Sri Mulyani: Indonesia Bisa Jadi Role Model Negara Muslim Dunia

15 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai Indonesia memiliki posisi yang unik di antara negara anggota Organization of Islamic Cooperatio (OIC) atau Organisasi Kerja Sama Islam.

Dia menuturkan, sebagian besar negara OIC terbagi menjadi dua kelompok besar yakni negara miskin dan rentan konflik yang bergantung pada pinjaman, serta negara kaya sumber daya alam seperti minyak dan gas.

Dalam konteks ini, Indonesia menonjol sebagai negara mayoritas Muslim yang mampu menjaga stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi, dan kemajuan pembangunan.

"Tidak banyak negara in between yang baik, tumbuh, stabil. Indonesia adalah salah satunya yang sangat sedikit itu," kata Sri Mulyani di acara Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah, Rabu (13/8/2025).

Potensi ini menempatkan Indonesia dalam radar dunia Islam sebagai contoh keberhasilan pembangunan yang selaras dengan nilai-nilai keislaman.

"Karena cerita tentang negara OIC yang sukses mengelola ekonomi itu masih sangat sedikit. Jadi, ini juga menjadi salah satu PR bagi kita. Apakah Indonesia akan mengisi kerinduan adanya negara yang mayoritas penduduknya Islam," ujarnya.

RI Bisa Jadi Role Model Negara Muslim Dunia

Dia menilai, jika Indonesia bisa terus mengelola ekonomi secara baik, maka berpeluang menjadi role model bagi negara Muslim lain yang ingin memadukan nilai-nilai agama dengan pertumbuhan ekonomi modern.

"Yang menjalankan value keislaman dan dia bisa menjadi ekonomi besar, terbesar dan terus kuat. Untuk bisa kita jalankan dan kita ciptakan kemaslahatan bagi umat. Oleh karena itu, kita terus perlu untuk mengelola ekonomi secara baik," ujarnya.

Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto melalui Astacita mulai membangun ekonomi mulai dari bawah, yakni Kopdes merah putih, pemeriksaan kesehatan gratis, makan bergizi gratis sekolah rakyat, Ketahanan pangan dengan memeperkuat petani, kampung nelayan, dan lainnya.

Menkeu Bahas Wakaf dan Pajak

Di sisi lain, Sri Mulyani Indrawati, memandang bahwa APBN, zakat, wakaf, dan pajak memiliki satu tujuan yang sama yakni mengembalikan hak orang lain melalui mekanisme formal negara dan agama. Bendahara negara ini mengatakan, keuangan negara tidak hanya sekadar alat teknis, tetapi juga instrumen moral yang sejalan dengan prinsip ekonomi syariah.

"Di dalam setiap rezeki dan harta yang kamu dapatkan, ada hak orang lain. Bukan ustazah ya dalam hal ini. Tapi ini karena Menteri Keuangan juga sangat dalam setiap rezeki ada, ada hak orang lain. Caranya hak orang lain itu diberikan ada yang melalui zakat, ada yang melalui wakaf, ada yang melalui pajak. Dan pajak itu kembali kepada yang membutuhkan," pungkasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |