Tensi Iran-Israel Memanas, Pasar Timur Tengah Masih Menggiurkan?

2 weeks ago 22
Update Kabar Hot Siang Akurat

Liputan6.com, Jakarta Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah baru-baru ini tampaknya tidak menyurutkan optimisme bisnis di Tiongkok terkait peluang di kawasan tersebut.

Bear Huo, manajer umum Tiongkok di FundPark, perusahaan rintisan teknologi finansial, memperkirakan bahwa pengiriman barang Tiongkok ke pusat logistik Dubai telah meningkat sebesar 20% bulan ini dibandingkan tahun lalu.

Perkembangan tersebut didorong oleh langkah penduduk setempat yang menimbun kebutuhan sehari-hari.

“Secara keseluruhan, pedagang Tiongkok relatif optimis,” kata Bear Huo, dikutip dari CNBC International, Selasa (24/6/2025).

Hal itu sebagian juga disebabkan oleh kebangkitan Timur Tengah yang relatif baru-baru ini sebagai pasar yang tumbuh cepat.

Dilaporkan, sejumlah jerusahaan Tiongkok semakin beralih ke kawasan Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir, baik untuk mengumpulkan uang dari investor lokal atau untuk memanfaatkan pasar baru untuk mobil listrik di tengah ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat.

Huo memandang perang Iran-Israel akan segera berakhir, mengingat bahwa serangan AS menargetkan lokasi strategis tertentu, dan karena pertempuran tidak menyebar di sepanjang perbatasan.

Namun demikian, risiko tetap tinggi karena pelabuhan Dubai berada tepat di seberang Selat Hormuz dari Iran.

“Kapal bergerak lebih lambat dan penerbangan lebih sedikit,” kata Huo.

Perdagangan Tiongkok-Iran Turun Tajam

Dilaporkan, perdagangan antara Tiongkok dan Iran telah menurun tajam dalam dua tahun terakhir, menurut data bea cukai yang diakses melalui Wind Information.

Eksportir minyak mentah yang dikenai sanksi AS tersebut sangat bergantung pada pembelian Beijing.

“Timur Tengah yang lebih stabil akan menguntungkan kepentingan ekonomi dan strategis Tiongkok,” kata Yue Su, kepala ekonom Tiongkok di Economist Intelligence Unit yang berkantor di Beijing.

“Beijing akan tertarik untuk memposisikan dirinya sebagai kekuatan konstruktif yang mampu berkontribusi pada stabilitas global,” katanya.

Ia mencatat bahwa bisnis Tiongkok kemungkinan akan berinteraksi dengan hati-hati dengan Iran, mengingat kekhawatiran atas kemungkinan sanksi sekunder.

Iran Tutup Selat Hormuz, RI Perlu Lakukan 4 Langkah Antisipasi Ini Untuk Selamatkan Ekonomi

Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menyarankan Pemerintah untuk mempertimbangkan 4 langkah antisipasi buntut pecahnya ketegangan militer Iran-Israel.

Pertama, mengamankan komitmen investasi dari negara timur tengah khususnya GCC (UAE, Qatar, Arab Saudi) sebelum eskalasi konflik di Timur Tengah terus meningkat.

“(Juga) mendorong pengembangan energi terbarukan lebih cepat sehingga ketahanan energi dapat terjaga, tidak terlalu bergantung pada impor bbm dan LPG,” jelasnya.

Langkah ketiga adalah mempercepat serapan anggaran khususnya yang berorientasi pada penciptaan lapangan kerja.

Selain itu, Bhima juga menyarankan Bank Indonesia ⁠(BI) memastikan transmisi suku bunga yang lebih rendah ke bank domestik.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |