Paus Fransiskus Ingin Makam Sederhana, Biaya Pemakaman Ditanggung Seorang Dermawan

7 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 250 kardinal, uskup, pendeta, biarawan dan biarawati akan menghadiri Misa Pemakaman untuk Bapa Suci Paus Fransiskus pada Sabtu, 26 April 2025 mulai pukul 10.00 pagi waktu setempat.

Peti mendiang Paus Fransiskus yang disegel pada Jumat malam akan ditempatkan di pelataran depan Basilika, tepat di depan altar. Peti jenazah akan disaksikan oleh banyak orang yang diperkirakan berjumlah beberapa ratus ribu orang yang datang dari semua latar belakang geografis, sosial, politik dan budaya untuk memberikan penghormatan terakhirnya.

Mengutip Vatican News,total sekitar 250.000 orang berkunjung dan memberikan penghormatan terakhir selama tiga hari terakhir, saat Paus disemayamkan di Basilika Santo Petrus sejak Rabu.

Adapun tidak seperti pendahulunya, Fransiskus meminta pemakaman yang lebih sederhana. Pada 2024, ia mengubah aturan pemakaman lama yang mengharuskan tiga peti mati, dua terbuat dari cemara dan ek, dan satu dari timah, satu di dalam yang lain.

Berdasarkan aturan baru, para paus sekarang dapat dimakamkan dalam satu peti mati yang terbuat dari kayu dan dilapisi seng. Perubahan aturan tersebut juga memungkinkan pemakaman di luar Vatikan sesuai keinginan Fransiskus, demikian seperti dikutip dari Aljazeera, Sabtu (26/4/2025).

Peti jenazahnya akan dipindahkan ke Basilika St Mary Major, sebuah gereja di luar tembok Vatikan, tempat ia meminta makam sederhana. Fransiskus akan menjadi paus pertama yang dimakamkan di sana sejak 1600-an, dan yang pertama dalam lebih dari 100 tahun yang dimakamkan di luar Vatikan.

Terpilih menjadi paus pada 2013, Fransiskus dikenal karena menganut gaya hidup sederhana. Paus kelahiran Argentina ini memilih untuk tinggal di wisma tamu Vatikan daripada Istana Apostolik yang mewah, dan sering bepergian dengan kendaraan sederhana.

"Ia selalu lebih antusias pergi ke tempat-tempat yang ditinggali orang biasa, bukan gedung-gedung kekuasaan, istana, dan sebagainya. Itu sangat khas dirinya," ujar profesor Teologi dan Studi Agama di Universitas Villanova di Pennsylvania, Massimo Faggioli, kepada Al Jazeera.

Ditanggung Seorang Dermawan

Dalam surat wasiat terakhirnya yang dirilis Senin, Fransiskus mengatakan pemakamannya akan ditanggung oleh seorang dermawan yang tidak disebutkan namanya yang telah ia atur sebelumnya, dan yang akan dikirim ke Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore.

"Ini tentang simbol, karena dalam agama Katolik, simbol sangat penting, dan ini adalah salah satu kasus tersebut," tambah Faggioli.

Masalah keuangan Vatikan membayangi

Vatikan bungkam tentang biaya khusus pemakaman Fransiskus dan tidak menanggapi permintaan untuk angka.

Secara historis, pemakaman kepausan telah menghabiskan biaya jutaan dolar AS. Pada 1978, kematian dua paus dan konklaf berikutnya menghabiskan biaya Vatikan sebesar USD 20 juta, setara dengan lebih dari USD 101 juta saat ini.

Pemakaman Paus Yohanes Paulus II pada 2005, dan pemilihan penggantinya Paus Benediktus XVI, menghabiskan biaya sebesar USD 9 juta (sekitar USD 14,7 juta dalam dolar AS saat ini). Jika memakai biaya USD 9 juta, biaya itu sekitar Rp 151,18 miliar (asumsi dolar AS terhadap rupiah 16.798) 

Tahun itu, Gereja memperoleh pendapatan sebesar USD 12,4 juta atau sekitar Rp 208,40 miliar dari masuknya wisatawan ke museum-museumnya. Sumber pendapatan lainnya termasuk sumbangan, saham, obligasi, real estat, dan investasi lainnya.

Tahun lalu, Gereja mengalami kekurangan anggaran sebesar USD 87 juta, berdasarkan laporan Reuters, mengutip dua sumber yang mengetahui masalah itu. Vatikan belum menerbitkan anggaran penuh sejak 2022.

“Vatikan membutuhkan uang, dan membutuhkan uang karena ini adalah gereja yang jauh lebih besar. Sekarang gereja melayani lebih banyak orang di negara-negara miskin, dan jumlah umat Katolik di negara-negara kaya lebih sedikit. Jadi, dari situlah ketidak seimbangan itu muncul,’ ujar Faggioli.

Kerumunan Orang Memadati Roma

Kota Roma, dan terutama Vatikan, sudah penuh sesak karena pekan suci yang menarik ratusan ribu pengunjung.

Masih belum jelas berapa banyak orang yang akan tinggal untuk berkabung atas meninggalnya Fransiskus atau tinggal untuk menghadiri penghormatan terakhir di depan umum, tetapi sejauh ini, puluhan ribu orang telah memberikan penghormatan terakhir mereka.

Secara historis, kerumunan orang sangat banyak. Pada 1978, diperkirakan 100.000 orang berkumpul untuk berkabung atas meninggalnya Paulus VI. Pada 2005, Paus Yohanes Paulus II membawa sekitar empat juta pelayat ke Roma untuk menghadiri pemakamannya.

Sebaliknya, diperkirakan 50.000 orang berada di Lapangan Santo Petrus untuk menghadiri pemakaman Paus Benediktus pada Januari 2023, dengan lebih dari 136.000 orang menontonnya melalui siaran langsung YouTube Vatikan karena Gereja menambahkan opsi tersebut untuk pemakaman paus baru-baru ini bagi mereka yang tidak akan berada di Roma.

Untuk saat ini, hotel-hotel sudah dipesan. Residenza Paolo VI, salah satu hotel terdekat dengan Kota Vatikan, sudah dipesan penuh hingga pertengahan Mei. TMark Hotel Vaticano juga terjual habis untuk minggu depan, menurut situs webnya.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Gereja menghadapi kendala keuangan yang signifikan. Fransiskus sering berselisih dengan para kardinal mengenai keuangan Gereja, termasuk hanya tiga hari sebelum ia dirawat di rumah sakit pada akhir Februari. Ia mempelopori serangkaian reformasi keuangan, beberapa di antaranya memicu reaksi keras, termasuk pemotongan gaji pejabat tinggi

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |