Liputan6.com, Jakarta - Nike akan menaikkan harga berbagai macam alas kaki, pakaian dan peralatan lainnya pada pekan ini. Hal ini seiring industri ritel siap hadapi tarif yang akan memukul keuntungannya.
Mengutip CNBC, ditulis Jumat (23/5/2025), sumber menyebutkan, harga untuk pakaian dan peralatan Nike untuk orang dewasa akan naik di kisaran USD 2-USD 10 atau sekitar Rp 32,69 ribu-Rp 163.564 asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.356.
Selain itu, alas kaki dengan harga antara USD 100 dan USD 150 akan alami kenaikan sebesar USD 5. Sedangkan sepatu kets dengan harga di atas USD 150 akan mengalami kenaikan USD 10, demikian menurut sumber.Kenaikan harga akan berlaku pada 1 Juni, tetapi dapat terlihat di gerai secepatnya pekan ini, demikian menurut sumber.
Kenaikan harga produk Nike mencakup sebagian besar koleksi Nike, tetapi banyak produk akan tetap memiliki harga sama.
Harga produk untuk anak-anak tidak akan naik. Begitu pula dengan barang-barang dengan harga di bawah USD 100. Nike menyadari tantangan keuangan yang dihadapi keluarga, dan tidak ingin melihat orangtua hadapi harga lebih tinggi saat berbelanja untuk anak-anak selama musim kembali ke sekolah.
Sumber juga mengatakan, harga sepatu Nike Air Force 1 akan tetap USD 115. “Sepatu ini dipakai orang-orang di tempat kerja, nyaman dan terjangkau” ujar sumber.
Evaluasi Bisnis
Selain itu, pakaian dan aksesori merek Jordan tidak akan mengalami kenaikan. Namun, sepatu kets Jordan akan alami kenaikan harga.
"Kami evaluasi bisnis kami secara berkala dan melakukan penyesuaian harga sebagai bagian dari perencanaan musiman kami,” kata dia.
Namun, Nike tidak menyebutkan keputusan itu terkait tarif. Peritel meski biasanya menyesuaikan struktur harga mereka secara berkala, industri alas kaki sangat terpukul oleh tarif baru Presiden AS Donald Trump.
Saat ini, Nike memproduksi sekitar setengah dari alas kakinya di China dan Vietnam, yang telah dikenai tarif baru oleh Trump. Barang-barang China menghadapi tarif baru sebesar 30%, sementara impor dari Vietnam saat ini dikenakan bea sebesar 10%. Trump memangkas tarif barang-barang Vietnam dari 46% selama 90 hari pada awal April.
Tarif diperkirakan memukul margin keuntungan Nike dan dapat mengimbangi dampaknya melalui kenaikan harga, terutama karena raksasa sepatu kets itu berupaya mengatasi perubahan yang memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan. Keuntungan Nike sudah tertekan sebelum tarif berlaku karena harus mengandalkan diskon untuk memasarkan produk.
Konsumen Tuntut Nike Buntut Penutupan Bisnis NFT
Sebelumnya, perusahaan pakaian olah raga asal Amerika Serikat, Nike menghadapi gugatan oleh pembeli token non-fungible (NFT) bertema Nike dan aset mata uang kripto lainnya.
Mengutip US News, Senin (28/4/2025) penggugat mengungkapkan mereka menghadapi kerugian yang signifikan ketika Nike tiba-tiba menutup bisnis NFT-nya.
Dalam gugatan class action yang diajukan di pengadilan federal Brooklyn, New York, pembeli yang dipimpin oleh penduduk asal Australia, Jagdeep Cheema menerangkan penutupan mendadak unit RTFKT Nike pada Desember 2024 menyebabkan permintaan NFT mereka menurun.
Penggugat lebih lanjut mengatakan, mereka tidak akan pernah membeli NFT dengan harga yang mereka beli, atau sama sekali tidak akan membeli, jika mengetahui token tersebut adalah sekuritas yang tidak terdaftar.
Nike, yang berkantor pusat di Beaverton, Oregon, tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait tuntutan pembeli NFT-nya.
Status Hukum Belum Jelas
Status hukum NFT belum jelas, dan telah terjadi banyak litigasi mengenai apakah NFT merupakan sekuritas menurut hukum federal.
Gugatan itu meminta ganti rugi yang tidak ditentukan lebih dari USD 5 juta atas dugaan pelanggaran undang-undang perlindungan konsumen New York, California, Florida, dan Oregon.
Pada Desember 2021, Nike membeli NFT bernama RTFKT, yang diucapkan "artefak," dengan mengatakan bahwa perusahaan pakaian olah raga itu memanfaatkan inovasi mutakhir untuk menghadirkan koleksi generasi berikutnya yang menggabungkan budaya dan permainan.
Nike mengumumkan penutupan RTFKT yang telah selesai pada 2 Desember 2024, sambil memproyeksikan bahwa inovasi yang diwakili oleh RTFKT akan terus berlanjut melalui "banyak kreator dan proyek" yang terinspirasi olehnya.