Liputan6.com, Jakarta - Delapan negara penghasil minyak dari aliansi OPEC+ sepakat pada Sabtu, 5 Juli 2025 untuk meningkatkan produksi minyak mentah kolektif sebesar 548.000 barel per hari. Hal ini seiring OPEC+ terus mengakhiri serangkaian pemotongan pasokan sukarela.
Mengutip CNBC, Sabtu (5/7/2025), subkelompok aliansi ini, yang terdiri dari produsen besar Rusia dan Arab Saudi, bersama Aljazair, Irak, Kazakhstan, Kuwait, Oman dan Uni Emirat Arab bertemu secara digital pada hari sebelumnya. OPEC+ diharapkan meningkatkan produksi sebesar 411.000 barel per hari.
Dalam sebuah pernyataan, Sekretariat OPEC mengaitkan keputusan negara-negara tersebut untuk meningkatkan produksi harian pada Agustus sebesar 548.000 barel dengan "prospek ekonomi global yang stabil dan fundamental pasar yang sehat saat ini, sebagaimana tercermin dalam persediaan minyak yang rendah."
Delapan produsen tersebut telah menerapkan dua rangkaian pemotongan produksi sukarela di luar kebijakan formal koalisi OPEC+ yang lebih luas.Pertama, dengan total 1,66 juta barel per hari, tetap berlaku hingga akhir tahun depan.
Berdasarkan strategi kedua, negara-negara tersebut mengurangi produksi mereka sebanyak 2,2 juta barel per hari hingga akhir kuartal pertama.
OPEC+ awalnya bermaksud meningkatkan produksi yasebanyak 137.000 barel per hari setiap bulan hingga September 2026, tetapi baru mempertahankan laju tersebut pada April. Kelompok tersebut kemudian melipatgandakan kenaikan tersebut menjadi 411.000 barel per hari pada Mei, Juni, dan Juli — dan selanjutnya mempercepat laju peningkatan mereka pada Agustus.
Harga minyak sempat terdongkrak dalam beberapa minggu terakhir oleh lonjakan permintaan musim panas dan perang 12 hari antara Israel dan Iran, yang mengancam pasokan Teheran dan menimbulkan kekhawatiran atas potensi gangguan pasokan yang diangkut melalui Selat Hormuz.
Pada akhir sesi Jumat, harga minyak berjangka ditutup pada USD 68,30 per barel untuk kontrak Ice Brent dengan masa kedaluwarsa September dan pada USD 66,50 per barel untuk minyak mentah Nymex U.S. West Texas Intermediate (WTI) pada Agustus.