Peran Vital Grup Pertagas Jaga Distribusi Gas dan Produksi LPG demi Ketahanan Energi Nasional

1 month ago 31

Liputan6.com, Prabumulih - PT Pertamina Gas (Pertagas) terus menjalani peran vital dalam distribusi gas di wilayah operasinya hingga memproduksi liquefied petroleum gas (LPG). Hal tersebut dilakukan dalam kaitan menjaga ketahanan energi nasional.

Pertagas melalui anak usaha hasil joint venture, PT Perta-Samtan Gas mampu berkontribusi besar dalam produksi LPG nasional. Tak kurang dari 9 persen produksi LPG Tanah Air disumbang dari sini.

General Manager Operation Perta-Samtan Gas, Teguh Eko Purwadi menjelaskan sejak awal perusahaan berdiri, sudah dihadapkan pada peran penting. Misalnya mengawal peralihan penggunaan minyak tanah ke LPG.

"Kami pada saat itu memiliki peran untuk bisa memenuhi kebutuhan LPG domestik. Karena pada saat itu ada konversi minyak tanah ke LPG. Dan sejalan dengan visi-visi kami juga, kami terus berupaya untuk terus memenuhi kebutuhan domestik," kata Teguh dalam site visit Kilang Ekstraksi Perta-Samtan Gas, di Prabumulih, Sumatera Selatan, dikutip Jumat (19/9/2025).

Asal tahu saja, Perta-Samtan Gas punya dua kilang. Pertama, Kilang Ekstraksi di Prabumulih, Sumatera Selatan yang mengolah kandungan propana (C3) dan butana (C4) menjadi LPG.

Punya Dua Kilang

Kedua, adalah Kilang Fraksinasi yang berlokasi di Sungai Gerong, Sumatera Selatan.

"LPG itu akan kita jual ke Pertamina Patra Niaga. Full Patra Niaga untuk keperluan domestik terutama untuk Sumbagsel (Sumatera Bagian Selatan) dan kondensat itu akan kita jual kepada KPI (Kilang Pertamina Internasional)," tutur dia.

Jaga Distribusi Gas ke Pelanggan

Pada bagian distribusi, Pertagas Operation South Sumatera Area (OSSA) menjamin transmisi gas ke pelanggan. Ada dua pelanggan terbesar yang jadi target penyaluran gas, yakni PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dan PT PLN (Persero). 

Head of District Grissik, Pertagas OSSA, Satria Wibowo mengatakan ada dua jalur penyaluran ke penerima gas. Kedua jalur itu dilengkapi dengan dua pipa transmisi. Salah satu diantaranya sebagai antisipasi jika ada kendala transmisi sewaktu-waktu, sehingga proses distribusi tetap berjalan normal.

Dukungan Infrastruktur

Sejumlah indikator pun dijaga ketat agar proses antisipasi bisa dilakukan dengan baik. "Jadi gangguan itu akan terdeteksi atau diketahui lebih dini itu oleh gas monitoring system atau disini tugasnya dari fungsi operation control station atau fungsi pengendalian penyaluran gas," tutur Satria, di Simpang Y, Pertagas OSSA, Palembang, Sumatera Selatan.

Dukungan Infrastruktur Transmisi Gas

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina Gas (Pertagas), Indra P. Sembiring, menyampaikan keandalan infrastruktur menjadi fondasi penting dalam mendukung swasembada energi nasional.

“Pertagas terus bergerak maju untuk menjadi perusahaan infrastruktur energi terintegrasi berkelas dunia. Saat ini, Pertagas mengoperasikan 2.713 km pipa transmisi gas bumi dan 605 km pipa transmisi minyak bumi yang terkoneksi dengan jaringan Subholding Gas Pertamina,” ujar Indra dalam keterangan resmi.

“Pertagas sangat ketat menjalankan HSSE untuk mendorong kinerja positif perusahaan dan memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan,” tambahnya.

Jadi Penopang

Direktur Teknik dan Operasi, Agung Indri Pramantyo, menyampaikan bahwa volume transportasi gas dan minyak yang dikelola Pertagas terus meningkat.

"Sepanjang semester pertama 2025, transportasi gas mencapai kurang lebih 290 ribu MMSCF yang didorong optimalisasi serapan dari aktivitas industri di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan. Pertagas juga berhasil menyalurkan volume transportasi minyak kurang lebih 31 juta BBL, sejalan dengan tambahan pasokan dari sumur hulu,” jelas Agung.

Peningkatan tersebut salah satunya ditopang oleh Pipa Minyak Rokan sepanjang 343 kilometer. Sejak beroperasi pada 2022, pipa ini menjadi urat nadi penyaluran minyak dari Blok Rokan, salah satu penghasil minyak terbesar di Indonesia. 

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |