badan tersebut terus berkoordinasi dengan CBP untuk mencegah produk yang terkontaminasi menyentuh konsumen, seraya bekerja sama dengan otoritas pengawas makanan laut Indonesia untuk menyelidiki akar penyebab kontaminasi.
Meskipun pengujian hingga saat ini belum mengonfirmasi adanya kontaminasi pada produk apapun yang diperdagangkan, namun pengemasan yang tidak higienis membuka potensi adanya kontaminasi Cs-137.
Walmart Terima Udang Beku
Di sisi lain, FDA telah mengetahui Walmart telah menerima udang beku mentah yang terindikasi terkontaminasi, yang diimpor setelah tanggal deteksi pertama Cs-137 oleh CBP. FDA telah merekomendasikan Walmart untuk menarik produk ini.
Adapun imbauan tersebut ditujukan untuk beberapa lot udang beku mentah yang dijual di Walmart, dengan kode AR, FL, GA, KY, LA, MO, MS, OH, OK, PA, TX, dan WV.
"Jika Anda baru saja membeli udang beku mentah dari Walmart yang sesuai dengan deskripsi ini, buanglah. Jangan makan atau sajikan produk ini," seru FDA.