Tak Pernah Rugi Sejak 2013, Kinerja Keuangan PLN Dinilai Tokcer

3 weeks ago 21

Liputan6.com, Jakarta Kepala Pusat Pangan, Energi, dan Pembangunan Berkelanjutan INDEF, Abra Talattov menilai kinerja keuangan PT PLN (Persero) positif dalam beberapa tahun terakhir dengan selalu mencatat keuntungan.

“PLN mengalami rugi terakhir pada 2013. Bahkan pada periode sebelum dan selanjutnya selalu untung signifikan. Hal ini menjadi bukti bahwa itu itu menjalankan fungsi badan usaha maupun pelayanan publik dengan sangat baik,” katanya, Kamis (2/10/2025).

Berdasarkan laporan keuangan semester I 2025, PLN mencatatkan pendapatan sebesar Rp 281 triliun, meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp262 triliun. Penjualan tenaga listrik menjadi penyumbang utama dengan nilai Rp179,58 triliun, naik 4,53% dibanding semester I 2024.

Abra merinci, rasio utang terhadap aset PLN tercatat masih di bawah 50%, sementara rasio utang terhadap ekuitas sebesar 69,1% sehingga masih berada dalam batas wajar untuk perusahaan berskala besar.

“Hal ini membuktikan pengelolaan keuangan sudah relatif bagus dengan menjaga beberapa rasio indikator yang tetap terkendali,” katanya.

Pelayanan Publik

Sebagai perusahaan milik negara yang memegang mandat pelayanan publik, paparnya, keberlangsungan keuangan PLN sangat bergantung pada dukungan pemerintah, terutama dalam mengelola utang.

Selanjutnya, papar Abra, PLN sangat aktif mencari sumber pendapatan baru di luar penjualan listrik untuk menjaga profitabilitas.

“Profit yang besar itu sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan investasi besar untuk energi terbarukan dan digitalisasi jaringan,” tutupnya.

PLN Siagakan Ratusan Personel Pulihkan Listrik di Aceh

Sebelumnya, sambil menunggu investigasi terkait penyebab listrik padam di Aceh yang terjadi Senin, 29 September 2025, PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh menyiapkan ratusan personel di lapangan. Hal ini sebagai upaya penormalan listrik di Aceh secara bertahap akan pulih.

Demikian disampaikan Manager Komunikasi dan TJSL PT PLN UID Aceh Lukman Hakim, di Banda Aceh, Selasa, (30/9/2025), seperti dikutip dari Antara.

"Tim di lapangan terus bekerja untuk menormalkan kembali listrik bisa segera normal 100 persen untuk sebagian wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar," ujar dia.

Ia menuturkan, PLN terus melakukan perbaikan dan penormalan listrik di Aceh akan pulih secara bertahap.

Dia menyebutkan saat ini listrik dalam tahap penormalan dan terus diupayakan dapat normal 100 persen.

Pihaknya saat ini juga terus menunggu investigasi terkait penyebab listrik padam di Aceh yang terjadi Senin, 29 September 2025.

"Bagi pelanggan yang membutuhkan informasi lebih lanjut dapat mengakses layanan 24 jam melalui aplikasi PLN Mobile atau menghubungi Contact Center PLN 123," kata dia.

Pihaknya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut kepada seluruh pelanggan setia di seluruh Aceh.

"Mohon doa dari seluruh masyarakat, tim terus berupaya melakukan pernomalan dan kami pastikan listrik akan normal kembali," ujar dia.

Pihaknya juga bertekad untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan di Aceh.

Jaga Pasokan Energi Pembangkit, PLN Pantau Pekerja Pakai Teknologi Digital

PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung operasional pemenuhan kebutuhan energi pembangkit listrik. Hal ini dilakukan dengan memperkuat budaya Keselamatan, dan Kesehatan Kerja (K3) melalui pemanfaatan aplikasi Inspekta.

Vice President K3KL PLN EPI, Imam Putra, mengatakan, penerapan Inspekta merupakan wujud nyata komitmen Perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan ramah lingkungan guna mendukung operasional pemenuhan energi primer pembangkit listrik secara optimal.

"Dengan Inspekta, setiap temuan ketidaksesuaian di lapangan bisa langsung tercatat, dikategorikan, dan dipantau tindak lanjutnya secara real-time," kata Imam, Sabtu (30/8/2025).

Menurut dia, digitalisasi pelaporan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3KL) dapat mempercepat proses identifikasi serta penanganan risiko.

“Hal ini mempercepat respons, meningkatkan akurasi data, dan memastikan setiap potensi risiko dan bahaya dapat segera diatasi,” tuturnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |