Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan khusus kepada Badan Pusat Statistik (BPS) untuk terus mendongkrak kualitas dan akurasi data nasional termasuk dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Demikian disampaikan dalam rapat terbatas (ratas) bersama Kepala BPS Amalia Adinggar Widyasanti di Istana Kepresidenan, Jakarta seperti dikutip dari Antara, Selasa (22/7/2025).
"Presiden minta BPS meningkatkan akurasi data,” kata Amalia setelah menghadiri ratas.
Selain itu, secara khusus ia menuturkan, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya pengumpulan data dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Hal ini mengingat topik itu menjadi pembahasan utama dalam rapat terbatas.
"BPS diminta untuk segera mengumpulkan data dari seluruh KEK. Presiden juga menginstruksikan agar seluruh pengelola KEK dapat berkolaborasi aktif dengan BPS dalam proses pendataan di lapangan,” ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Prabowo memimpin ratas yang membahas perkembangan KEK bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta.
Rapat tersebut digelar secara hybrid, dengan Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, sejumlah menteri, dan perwakilan KEK yang hadir secara langsung di Istana Merdeka terhubung dengan sejumlah perwakilan KEK lainnya dari berbagai wilayah di tanah air melalui video konferensi.
Dalam rapat tersebut, Pemerintah menyoroti pencapaian signifikan KEK sepanjang 2024 yang berhasil melampaui target investasi dan penyerapan tenaga kerja.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menuturkan, total investasi yang masuk ke KEK selama Januari-Desember 2024 mencapai Rp90,1 triliun, jauh melampaui target yang telah ditetapkan sebesar Rp78,1 triliun.
Tidak hanya dari sisi investasi, penyerapan tenaga kerja di KEK juga menunjukkan hasil menggembirakan. Sepanjang 2024, sebanyak 47.747 tenaga kerja berhasil terserap, melebihi target awal yang ditetapkan sebanyak 38.953 orang.
Rosan juga menuturkan, jumlah pelaku usaha yang beraktivitas di kawasan KEK selama 2024 bertambah sebanyak 72 pelaku usaha. Secara kumulatif, sejak 2012 hingga 2024, KEK telah menghimpun investasi sebesar Rp263,4 triliun dengan jumlah pelaku usaha mencapai 403, dan menciptakan lapangan kerja bagi 160.874 tenaga kerja
Investasi di KEK Disebut Tembus Rp90,1 Triliun, Lampaui Target 2024
Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menyampaikan total investasi yang masuk ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mencapai Rp90,1 triliun sepanjang periode Januari hingga Desember 2024 mencapai Rp90,1 triliun.
Dia menyebut nilai tersebut melampaui target yang telah ditetapkan sebesar Rp78,1 triliun.
Hal ini disampaikan Rosan usai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto untuk membahas perkembangan KEK di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (22/7/2025). Rapat ini dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah menteri.
"Januari sampai Desember 2024 itu Rp90,1 triliun, dari target investasi di kawasan KEK itu tadinya Rp78,1 triliun. Jadi kita melewati target untuk 2024," kata Rosan kepada awak media usai rapat di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Tidak hanya dari sisi investasi, dia mengataman penyerapan tenaga kerja di KEK juga menunjukkan hasil menggembirakan. Sepanjang tahun 2024, sebanyak 47.747 tenaga kerja berhasil terserap.
"Penyerapan tenaga kerjanya di 2024 itu 47.747, melebihi target dari yang 38.953," ungkapnya.
Jumlah Pelaku Usaha Bertambah
Rosan juga menjelaskan, jumlah pelaku usaha yang beraktivitas di kawasan KEK selama 2024 bertambah sebanyak 72 pelaku usaha.
Secara kumulatif, KEK telah menghimpun investasi sebesar Rp263,4 triliun dengan jumlah pelaku usaha mencapai 403 sejak 2012 hingga 2024. Selain itu, KEK menciptakan lapangan kerja bagi 160.874 tenaga kerja selama periode tersebut.
"Keseluruhan dari 2012 sampai 2024, capaian kumulatif di KEK itu Rp263,4 triliun, dengan jumlah pelaku usaha 403, dan penciptaan tenaga kerjanya itu selama 2012 sampai 2024 itu 160.874," jelas Rosan.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto berencana membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di setiap provinsi sehingga nantinya Indonesia memiliki 38 KEK guna mendorong peningkatan investasi dan menciptakan lapangan kerja.
Hal itu disampaikan Presiden Prabowo setelah meresmikan KEK Industropolis Batang, Jawa Tengah, Kamis (21/3/2025).
"Kita optimis dan ini salah satu dari berapa puluh rencana KEK yang kita akan bangun nanti, mungkin idealnya satu KEK di tiap provinsi. Jadi ujungnya kita harus punya 38 KEK itu yang kita ingin ke arah sana," kata Presiden Prabowo dalam wawancara cegat bersama media, melalui rekaman suara yang diterima di Jakarta, Kamis.
Prabowo Beri Apresiasi
Presiden mengapresiasi KEK Industropolis Batang yang dinilainya memiliki perencanaan pembangunan yang sangat baik.
Di KEK tersebut, Presiden menyoroti banyak perusahaan besar yang sudah terlibat, yakni tujuh perusahaan diantaranya sudah beroperasi, lalu tujuh perusahaan lagi dalam tahap konstruksi dan 13 perusahaan lainnya dalam perencanaan pembangunan industri di KEK.
Presiden mengatakan bahwa rencana pemerintah ke depan dalam menciptakan lapangan kerja melalui investasi, serta penambahan nilai bahan baku komoditas melalui hilirisasi semakin menjanjikan.
"Investasi-investasi yang kita akan laksanakan mulai tahun ini nanti buahnya adalah hilirisasi supaya nilai tambah semua bahan baku kita bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, juga lapangan kerja yang kita hitung, dalam 5 tahun yang akan datang akan mencapai 8 juta lapangan kerja," kata Prabowo.
Adapun peresmian KEK Industropolis Batang merupakan transformasi dari Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang bertujuan mendorong peningkatan investasi di Jawa Tengah.
Pemerintah menargetkan nilai investasi di KEK Industropolis Batang dalam lima tahun ke depan sebesar Rp75,8 triliun, sedangkan target jumlah tenaga kerja sebanyak 58.145 orang.
Kegiatan usaha yang dilakukan di KEK Industropolis mencakup bidang manufaktur, logistik, dan distribusi.