Danantara Tampung Pinjaman Bergulir Rp 163 Triliun dari 12 Bank Asing

6 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - CEO Danantara Rosan Roeslani menyampaikan, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) asuhannya telah mendapat kepercayaan dari 12 bank asing, yang menyalurkan fasilitas pinjaman bergulir (revolving facility).

Rosan mengatakan, total pinjaman yang dikantongi Danantara dari 12 bank asing tersebut mencapai USD 10 miliar, atau setara Rp 163 triliun (kurs Rp 16.300 per dolar AS). Menjadikannya revolving facility terbesar di ASEAN yang digulirkan kepada Sovereign Wealth Fund (SWF).

"Kita Alhamdulillah baru saja mendapatkan pendanaan mencapai USD 10 miliar dari 12 bank luar negeri. Pinjaman itu diberikan tanpa kita istilahnya memberikan jaminan apapun," ujar dia di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (22/7/2025).

Menurut dia, pemberian pinjaman itu jadi bukti kepercayaan asing kepada Danantara. Rosan pun yakin ke depannya akan semakin banyak kepercayaan yang diberikan investor kepada Danantara.

Oleh karenanya, ia ingin Danantara terus dapat menjaga trust investor asing tersebut. Dengan tetap bersandar pada kriteria untuk pendanaan yang nantinya akan masuk.

"Karena kalau kita berinvestasi harus ada return-nya, harus ada keuntungannya. Karena itu juga tanggung jawab yang diberikan kepada kami agar investasi ini menghasilkan investasi yang baik, dan di saat bersamaan juga menciptakan lapangan pekerjaan yang baik dan berkualitas," tuturnya.

Ekuitas dari Qatar, China dan Rusia

Selain revolving facility, Danantara juga disebutnya sudah menampung komitmen investasi dalam bentuk ekuitas senilai USD 7 miliar (Rp 114,1 triliun). Komitmen itu datang dari sejumlah pengelola abadi di beberapa negara, semisal Qatar, China dan Rusia.

"Dalam waktu mungkin 4 bulan terakhir ini sejak Danantara diluncurkan, kita sudah mendapatkan pendanaan yang sifatnya equity dengan sovereign wealth fund lain, itu sebesar USD 7 miliar," kata Rosan.

"USD 7 miliar itu dengan Qatar USD 4 miliar. Kemudian dengan CIC (China Investment Corporation) USD 2 juta, dan juga kemudian dengan RDIF (Russian Direct Investment Fund)," pungkas dia.

Bangun Kepercayaan, Danantara Siap Transformasi Tata Kelola Aset Negara

Sebelumnya, dalam diskusi publik yang digelar oleh Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LM FEB UI) bersama Indonesia Strategic Management Society (ISMS), Danantara Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk membangun institusi pengelola aset negara yang akuntabel, transparan, dan sejalan dengan standar tata kelola kelas dunia.

Mohamad Al-Arief, Managing Director Global Relations and Governance Danantara Indonesia, menyampaikan pentingnya Indonesia menyelaraskan manajemen kekayaan negara dengan standar internasional berbasis integritas.

"Kita tidak sedang membangun lembaga untuk mengelola dana dan aset saja, tapi juga institusi kepercayaan. Dan untuk itu, semua proses harus mencerminkan praktik terbaik yang diakui secara global," ujar Al-Arief, ditulis Jumat (18/7/2025).

Pembelajaran dari Internasional

Ia menambahkan bahwa pembelajaran dari sovereign wealth fund internasional memberikan kontribusi penting dalam memperkuat desain kelembagaan Danantara, terutama pada aspek pengambilan keputusan, pengawasan, dan transparansi publik.

“Ketika bicara governance, bukan hanya laporan keuangan yang harus baik, tapi juga struktur pengambilan keputusan, pengawasan independen, dan dampak nyata bagi masyarakat yang perlu dikedepankan,” lanjutnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |