Pesawat Garuda Indonesia Turbulensi Tujuan Sydney, Dua Awak Kabin Luka Ringan

11 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Garuda Indonesia rute Jakarta-Sydney dikabarkan mengalami turbulensi parah pada 24 Desember 2025. Manajemen mengamini ada dua awak kabin penerbangan tersebut yang terluka. Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny Kairuppan membenarkan hal tersebut. Namun, dia membantah dua awak kabin itu patah tulang, seperti beredar di media sosial.

"Menanggapi informasi yang beredar, perlu kiranya kami luruskan bahwa tidak terdapat awak kabin yang mengalami patah tulang," ungkap Glenny saat dikonfirmasi Liputan6.com, Sabtu (27/12/2025).

Dia menjelaskan, kedua awak kabin itu mengalami luka ringan dan ditangani oleh rumah sakit di Sydney setelah mendarat. Satu awak kabin telah diperbolehkan pulang, sementara satu awak kabin lainnya masih menjalani pemantauan lanjutan.

Maskapai juga terus menjalin koordinasi dengan otoritas penerbangan terkait. Terutama membahas mengenai tindak lanjut berikutnya.

"Garuda Indonesia turut berkoordinasi dengan otoritas penerbangan terkait guna memperoleh rekomendasi tindak lanjut yang diperlukan, sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan perusahaan dalam menjunjung tinggi aspek keselamatan dan keamanan penerbangan," beber dia.

Jalankan Prosedur

Glenny memastikan pilot yang bertugas dalam penerbangan Garuda Indonesia turbulensi itu telah menjalankan prosesur keselamatan sesuai standar yang berlaku.

"Selaras dengan hal tersebut, pesawat dapat mendarat di Bandara Sydney dengan aman dan sesuai regulasi safety yang berlaku, dan seluruh penumpang meninggalkan pesawat secara normal," ujar Glenny.

"Sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan penumpang, Garuda Indonesia juga telah menyiapkan helpdesk khusus untuk memantau serta menindaklanjuti setiap masukan maupun laporan penumpang terkait kejadian tersebut," dia menambahkan.

Garuda Indonesia (GIAA) Ungkap 34 Pesawat Masih Grounded

Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengungkapkan bahwa masih ada sekitar 34 pesawat yang belum bisa beroperasi atau berstatus grounded. Wakil Direktur Garuda Indonesia, Thomas Sugiarto Oentoro mengatakan 

“Kurang lebih 34 pesawat yang masih grounded,” ujar Thomas, dalam Public Expose, Kamis (27/11/2025).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Teknis Garuda Indonesia, Mukhtaris, menuturkan Citilink saat ini telah mengoperasikan sekitar 31 pesawat dari total 56 armada, yang terdiri dari 49 Airbus A320neo dan tujuh ATR. 

Memasuki periode libur akhir tahun, jumlah pesawat Citilink yang beroperasi diperkirakan bertambah menjadi 38 unit untuk mengantisipasi peningkatan permintaan.

Adapun Garuda Indonesia kini mengoperasikan 58 pesawat dari 72 armada yang dimiliki. Jika digabungkan, total pesawat yang masih grounded mencapai 34 unit pada periode ini. 

Rencana Pembelian Pesawat

Sebelumnya, Garuda Indonesia memastikan proses pembahasan terkait rencana pembelian pesawat Boeing masih terus berjalan. Director of Maintenance Garuda Indonesia, Mukhtaris, menuturkan diskusi dengan pabrikan pesawat tersebut belum selesai dan masih berada pada tahap pembahasan lanjutan. 

“Jadi, diskusi terkait pembelian pesawat Boeing, terutama yang langsung ke pabrikan, kan masih berjalan saat ini,” ujarnya dalam Public Expose, Kamis (27/11/2025).

Ia menjelaskan, Garuda Indonesia masih melakukan peninjauan internal, termasuk dalam kerangka program transformasi perusahaan serta perencanaan jaringan penerbangan ke depan. 

“Kita masih review secara internal, transformation program Garuda ini seperti apa ke depannya, termasuk salah satunya adalah network plan. Jadi, diskusinya masih berjalan sampai saat ini, kurang lebih demikian,” tutur Mukhtaris.

Perseroan menyebut pengiriman pesawat Boeing juga masih berjangka panjang, sehingga seluruh proses pembahasan dilakukan dengan kehati-hatian dan mempertimbangkan arah strategi jangka panjang perusahaan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |