Menko Zulkifli Hasan Minta Masyarakat Tak Panic Buying, Klaim Harga Pangan Masih di Bawah HET

1 hour ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkilfi Hasan memastikan stok pangan menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) cukup. Harga pangan juga dipastikan bisa terkendali dan tidak melambung jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET).

Zulkifli mengatakan, stok beras dan jagung cukup untuk menopang peningkatan konsumsi pada momen pergantian tahun. Bahkan, cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog bisa tembus 4 juta ton.

"Jadi stok kita sekarang aman banyak sekali apalagi kalau karbohidrat. Beras di gudang Bulog luber 4 juta. Karena kita surplus 4,7 juta, produksi beras sampai Desember ya. Jagung juga berlebih sebagai sumber makan ternak. Jadi karbohidrat aman," ungkap Zulkifli, dalam wawancara di Liputan6 SCTV, dikutip Jumat (5/12/2025).

Dia juga memastikan pangan jenis telur, ayam, hingga ikan dalam kondisi yang cukup. Sehingga meminta masyarakat tidak belanja berlebihan atau panic buying.

"Telur, ayam, ikan juga aman. Jadi masyarakat enggak usah khawatir. Enggak usah stok terlalu banyak, panic buying, seperlunya saja gitu. Nataru bahkan sampai Lebaran Insyaa Allah nanti akan stok kita cukup, dan harga bisa kita kendalikan," pintanya.

Meski begitu, Zulkifli mengamini mulai ada kenaikan harga karena meningkatnya permintaan di pasaran. Namun, pantauannya, harga belum melebihi HET yang ditetapkan pemerintah.

"Belum melebih HET, misalnya ayam itu Rp 40 ribu gitu, belum, belum lebih gitu ya. Telur itu kan Rp 32 ribu, belum lebih gitu. Tapi sudah hampir menyundul, mepet-mepet, tentu ini kita akan perhatikan," ia menambahkan.

Mendag Wanti-Wanti Kepala Daerah

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso meminta para kepala daerah untuk menjamin distribusi barang tanpa gangguan selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Dia juga meminta harga-harga barang, termasuk pangan, bisa dikendalikan.

Kepastian distribusi barang dan harga biasanya menjadi perhatian pada momen-momen besar nasional seperti Nataru. Mendag ingin pemda aktif berkoordinasi untuk memastikan semuanya aman.

"Kami ingin menyampaikan sekarang sudah akhir November ya, jadi kita menghadapi Natal dan Tahun Baru. Kita terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dengan pemasok, dengan distributor. Kita harus bisa menjamin bahwa harga pasokan distribusi barang kebutuhan pokok lancar," kata Budi, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (27/11/2025).

Pastikan Pasokan dan Harga Terkendali

Dia meminta seluruh kepala daerah berkomitmen untuk memastikan hal tersebut. Soal harga, Budi mengaku setiap hari memantau Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP).

Dia turut meminta para kepala daerah memuat data yang akurat. Pasalnya, SP2KP menjadi salah satu acuan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap membahas penanganan inflasi daerah.

"Jadi kita minta masing-masing daerah untuk terus memantau perkembangan harga sampai terutama menghadapi Nataru ini. Mengenai pasokan, mengenai harga dan terus berkoordinasi dengan pusat ya, dengan distributor dan juga dengan pemasok di daerah masing-masing," beber Budi.

Harga Cabai-Bawang Naik

Sebelumnya, harga bahan pangan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, mulai naik sejak akhir pekan lalu. Kenaikan ini dipicu oleh turunnya pasokan dari daerah penghasil akibat cuaca buruk beberapa hari terakhir. Kondisi pasar kian tertekan seiring dengan meningkatnya permintaan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kenaikan harga pangan terjadi pada sejumlah komoditas utama seperti cabai, bawang, dan sayuran hijau. “Cuaca lagi kurang bagus, jadi kiriman dari daerah agak berkurang,” kata Usup (47), pedagang sayur dan bumbu dapur di Pasar Kramat Jati, dikutip Selasa (4/11/2025).

Menurut dia, kenaikan harga menjelang akhir tahun seperti ini sudah biasa terjadi, hanya saja kali ini waktunya sedikit lebih cepat. “Biasanya baru terasa di pertengahan bulan, tapi sekarang awal November udah mulai naik,” ujarnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |