Perbandingan Harta Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai Baru Pilihan Prabowo

9 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani resmi melantik Bimo Wijayanto sebagai Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), menggantikan Suryo Utomo pada Jumat, 23 Mei 2025. Selain itu, Sri Mulyani juga melantik Letnan Jenderal (Letjen) Purnawirawan TNI Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai, menggantikan Askolani.

Pergantian pejabat baru Dirjen Bea Cukai dan Dirjen Pajak terjadi beberapa waktu setelah Indonesia mencatat pertumbukan ekonomi yang lesu di kuartal pertama 2025. Pada kuartal I, total penerimaan pajak baru mencapai Rp322,6 triliun atau 14,7% dari target APBN 2025 Rp2.189,3 triliun.

Bimo Wijayanto sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Deputi bidang Kerjasama Ekonomi dan Investasi di Kedeputian bidang Kerjasama Ekonomi dan Investasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Bimo pernah bertugas sebagai Asisten Deputi Investasi Strategis di Kedeputian Pertambangan dan Investasi di Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (sejak September 2020).

Di tahun 2019 - 2020, Bimo dipercaya sebagai Tenaga Ahli Utama di Kedeputian Bidang Politik, Hukum dan Keamanan dengan sebelumnya di Kedeputian bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-Isu Sosial, Budaya dan Ekologi Strategis - Kantor Staf Presiden.

Sedangkan Letjen Djaka Budi Utama merupakan perwira tinggi aktif TNI yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN) sejak Oktober 2024.

Lantas berapa harga yang dimiliki Bimo Wijayanto dan Letjen Djaka Budi Utama?

Harta Dirjen Bea Cukai Letjen Djaka Budi Utama

Letjen TNI Djaka Budi Utama diketahui memiliki harta kekayaan Rp 4,7 miliar. Hal ini berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya yang dilaporkan Juni 2024.

Letjen TNI Djaka Budi Utama diketahui memiliki harta kekayaan Rp 4,7 miliar. Hal ini berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya yang dilaporkan Juni 2024.

Harta berupa aset tanah dan bangunan miliki Djaka Budi Utama mencapai Rp 3,58 miliar, dengan rincian tanah seluas 2.330 m2 di Kabupaten/Kota Tangerang Selatan Rp 2,4 miliar dan aset tanah dan bangunan seluas 383 m2/200 m2 di Kabupaten/Kota Bogor Rp 1,2 miliar.

Djaka juga memiliki aset kendaraan satu unit mobil seharga Rp 256 juta. Dia memiliki aset kas dan setara kas senilai Rp 769 juta dan harta lainnya senilai Rp 347 juta. Djaka juga tercatat memiliki utang senilai Rp 258 juta

Dengan demikian total harta Djaka Budi Utama tercatat senilai Rp 4.703.334.767.

Harta Dirjen Pajak Bimo Wijayanto

Saat menjabat sebagai asisten deputi investasi strategis Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Bimo Wijayanto menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) KPK pada 15 Maret 2022 untuk periode 2021.

Dari LHKPN tersebut, Bimo Wijayanto diketahui memiliki total kekayaan Rp 6,67 miliar. Berikut rincian kekayaan Bimo Wijayanto:

A.Tanah dan Bangunan

Bimo Wijayanto tercatat memiliki harta tanah dan bangunan sebesar Rp 5,8 miliar. Ia memiliki lima unit tanah dan bangunan yang tersebar di Sleman, Yogyakarta, dan Gunung Kidul, yang merupajan hasil sendiri.

B. Alat Transportasi dan Mesin

Bimo juga tercatat memiliki mobil Toyota SUV/Fortuner tahun 2017 senilai Rp 370 juta.

C.Harta Bergerak Lainnya

Ia memiliki harta bergerak lainnya Rp 200 juta.

D.Surat Berharga

Bimo tercatat tidak memiliki surat berharga.

E.Kas dan setara kas

Ia mengantongi kas dan setara kas Rp 300 juta.

F. Harta Lainnya

Ia tidak memiliki harta lainnya.

Selain itu, Bimo juga tercatat tidak memiliki utang. Dengan demikian, total kekayaan Bimo sebesar Rp 6,67 miliar.

Sri Mulyani Titip Misi Besar ke Dirjen Pajak dan Bea Cukai Baru

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati resmi melantik dua pejabat baru di lingkungan Kementerian Keuangan, yakni Bimo Wijayanto sebagai Direktur Jenderal Pajak menggantikan Suryo Utomo, dan Letjen Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai menggantikan Askolani.

Dalam sambutannya, Menkeu menyampaikan pesan penting terkait tantangan dan harapan besar terhadap kedua pejabat baru tersebut, terutama dalam upaya meningkatkan penerimaan negara.

Sri Mulyani menekankan penerimaan negara adalah andalan utama tetapi sekaligus menjadi tantangan besar yang harus dihadapi secara serius.

"Pak Bimo dan Pak Djaka sudah dipanggil langsung oleh presiden, diberikan arahan dan juga sekaligus tugas. Penerimaan negara adalah andalan, namun penerimaan negara juga menjadi salah satu tantangan yang paling utama," kata Sri Mulyani dalam sambutannya diacara Pelantikan 22 Pejabat Eselon 1 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Ia menyoroti pentingnya menjaga citra dan keandalan sistem perpajakan dan kepabeanan yang kerap mendapat keluhan masyarakat. Menurut dia, masyarakat menginginkan peningkatan penerimaan pajak, tetaoi di sisi lain masih enggan untuk taat membayar pajak.

"Kemenkeu sebagai pengelola tugas penerimaan negara harus mampu menjawab, kenaikan tax ratio, perbaikan coretax yang perlu untuk terus diyakinkan mampu memudahkan wajib pajak, memberikan pelayanan yang mudah, reliability dari sistem," ujarnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |