Prabowo Subianto Resmikan Layanan Bank Emas Perdana di Indonesia

2 weeks ago 13

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto meresmikan layanan bank emas perdana di Indonesia. Ada dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terlibat dari terbitnya layanan bank emas ini.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang ini, hari Rabu, 26 Februari 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, dengan ini meresmikan layanan bank emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia," ungkap Prabowo dalam Peresmian Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia, di Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Dia mengatakan, penantian panjang Indonesia punya bank emas akhirnya terwujud. Ini jadi momentum menjelang Tanah Air berusia 80 tahun pada 2025 ini. Belum lagi, Indonesia juga tercatat sebagai pemilik cadangab emas terbesar ke-enam di dunia.

"Menjelang 80 tahun kita merdeka, dengan bangga pertama kali dalam sejarah, bangsa Indonesia yang punya cadangan emas keenam terbesar di dunia untuk pertama kali akan memiliki bank emas," ungkapnya.

"Saya ucapkan terima kasih atas semua pihak yang telah bekerja keras untuk mencapai hari ini," imbuh dia.

Kepala Negara menyadari pendirian layanan bank emas di Indonesia butuh persiapan yang tidak sebentar. Dia mencatat, perlu waktu sekitar 4 tahun hingga dia bisa meresmikan layanan tersebut. Dia turut berterima kasih kepada Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi).

 "Saya paham bahwa persiapan bank emas ini memakan waktu cukup lama. Kalau tidak salah lebih dari 4 tahun. Takdir saya bahwa saya yang resmikan. Sekali lagi saya harus ucapkan terima kasih Pak Jokowi," tuturnya.

Dua BUMN Terlibat

Ada 2 perusahaan pelat merah yang terlibat dalam layanan bank emas ini. Yakni, PT Pegadaian, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. 

Menteri BUMN Erick Thohir memandang serupa dengan Prabowo. Kehadiran layanan bank emas ini jadi tonggak sejarah baru Indonesia. 

"Alhamdulillah ini sejarah yang luar biasa, berkat tentu dukungan bapak, kebijaksanaan bapak dan tentu kami kerja semua menteri di sini Pak. Hari ini kita bisa meluncurkan sebuah ekosistem alur pasok dan perdagangan emas nasional," katanya.

"Ini sebuah langkah-langkah yang membuktikan kita sebagai negara bisa melangkah dan maju dan tentunya mandiri," imbuh Erick.

OJK Siap Kawal

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto akan segera meluncurkan Bank Emas perdana milik Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) siap mengawal prosesnya. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan pengawasan operasional Bank Emas berada dalam kewenangannya. Pasalnya, Bank Emas atau bullion bank menjadi salah satu layanan yang dikeluarkan oleh bank.

"Sebenarnya kalau buat kita, itu kan bank salah satu kegiatan usaha, kalau bank yang mengeluarkan, otomatis dibawah saya," ungkap Dian, di Istana Negara, Jakarta, ditulis Rabu (26/2/2025).

Dia menjelaskan, telah berkoordinasi dengan pemerintah dalam hal persiapan peluncuran bank emas. "Tentu segala kita persiapan, kita koordinasi terus dengan antar Menko, sudah kita lakukan," ucapnya.

Dia berharap tidak ada masalah salam peluncuran bank emas perdana milik Indonesia. Apalagi dengan sejumlah persiapan yang sudah dilakukan sejak lama.

"Mudah-mudahan enggak ada masalah sama sekali, kalau saya liat persiapan sudah sangat baik dan apa yang dicita-citakan betul-betul tercapai pengelolaan aset emas kita secara lebih baik lagi," tuturnya.

Apa Saja Manfaatnya?

Sebelumnya, ekonom sekaligus Direktur Ekonomi CELIOS, Nailul Huda, memberikan pandangannya terkait rencana peluncuran bullion bank atau bank emas yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2025.

Menurut Huda, emas akan tetap menjadi pilihan utama sebagai instrumen investasi yang aman (safe haven), terutama bagi investor yang menghindari risiko.

Lantaran harga emas mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahunnya, dengan angka peningkatan mencapai 10-20 persen. Angka tersebut terbilang besar jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya seperti saham atau obligasi. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap emas sebagai investasi yang aman semakin meningkat.

"Harga emas secara tahunan naik cukup pesat. Kenaikan bisa 10-20 persen per tahunnya. Angka yang cukup besar dibandingkan dengan instrumen lainnya seperti saham atau obligasi. Semakin hari, orang juga akan memilih investasi emas yang memberikan keamanan mengenai harga," kata Nailul Huda kepada Liputan6.com, Selasa, 31 Desember 2024.

Terkait dengan konsep bullion bank, Huda mengungkapkan, fungsi pegadaian akan bertransformasi. Pegadaian yang sebelumnya lebih fokus pada pembiayaan jangka pendek, diharapkan akan beralih menjadi lembaga yang lebih terfokus pada investasi emas.

Pentingnya Pengelolaan yang Baik

Pegadaian bisa menjadi salah satu pemain utama dalam ekosistem bullion bank, mengingat banyak peminjam yang melakukan transaksi menggunakan emas.

"Terkait dengan bank Bulllion, saya rasa fungsi pegadaian memang akan beralih dari pembiayaan jangka pendek menjadi investasi emas. Pegadaian bisa menjadi bullion bank atau bank khusus emas karena karakteristik peminjam-nya pun banyak bertransaksi menggunakan emas," ujarnya.

Huda menekankan pentingnya pengelolaan yang baik terhadap emas-emas yang berada di bawah pengawasan lembaga tersebut. Sebab, bullion bank bukan hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan atau tempat pembelian emas, tetapi juga akan mengelola berbagai produk emas.

Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor ini sangat dibutuhkan agar dampak positif dari kehadiran bullion bank dapat terasa secara maksimal bagi perekonomian Indonesia.

Huda berharap, kehadiran bullion bank akan memperkuat ekosistem pengelolaan emas di Indonesia. Indonesia sendiri sudah memiliki smelter emas, serta BUMN yang terlibat dalam industri ini. Oleh karena itu, kehadiran bullion bank diharapkan bisa melengkapi dan memperkuat ekosistem yang sudah ada, menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |