Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) turun terbatas pada perdagangan Rabu, (8/10/2025). Rupiah melemah 12 poin atau 0,07% menjadi 16.573 per dolar AS dari sebelumnya 16.561 per dolar AS.
Sementara itu, Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu, 8 Oktober 2025 juga turun ke level 16.606 per dolar AS dari sebelumnya 16.560 per dolar AS.
Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange ICDX Taufan Dimas Hareva menilai, pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipicu ketidakpastian global, sehingga penguatan dolar Amerika Serikat (AS) meluas di pasar global.
“Dolar kembali mendapatkan momentum sebagai aset lindung nilai (safe haven) di tengah meningkatnya ketidakpastian global,” ujar dia seperti dikutip dari Antara, Rabu pekan ini.
Mengutip Sputnik, saat ini Pemerintah AS masih mengalami government shutdown (penutupan pemerintah). Presiden AS Donald Trump menyatakan siap bekerja sama dengan Partai Demokrat untuk menangani berbagai isu yang menjadi sumber perdebatan dengan Partai Republik.
Akan tetapi, dia memberikan syarat. pemerintah federal AS yang sedang shutdown (ditutup karena tidak ada dana operasional) harus dibuka terlebih dahulu.
Shutdown Pemerintah AS
Pemerintahan AS telah ditutup selama enam hari setelah Demokrat dan Republik gagal mencapai kesepakatan mengenai rancangan undang-undang (RUU) pendanaan sementara sebelum batas akhir tahun fiskal.
Shutdown membuat 1,3 juta personel militer aktif dan 50 ribu anggota penjaga pantai tidak menerima gaji, memotong bantuan pangan bagi keluarga berpenghasilan rendah, serta mempengaruhi lebih dari 13 ribu pengatur lalu lintas udara, yang berisiko mengganggu jadwal penerbangan.
Kantor Anggaran Kongres (CBO) memperkirakan sekitar 750 ribu pegawai federal bisa dirumahkan setiap hari, yang menimbulkan kerugian sekitar 400 juta dolar AS (sekitar Rp6,6 triliun) per hari.
Di Eropa, Anadolu Agency mengungkapkan krisis politik di Prancis karena Perdana Menteri Sebastien Lecornu mengundurkan diri seiring peningkatan kritik terhadap susunan kabinet baru. Presiden Prancis Emmanuel Macron menerima pengunduran diri Lecornu.
Politik Prancis
Langkah itu diambil hanya beberapa jam setelah Lecornu mengumumkan kabinet baru yang sebagian besar diisi nama-nama lama dari pemerintahan yang runtuh pada 8 September. Susunan kabinet tersebut langsung menuai kritik dari partai oposisi.
Lecornu diangkat menjadi perdana menteri setelah Francois Bayrou kehilangan mosi kepercayaan di Majelis Nasional pada 8 September. Bayrou sebelumnya mengajukan kerangka anggaran 2026 yang menargetkan penghematan €44 miliar (USD 51 miliar) untuk menekan utang publik Prancis yang mencapai 115 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Dengan defisit anggaran 5,8 persen dari PDB, salah satu yang tertinggi di Uni Eropa—perdebatan anggaran menjadi sumber utama ketegangan politik di Prancis. Kegagalan menyepakati anggaran 2025 itu juga menyebabkan jatuhnya pemerintahan Michel Barnier pada Desember lalu.
Kondisi Asia
Melihat kondisi Asia, Kyodo melaporkan Mantan Menteri Dalam Negeri Sanae Takaichi memenangkan pemilihan presiden Partai Demokrat Liberal (LDP) Jepang, mengalahkan Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi dalam putaran kedua. Takaichi menggantikan Perdana Menteri Shigeru Ishiba sebagai ketua partai dan diperkirakan akan menjadi perdana menteri berikutnya.
Pada awal September, Ishiba mengumumkan pengunduran dirinya sebagai tanggung jawab atas kekalahan koalisi dalam pemilihan majelis tinggi pada Juli, yang mempercepat pemilihan ketua partai yang semula dijadwalkan 2027.
Koalisi yang dipimpin Ishiba juga kehilangan mayoritas di majelis rendah pada Oktober 2024, tak lama setelah ia menjabat perdana menteri.
“Kondisi ini (ketidakpastian global) mendorong arus modal beralih ke aset dolar, sementara imbal hasil obligasi AS tenor panjang bertahan tinggi di atas 4,6 persen,” kata Taufan.
Di sisi lain, ekspektasi Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dinilai menambah daya tarik dolar AS, seiring data tenaga kerja dan aktivitas jasa AS yang masih solid. Ini menandakan ekonomi AS tetap kuat meskipun ada tekanan fiskal.
Prediksi Rupiah
Meninjau sentimen dalam negeri, pergerakan rupiah masih dibayangi permintaan valas korporasi menjelang akhir tahun. Namun, faktor tersebut dianggap relatif terbatas dibanding dominasi pengaruh eksternal.
Langkah stabilisasi Bank Indonesia di pasar valas diperkirakan dapat menahan volatilitas lebih dalam.
“Dalam jangka pendek, rupiah berpotensi bergerak fluktuatif di kisaran Rp 16.550 – Rp 16.630 per dolar AS, dengan arah pergerakan masih sangat bergantung pada perkembangan negosiasi shutdown di AS dan hasil risalah FOMC (Federal Open Market Committee) yang akan memberikan petunjuk arah kebijakan The Fed selanjutnya,” ujar dia.