Prediksi Harga Emas pada Senin 6 Oktober 2025, Berpotensi Sentuh Level Segini

3 weeks ago 31

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia diperkirakan masih sulit menembus level psikologis USD 4.000 per troy ounce dalam waktu dekat. Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menyebutkan untuk perdagangan Senin, 6 Oktober 2025, emas kemungkinan berada di level support USD 3.854,80 per troy ounce dan resisten USD 3.916,50.

"Dalam perdagangan emas dunia, pada Senin kemungkinan besar ditransaksikan di level support-nya USD 3.854.80 per tray on. Kemudian resistennya adalah USD 3.916.50 per tray on," kata Ibrahim dalam keterangannya, Minggu (5/10/2025).

Ibrahim menilai untuk pergerakan mingguan, support emas diperkirakan di USD 3.823,90 sementara resisten di USD 3.955,17. Artinya, peluang emas menyentuh level USD 4.000 sangat kecil meski terdapat sentimen positif di pasar.

"Sedangkan untuk Sabtu - Minggu, untuk satu minggu kemungkinan besar support-nya itu adalah di USD 3.823.90, itu support-nya. Kemudian resistennya adalah USD 3.955.17. Itu untuk pergerakan harga emas dunia di minggu ini. Jadi, untuk mencapai USD level 4.000 kemungkinan sangat sulit sekali," jelasnya.

Menurut Ibrahim, meskipun ada faktor geopolitik yang biasanya menjadi pendorong harga emas, tren teknikal menunjukkan keterbatasan kenaikan.

Geopolitik Jadi Pendorong Utama

Ibrahim menjelaskan, faktor geopolitik masih menjadi pendorong utama pergerakan harga emas dunia. Ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang terus memanas membuat investor mencari perlindungan aset di logam mulia. Tekanan terhadap Rusia juga meningkat setelah negara-negara G7 memperketat sanksi terhadap pembelian minyak Rusia.

Di sisi lain, di Timur Tengah situasi mulai sedikit mereda setelah Hamas menerima proposal perdamaian yang diajukan Presiden AS Donald Trump. Kesepakatan tersebut berisi 20 butir yang diyakini dapat membuka jalan bagi terciptanya ketenangan di Jalur Gaza.

"Di sisi lain pun juga intelijen Ukraina sedang melakukan pengintaian terhadap infrastruktur energi Rusia. Bahkan dia mengatakan bahwa kenapa melakukan pengintaian tujuannya adalah untuk memudahkan Ukraina dalam melakukan penyerangan terhadap kilang-kilang minyak di Amerika dengan menggunakan misil jarak jauh. Jadi akan menggunakan misil jarak jauh kemudian menggunakan drone," ungkapnya.

Dengan kondisi yang tidak menentu ini, emas masih dipandang sebagai instrumen safe haven, meski ruang kenaikannya tetap terbatas pada level resistensi yang ada.

Dampak ke Pasar Domestik

Sementara itu, harga emas di dalam negeri diperkirakan tetap stagnan di kisaran Rp 2.150.000 hingga Rp 2.210.000 per gram.

Salah satu faktor yang menahan kenaikan harga emas domestik adalah penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada akhir pekan lalu.

Penguatan rupiah ini terjadi di tengah penutupan pemerintahan federal Amerika Serikat, yang justru menimbulkan tekanan terhadap dolar. Kondisi tersebut memberikan ruang bagi rupiah untuk menguat, meskipun di awal pekan sebelumnya sempat melemah signifikan.

Pengaruhi Rupiah

Menurut Ibrahim, jika tren penguatan rupiah berlanjut hingga akhir tahun, ada potensi harga logam mulia di dalam negeri bisa menembus Rp 2.500.000 juta per gram.

Namun, hal ini bergantung pada kondisi global dan stabilitas mata uang rupiah. "Kemudian di USD 4.000 logam mulianya kalau rupiahnya terus mengalami penguatan ada kemungkinan besar untuk logam mulianya itu adalah di Rp 2,5 juta per gram untuk logam mulia 99,99 persen dan emas perhiasan di 24 karat," pungkasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |