Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati resmi melantik dua pejabat baru di lingkungan Kementerian Keuangan, yakni Bimo Wijayanto sebagai Direktur Jenderal Pajak menggantikan Suryo Utomo, dan Letjen Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai menggantikan Askolani.
Dalam sambutannya, Menkeu menyampaikan pesan penting terkait tantangan dan harapan besar terhadap kedua pejabat baru tersebut, terutama dalam upaya meningkatkan penerimaan negara.
Sri Mulyani menekankan penerimaan negara adalah andalan utama tetapi sekaligus menjadi tantangan besar yang harus dihadapi secara serius.
"Pak Bimo dan Pak Djaka sudah dipanggil langsung oleh presiden, diberikan arahan dan juga sekaligus tugas. Penerimaan negara adalah andalan, namun penerimaan negara juga menjadi salah satu tantangan yang paling utama," kata Sri Mulyani dalam sambutannya diacara Pelantikan 22 Pejabat Eselon 1 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Ia menyoroti pentingnya menjaga citra dan keandalan sistem perpajakan dan kepabeanan yang kerap mendapat keluhan masyarakat. Menurut dia, masyarakat menginginkan peningkatan penerimaan pajak, tetaoi di sisi lain masih enggan untuk taat membayar pajak.
"Kemenkeu sebagai pengelola tugas penerimaan negara harus mampu menjawab, kenaikan tax ratio, perbaikan coretax yang perlu untuk terus diyakinkan mampu memudahkan wajib pajak, memberikan pelayanan yang mudah, reliability dari sistem," ujarnya.
Menkeu Minta Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai Kerjasama
Sri Mulyani juga meminta agar seluruh jajaran penerimaan negara dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dapat bekerja sama erat, terutama dalam menjaga penerimaan sekaligus mendukung industri dan perekonomian nasional.
"Saya berharap untuk pak Bimo, pak Djaka dan seluruh staf ahli penerimaan negara dan PNBP dapat kerja sama secara erat, untuk bea dan cukai yang membutuhkan dukungan dr kementerian dan lembaga yang lain di dalam tugas yang tidak hanya menjaga penerimaan negara namun juga menjaga industri dan menjaga perekonomian indonesia," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan harapan besar terhadap Letjen Djaka untuk meningkatkan koordinasi dengan aparat penegak hukum dan instansi lainnya, terutama dalam memberantas kegiatan ilegal yang merugikan penerimaan negara.
"Kehadiran pak Djaka merupakan suatu nilai tambah, yang kami harapkan dapat mendukung dan meningkatkan kemampuan Kemenkeu untuk melakukan koordinasi yang jauh lebih baik dan efektif, dengan berbagai aparat penegak hukum dan instansi instansi lainnya, karena Kemenkeu tidak mungkin menjalankan tugas sendiri di RI," pungkasnya.
Harapan Menko Perekonomian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan harapannya atas pelantikan dua pejabat baru di lingkungan Kementerian Keuangan, yaitu Bimo Wijayanto sebagai Direktur Jenderal Pajak menggantikan Suryo Utomo, dan Letjen Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai menggantikan Askolani.
Menurut Airlangga, Bimo Wijayanto memiliki rekam jejak yang mumpuni di bidang pemerintahan dan fiskal. Sementara itu, terkait pengangkatan Letjen Djaka Budi Utama sebagai Dirjen Bea dan Cukai, Airlangga menilai tugas yang diemban juga tidak kalah berat.
"Pak Djaka juga tentu mempunyai tugas yang tidak mudah, karena Bea dan Cukai ini menjadi harapan daripada seluruh dunia usaha, karena barang keluar masuk gateway-nya itu ada di Bea Cukai," ujarnya.