Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk tercatat memiliki utang jumbo mencapai Rp 45,84 triliun dari 2022-2024 lalu. Namun, sumber pendapatan perusahaan terbatas hanya dari kontrak baru maupun hasil penjualan jalan tol yang dimilikinya.
Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho menyadari beban keuangan yang dialami perusahaannya. Waskita menyimpan investasi ke jalan tol, namun, kata dia, sejatinya bukan sebagai operator melainkan pengembang (developer).
"Perlu saya sampaikan disini bahwa dengan komposisi profile seperti ini sedangkan Waskita ini kan kalau ditanya, kita itu kan memang ada investasi di jalan tol, tapi kita bukan tujuannya sebagai operator, kita sebagai developer jalan tol, artinya selesai dibangun langsung dijual," ungkap Hanugroho dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Rabu (5/3/2025).
Dia menjelaskan, dari 18 proyek jalan tol yang dibangunnya, sudah ada 9 jalan tol yang didivestasikan. Artinya, masih tersisa 9 proyek jalan tol lagi yang belum dijual.
Dia bilang, penjualan jalan tol yang dimilikinya itu menjadi salah satu dari dua opsi pendapatan perusahaan. Selain adanya kontrak baru atau sisa nilai proyek lama yang digarap Waskita Karya.
"Nah target utama kita di dalam program restrukturisasi kita itu adalah bahwa sumber cashflow kita cuma 2 Pak, sekarang proyek baru ataupun sisa nilai proyek yang lama, yang kedua adalah divestasi jalan tol, itu sumber kita," ujarnya.
Hanugroho menyampaikan, pasca perjanjian master restructuring agreement (MRA) diperbarui, perbankan tak lagi memberikan pendanaan ke Waskita. Siasatnya adalah dengan mengelola (manage) proyek yang ada agar tidak menjadi masalah kedepannya.
'Sekarang tidak ada lagi fasilitas perbankan karena di restrukturisasi. Restrukturisasi ini kan otomatis bank tidak akan pernah bisa memberikan exposure baru kepada kita. Jadi bagaimana kita mencari proyek baru, me-manage proyek yang existing supaya juga menghasilkan margin yang bagus tidak bermasalah gitu ya," urainya.
"Yang kedua adalah bagaimana divestasi ini bisa kita lakukan," sambung Hanugroho.