Pemerintah Mau Bangun PLTS 100 GW Buat Nelayan, Bisa Buat Cold Storage dan Hemat BBM

2 weeks ago 22

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membidik penggunaan energi dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk nelayan. Ini bisa berupa pendingan cold storage maupun tenaga kapal saat melaut.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi menyampaikan rencana pembangunan PLTS dengan daya sekitar 100 gigawatt (GW). Sejalan dengan itu, diperlukan sektor penyerapnya, salah satunya adalah nelayan.

"Jadi demand creation kita melihatnya misalnya seperti pemakaian fotovoltaik di cold storage. Jadi nelayan-nelayan kita sekarang ingin cold storage karena panennya banyak tetapi ingin dijual ke tempat lain, ini sering terkendala (pengadaannya)," ungkap Eniya dalam Indonesia Energy Transition Dialogue 2025, di Jakarta, dikutip Selasa (7/10/2025).

Selain itu, dia juga melihat pemanfaatan lainnya. Misalnya, penggunaan panel surya di sebuah kapal nelayan untuk melaut. Dia mengisahkan sudah ada nelayan yang menggunakannya untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) solar.

"Jadi ternyata pada saat melaut jam 2 pagi itu sudah jalan, jam 2 pagi sudah jalan. Penerangannya itu dia menggunakan baterai dari solar cell yang tersimpan di dalam baterai sehingga tidak boros solar katanya, tidak boros bensin diesel," tutur Eniya.

Menurutnya, pemanfaatan skala kecil ini cukup penting untuk menyerap 100 GW penggunaan EBT. "Jadi itu digunakan untuk penerangan dan ini sangat efektif sekali sehingga program-program kecil seperti ini kita akan address ya di dalam penggunaan 100 gigawatt fotovoltaik," terangnya.

Dipakai Kopdes Merah Putih

Selain nelayan, Eniya juga melirik penggunaan listrik PLTS oleh Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP).

"Ke depan kita ingin banyak menggunakan pemakaian fotovoltaik ini selain di rooftop juga ground mounted di sekitar misalnya koperasi desa ataupun di situ ada public health, puskesmas dan lain sebagainya," ucapnya.

"Dan juga akselerasi dari electric vehicle, jadi salah satu tools untuk kita bisa menghadirkan itu," sambung Eniya.

PLTS Buat Kopdes Merah Putih

Sebelumnya, Pemerintah bersama Yayasan Rumah Energi mendorong Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih sebagai instrumen utama untuk memacu transisi energi bersih, dengan memanfaatkan 80 ribu unit kopdes dalam pemerataan akses.

Direktur Eksekutif Rumah Energi, Sumanda Tondang menyampaikan koperasi desa memiliki posisi strategis untuk menjadi agen perubahan energi bersih, salah satunya dengan melibatkan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan 100 gigawatt (100 GW) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

“Target pemerintah 100 gigawatt energi terbarukan, dengan kontribusi 80 persen melalui Koperasi Desa Merah Putih menjadi upaya yang sejalan dengan target ketahanan pangan," kata dia dikutip dari Antara, Jumat (26/9/2025).

Rekomendasi Strategis

Disampaikan dia, pihaknya menyelenggarakan diskusi terkait penguatan kopdes dalam PSN 100 GW PLTS dengan Kementerian ESDM, Kementerian Koperasi dan pihak lainnya.

Melalui diskusi ini, tersusun sejumlah rekomendasi strategis dan model bisnis koperasi energi bagi pemerintah, khususnya Kementerian Koperasi, terkait kebijakan pengelolaan PLTS berkelanjutan berbasis koperasi.

Selain itu, kegiatan ini juga mendorong kolaborasi lintas aktor yakni pemerintah, akademisi, sektor swasta,masyarakat sipil, dan gerakan koperasi untuk memperkuat ekosistem pengembangan koperasi hijau di Indonesia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |