Purbaya Tak Kasih Ampun Oknum Bea Cukai Beking Rokok Ilegal

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, menekankan bahwa tidak ada pihak yang kebal hukum, termasuk aparat Bea Cukai maupun pegawai Kemenkeu sendiri jika terbukti terlibat permainan cukai rokok ilegal.

"Dalam waktu dekat kita akan dapat orang disitu. Nanti yang terlibat bakal kita sikat termasuk kalau ada yang terlibat dari Bea Cukai maupun orang Departemen Keuangan," kata Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Pernyataan ini sekaligus menjadi sinyal keras bahwa pemerintah serius melakukan bersih-bersih dari dalam. Menurutnya, pemberantasan rokok ilegal hanya akan efektif jika semua mata rantai ditutup, termasuk oknum aparat yang bermain di belakang layar.

Keberadaan aparat nakal hanya akan merusak citra pemerintah dan merugikan penerimaan negara. Oleh karena itu, Purbaya meminta seluruh jajarannya agar tidak coba-coba mengakali aturan, terutama terkait pengawasan impor dan distribusi barang kena cukai.

Sejalan dengan hal itu, Purbaya mengaku telah memanggil sejumlah marketplace besar, seperti Bukalapak, Tokopedia, dan Blibli, guna meminta dukungan dalam menghentikan praktik penjualan tersebut.

"Untuk cukai kami sudah panggil marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, BliBli menghimbau untuk tidak mengizinkan penjualan barang-barang ilegal utamanya rokok," ujarnya.

Selain mengawasi marketplace dan warung, Purbaya menyoroti jalur impor yang dinilai rawan disalahgunakan. Ia mengungkapkan, jalur hijau yang biasanya tidak diperiksa bisa menjadi celah masuknya rokok ilegal ke Indonesia.

"Kan kalau kita impor ada jalur hijau. Jalur hijau kan biasanya gak diperiksa tuh, enggak tahu rokok ilegalnya masuk lewat situ apa enggk, tapi saya akan random cek. Kalau yang ganggu jalur artinya terdeteksi kalau ada kecurangan-kecurangan," jelasnya.

Menurutnya, dengan pengawasan acak, pemerintah berharap bisa mendeteksi kecurangan yang sebelumnya sulit terpantau. Langkah ini juga akan mempersempit ruang gerak para importir nakal yang mencoba memanfaatkan celah peraturan.

Untuk memastikan efek nyata, Menkeu menargetkan pemberantasan rokok ilegal dapat terlihat hasilnya dalam waktu tiga bulan ke depan. Target ini ditetapkan dengan mempertimbangkan siklus impor yang umumnya berlangsung setiap tiga bulan sekali.

Target ini sekaligus menjadi indikator keberhasilan langkah cepat atau quick win yang sudah disiapkan.

"Saya harapkan dengan itu 3 bulan ke depan akan hilang, karena siklus impor kan 3 bulan. Jadi kita harapkan semuanya mengikuti aturan yang ada dengan benar jangan coba-coba mengakali aturan impor yang ada. Itu mungkin short term Quick win yang kita desain 1 bulan ke depan," pungkasnya.