Puncak Arus Tahun Baru 2026, Airnav Indonesia Prediksi Gerakan Pesawat Capai 4.500

3 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Airnav Indonesia memastikan kesiagaan menghadapi arus puncak libur Tahun Baru 2026. Kesiagaan ini terutama untuk Indonesia bagian timur, yang dinilai memiliki karaktetistik dan tantangan cuaca sendiri.

"Wilayah timur Indonesia memiliki karakteristik geografis dan operasional yang menantang, sehingga membutuhkan kesiapsiagaan layanan navigasi penerbangan yang optimal. Terutama pada periode peningkatan mobilitas masyarakat saat libur tahun baru,"ujar Direktur OperasiAirNav Indonesia, Setio Anggoro, saat pembukaan Posko Monitoring dan Pengendalian Nataru 2025/2026, di Airnav Indonesia Cabang Ambon, Senin (29/12/2025).

Terpantau, selama periode 1 hingga 29 Desember 2025, Airnav Indonesia Cabang Ambon dan 12 unit klaster wilayah kerjanya melayani 1.597 pergerakan pesawat. Angka ini, lanjut Setio, menunjukan tingginya aktivitas penerbangan di wilayah timur Indonesia, dimana puncaknya sudah terjadi pada tanggal 21 Desember lalu.

Sementara untuk arus balik, diprediksi akan terjadi pada 4 Januari 2026. Dimana saat itu arus terbanyak akan menuju Bandara Soekarno Hatta.

"Kami memprediksi, untuk arus balik akan ada 4.500an pergerakan pesawat di seluruh Indonesia. Puncak arus balik akan terjadi pada tanggal 4 Januari 2026,"ungkapnya.

Setio juga mengungkapkan, agar calon penumpang tak perlu khawatir untuk menumpang pesawat di tengah cuaca yang tak menentu. Sebab, pihaknya selalu memantau di seluruh cabang Airnav di Indonesia, mana saja yang memang diperkirakan cuaca ekstrim dan langkah apa yang akan diambil.

"Kami selalu breefing setiap pagi, memantau Airnav di seluruh Indonesia. Jadi, tenang saja. Silahkan berlibur bersama keluarga, lalu kembali dengan selamat ke rumah,"ujarnya.

Cuaca Ekstrem Jadi Tantangan Airnav Hadapi Puncak Penerbangan saat Nataru

Sebelumnya, Airnav Indonesia mengantisipasi cuaca ekstrem yang terjadi. Untuk itu, pihaknya berkordinasi dengan BMKG untuk lancarnya penerbangan.

"Jelang arus libur natal dan tahun baru, beberapa hal yang kita antisipasi salah satunya soal cuaca. Karena, dari bulan November sampai Desember ini ada prediksi cuaca ekstrem sehingga, beberapa langkah kita lakukan mencegah terjadinya gangguan," kata Direktur Operasi AirNav Indonesia Setio Anggoro, Kamis (13/11/2025).

Gangguan yang dimaksud seperti terjadinya keterlambatan dalam jadwal penerbangan, akibat landasan yang tidak bisa dilalui, hingga permintaan divert.

"Adanya banyak hal gangguannya, makanya kami terus kuatkan koordinasi baik dengan BMKG, pengelola dan airlines," ujarnya.

Dia juga menyebutkan, pada peak season atau puncak arus libur natal dan tahun baru 2026, khususnya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, akan ada 1.200 penerbangan yang didominasi tujuan domestik.

"Meski memang belum padat atau naik signifikan seperti periode sebelum Covid-19. Tapi, dengan data tahun lalu, kami prediksi untuk di bandara tersibuk, yakni Bandara Soekarno-Hatta akan ada 1.200 penerbangan yang 70 persennya itu tujuan domestik, seperti Bali, Lombok, Yogyakarta dan Manado," jelas Setio.

Prediksi Arus

Namun, angka itu pun diprediksi bisa meningkat seiring kebijakan maskapai dan pemerintah untuk meningkatakan perjalanan wisata saat akhir tahun. Termasuk kebijakan libur bersama atau cuti pada saat Natal dan Tahun Baru 2026.

"Tapi pergerakkan pesawat ini masih terus kita lihat dan pantau, karena kita juga melihat apakah nantinya ada kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk geliat transportasi udara di akhir tahun," ungkapnya.

Diketahui, secara total, AirNav Indonesia memprediksi arus pergerakan pesawat diproyeksikan mencapai 76.972 pergerakan penerbangan selama 18 hari layanan khusus, atau naik sekitar 3,5 persen dibanding Nataru tahun sebelumnya.

"Dari jumlah tersebut, sekitar 1.100 pergerakan perharinya diantaranya berada di Soekarno Hatta,"ujarnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |