Netflix Beli Warner Bros Senilai Rp 1.201 Triliun

16 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Netflix mengumumkan telah mencapai kesepakatan membeli sebagian saham Warner Bros Discovery senilai USD 72 miliar atau Rp 1.201 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.684. Langkah Netflix membeli Warner Bros ini akan menciptakan raksasa baru di industri hiburan.

Mengutip BBC, Sabtu (6/12/2025), raksasa streaming ini muncul sebagai penawar yang berhasil untuk Warner Bors mengungguli pesaingnya, Comcast dan Paramount Skydance setelah pertarungan berlarut-larut.

Warner Bros memiliki waralaba termasuk Harry Potter dan Game of Thrones serta layanan streaming HBO Max.

Seiring hal itu, akuisisi ini akan menciptakan raksasa baru di industri hiburan. Akan tetapi, akuisisi harus mendapatkan persetujuan oleh otoritas terkait persaingan usaha.

Co-chief Executive Netflix, Ted Sarandos menuturkan, perusahaan sangat yakin akan menerima persetujuan regulasi yang dibutuhkan dan sedang berjalan dengan kecepatan menuju hal tersebut.

Ia menuturkan, dengan menggabungan koleksi acara dan film Warner Bros dengan serial platform streaming seperti Stranger Things, pihaknya dapat memberikan lebih banyak yang disukai kepada penonton.

“Warner Bros telah mendefinisikan abad hiburan terakhir, dan bersama-sama kita dapat mendefinisikan abad berikutnya,” ujar dia.

Saat ditanya apakah HBO harus tetap menjadi layanan streaming terpisah, CEO Greg Peters menuturkan, Netflix yaknin merek HBO penting bagi konsumen. “Kami pikir masih terlalu dini untuk membahas secara spesifik bagaimana kami akan menyesuaian penawaran ini untuk konsumen,” kata dia.

Netflix memperkirakan menghemat USD 2 miliar-USD 3 miliar atau Rp 33,36 triliun-Rp 50,05 triliun. Hal ini didukung dari teknologi dan bisnis.

Film-film buatan Warner Bros akan terus diluncurkan di bioskop, kata dia, dan studio televisi Warner Bros akan terus dapat memproduksi untuk pihak ketiga. Netflix akan terus memproduksi konten secara eksklusif untuk platformnya sendiri.

Kesempatan Langka

Menyebutnya sebagai "hari besar" bagi kedua perusahaan, Sarandos mengakui, akuisisi ini mungkin mengejutkan beberapa pemegang saham, tetapi merupakan "kesempatan langka" untuk mempersiapkan Netflix meraih kesuksesan "selama beberapa dekade mendatang".

Presiden dan Chief Executive Warner Bros, David Zaslav menuturkan, perjanjian ini akan menggabungkan dua perusahaan terhebat di dunia.

"Dengan bekerja sama dengan Netflix, kami akan memastikan orang-orang di mana pun akan terus menikmati kisah-kisah paling relevan di dunia untuk generasi mendatang," ujarnya.

Transaksi Akuisisi

Kesepakatan dalam bentuk tunai dan saham ini bernilai USD 27,75 per saham Warner Bros dengan total nilai perusahaan termasuk utang perusahaan dan nilai saham sekitar USD 82,7 miliar. Nilai ekuitas sebesar USD 72 miliar.

Dewan direksi dari masing-masing perusahaan menyepakati kesepakatan ini dengan suara bulat.

Akuisisi Dinilai Bakal Berdampak ke Pekerja dan Konsumen

Sejumlah pihak di industri film, termasuk Writer Guild of America telah mengkritik kesepakatan itu. Writers Guild of America mengatakan, kesepakatan itu akan berdampak negatif kepada pekerja dan konsumen.

The Writers Guild of America East and West mengeluarkan pernyataan bersama pada Jumat yang menyatakan merger ini harus diblokir.

"Hasilnya akan menghilangkan lapangan kerja, menurunkan upah, memperburuk kondisi bagi semua pekerja hiburan, menaikkan harga bagi konsumen, dan mengurangi volume serta keragaman konten bagi semua penonton," demikian seperti dikutip.

Chief Executive of Trade Organisation Cinema United, Michael O’Leary mengatakan, merger itu akan menimbulkan ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi bisnis sinema global.

"Dampak negatif dari akuisisi ini akan berdampak pada bioskop, mulai dari sirkuit terbesar hingga bioskop independen satu layar di kota-kota kecil di Amerika Serikat dan di seluruh dunia," ujar dia.

Netflix akan menyelesaikan akuisisi ini setelah Warner Bros. menyelesaikan rencana yang diumumkan sebelumnya untuk memisahkan divisi streaming dan studio dari divisi jaringan globalnya menjadi dua perusahaan tahun depan.

Divisi jaringan globalnya akan menjadi Discovery Global dan akan mencakup saluran kabelnya seperti CNN dan TNT Sports di AS, serta saluran Discovery dan saluran siaran gratisnya di Eropa. Namun, TNT Sports International akan tetap berada di divisi streaming dan studio yang dijual ke Netflix.

Perombakan Hollywood

Pendiri sekaligus analis teknologi, media, dan telekomunikasi di PP Foresight, Paolo Pescatore mengatakan, penjualan ini merupakan "pernyataan niat yang sangat besar dan menggarisbawahi aspirasi Netflix untuk menjadi pemimpin global dalam tatanan dunia baru streaming".

Namun, ia memperingatkan, meskipun "langkah mengejutkan" ini masuk akal bagi Warner Bros, hal itu dapat "menimbulkan masalah bagi Netflix" ketika mencoba menggabungkan kedua perusahaan mengingat besarnya kesepakatan tersebut.

Head of Financial Analysis AJ Bell, Danno Hewson menuturkan, Netflix telah menawarkan perdamaian kepada Hollywood dengan janji akan terus merilis film Warner Bros di layar lebar.

"Jika kesepakatan ini dapat mengatasi hambatan regulasi yang signifikan dengan cepat, kemungkinan besar akan ada penghematan biaya yang cukup besar," ujarnya.

"Seberapa besar penghematan tersebut akan diteruskan ke pelanggan platform streaming atau apakah Netflix akan dianggap memiliki terlalu banyak kekuatan penetapan harga adalah salah satu area yang akan menghadapi pengawasan ketat dalam beberapa bulan mendatang."

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |