Prada Resmi Akuisisi Versace, Dua Raksasa Model Italia Kini Satu Atap!

Liputan6.com, Jakarta - Industri fashion global kembali diguncang oleh kabar besar ketika Prada mengumumkan secara resmi akuisisi rumah mode legendaris Versace. Langkah strategis ini tidak hanya menyatukan dua ikon besar industri mode Italia dalam satu grup, tetapi juga menandai perubahan besar dalam peta persaingan sektor barang mewah dunia.

Keputusan ini dinilai sebagai langkah berani Prada untuk memperkuat posisinya dalam persaingan sengit melawan raksasa mewah seperti LVMH dan Kering, yang selama ini mendominasi pasar global.

Dikutip dari BBC, Rabu (3/12/2025), akuisisi senilai USD 1,38 miliar, atau sekitar hampir Rp 23 triliun (kurs USD 1 = Rp 16.615), menjadi sorotan karena nilainya jauh lebih rendah dibandingkan harga pembelian Versace pada 2018 oleh Capri Holdings yang mencapai USD 2 miliar, sekitar Rp 33,2 triliun.

Penurunan harga ini semakin menegaskan tekanan yang dihadapi Versace dalam beberapa tahun terakhir, termasuk melemahnya performa penjualan serta transisi kreatif setelah kepergian Donatella Versace yang telah memimpin arah artistik merek selama 27 tahun.

Dengan masuknya Versace ke dalam portofolio Prada Group, perusahaan kini memiliki kekuatan tambahan untuk memperluas segmen pasar, memaksimalkan pengaruh global, serta memperkuat dominasi di sektor fashion premium.

Langkah ini diyakini akan membuka babak baru bagi kedua merek ikonis Italia tersebut, baik dari sisi strategi desain maupun ekspansi bisnis. Para analis menilai akuisisi ini bisa menjadi titik balik industri mode Italia dalam bersaing lebih agresif melawan konglomerasi Prancis yang selama ini mendominasi pasar barang mewah dunia.

Prada membeli Versace dengan nilai USD 1,38 miliar, sekitar hampir Rp 23 triliun, jauh lebih rendah dari harga yang dibayarkan Capri Holdings ketika mengakuisisi merek tersebut pada 2018 sebesar USD 2 miliar, sekitar Rp 33,2 triliun.

Penurunan ini terjadi akibat melambatnya penjualan Versace dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan tantangan yang juga dialami lini lain milik Capri seperti Michael Kors dan Jimmy Choo.

Penjualan ini membuat Capri mencatatkan kerugian sekitar USD 700 juta, sekitar Rp 11,6 triliun, dari investasi awalnya.

Dengan masuknya Versace, Prada Group kini memiliki portofolio merek yang lebih kuat, termasuk Miu Miu yang dikenal dengan target konsumen muda.

Akuisisi ini diyakini menjadi langkah strategis untuk menantang dominasi konglomerat Prancis seperti LVMH (pemilik Louis Vuitton, Dior, dan Fendi).

Para analis menilai akuisisi ini meningkatkan daya saing Prada dalam skala global, terutama pada segmen luxury fashion yang terus berkembang secara agresif.

Donatella Versace resmi mengundurkan diri dari posisi kepala kreatif pada Maret 2025 setelah 27 tahun memimpin.

Ia sebelumnya mengambil alih setelah pembunuhan Gianni Versace pada 1997 dan dikenal sebagai otak di balik gaya glamor dan ikon Medusa.

Posisinya kini digantikan oleh Dario Vitale, mantan direktur desain Miu Miu, yang disebut membawa pendekatan desain lebih modern dan minimalis, sejalan dengan transformasi yang terjadi pada merek dalam beberapa tahun terakhir.

Hasil penjualan Versace disebut akan dipakai untuk memperbaiki kondisi keuangan Capri Holdings yang tengah tertekan.

CEO Capri, John D. Idol, menyatakan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk melunasi sebagian besar utang perusahaan, sehingga memperkuat neraca dan stabilitas jangka panjang.

"Kami berencana menggunakan hasil penjualan untuk melunasi sebagian besar utang kami, yang akan memperkuat neraca kami secara substansial," tuturnya.

CEO Prada, Andrea Guerra, menyampaikan keyakinannya bahwa Versace memiliki potensi besar untuk berkembang di bawah manajemen baru.

Namun, ia menegaskan bahwa perjalanan kebangkitan merek tersebut akan membutuhkan strategi yang disiplin, konsistensi, dan kesabaran mengingat kondisi pasar yang menantang dan perubahan preferensi konsumen global.

"Perjalanannya akan panjang dan memerlukan eksekusi yang disiplin dan kesabaran," tutupnya.