Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan akan mempermudah impor sapi hidup ke Indonesia. Sebaliknya, akan ada pengetatan terhadap impor daging beku ke Tanah Air.
Dia menuturkan, cara ini diambil untuk memperbaiki struktur harga di Indonesia. Impor sapi hiduo juga dinilai mampu membawa dampak pemberdayaan terhadap peternak dan masyarakat dalam negeri.
"Ini sudah jadi pertanyaan soal daging. Daging itu ada pilihan, dua pilihan. Kalau kita mau pemberdayaan, maka kita bebaskan impor sapinya," kata Zulkifli di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (29/12/2025).
Jika sapi hidup diimpor, bisa membuka lapangan kerja di berbagai sektor. Pada sisi ekonomi, ada pergerakan pada aspek penggemukan sapi, hingga suplai pakan ternak sapi tersebut.
Sejalan dengan itu, pemerintah berencana membatasi impor daging beku. Nantinya, hanya BUMN yang kemungkinan bisa melakukannya agar ada kontrol pemerintah.
"Kalau ini permudah, berarti yang bekunya diatur. Kalau beku enggak diatur, ya yang hidup enggak laku. Jadi pilihan saja. Oleh karena itu, yang beku itu kita atur untuk nanti diimpor oleh
Bulog, agar bisa dikendalikan harganya, jumlahnya," jelas Menko Zulkifli.
Impor Sapi Hidup
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono kembali mengungkap rencana Indonesia mengimpor 2 juta sapi hidup ke Tanah Air. Dia menyebut sudah ada sejumlah investor yang menyatakan minat untuk terlibat.
Jutaan sapi hidup itu nantinya akan menjadi dukungan terhadap kebutuhan dalam menu makan bergizi gratis (MBG). Di antaranya mengenai ketersediaan susu segar dan daging sapi.
"Kami telah mandiri dalam hal protein nabati dan sebagian besar protein hewani, kecuali untuk susu (dairy) dan daging sapi. Dan kami sangat antusias untuk mengundang para investor berinvestasi di Indonesia dalam hal membawa sapi hidup," kata Sudaryono dalam Konferensi Regional World Organization of Animal Health (WOAH) ke-34, di Jakarta, Senin, 22 September 2025.
Penerima MBG Meningkat
Dia melihat potensi peningkatan permintaan imbas program MBG yang akan menyasar 82,9 juta orang. Jumlah itu ditargetkan mampu berjalan secara penuh mulai 2026, tahun depan.
"Dengan adanya program makan gratis ini, kami yakin bahwa banyak investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, akan datang dan berinvestasi di Indonesia," ucapnya.
Dia mengatakan, dua juta sapi itu akan didatangkan bertahap dalam lima tahun kedepan. "Beberapa investor sudah menyatakan komitmennya kepada kami, dan kami memiliki target untuk mendatangkan setidaknya dua juta ekor sapi dalam lima tahun ke depan," tutur Sudaryono.
Soal Impor Sapi, Menko Pangan Zulkifli Hasan Sebut Sudah Bebas Kuota
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan meyatakan kini sudah bebas impor sapi hidup. Hal ini menjadi langkah untuk menjamin ketersediaan pasokan daging hingga susu dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Sudah (sudah berlaku penghapusan kuota impor-red), sapi hidup,” ujar Zulkifli Hasan usai membuka Kick Off Pelatihan Capacity Building Sumber Daya Manusia dan Penguatan Kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Puti di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu (25/6/2025).
Zulhas menuturkan, impor sapi hidup kini tidak lagi dibatasi kuota sehingga pelaku usaha diperbolehkan mengimpor tanpa ada pembatasan guna memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
"Sapi hidup enggak ada kuota lagi, bebas (impor sapi hidup)," kata Zulhas singkat.
Zulkifli Hasan meski begitu tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai hal tersebut karena melanjutkan agenda Rapat Koordinasi Satuan Tugas Nasional Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Sebelumnya, Zulhas menyatakan pemerintah tidak lagi memberlakukan batasan kuota impor sapi hidup guna menjamin ketersediaan pasokan daging hingga susu serta memperkuat ketahanan pangan nasional.
Zulhas menuturkan importir memungkinkan melakukan impor sapi hidup untuk berbagai tujuan, mulai dari penggemukan, pemotongan, hingga produksi susu guna mendukung industri peternakan dan kebutuhan konsumsi masyarakat.
Beri Peluang untuk Industri Pengolahan Susu
"Ya sekarang kita buka lebar. Impor sapi yang hidup, impor sapi yang hidup baik untuk potong, penggemukan maupun untuk susu. Sekarang kan bebas, kita bebaskan," kata Zulhas ditemui di sela menghadiri peringatan Hari Susu Nusantara 2025 di Jakarta, Minggu, 15 Juni 2025.
Kebijakan tanpa kuota ini juga memberi peluang bagi industri pengolahan susu nasional untuk meningkatkan volume produksi dan kualitas pasokan, sekaligus memperkuat rantai pasok dari hulu ke hilir.
"Enggak ada kuota-kuota lagi, nggak ada. Jadi sapi hidup, apakah untuk digemukkan, apakah untuk susu. Sekarang nggak ada kuota, bebas, bebas," tambah Zulhas.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan, Indonesia akan mengimpor 2 juta sapi hidup hingga lima tahun ke depan atau sampai 2029. Impor itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan susu dan daging di dalam negeri.
"Kita target 5 tahun ini untuk susu 1,2 juta (sapi), kemudian untuk daging 800 ribu lebih. Jadi totalnya 2 juta selama 5 tahun," kata Sudaryono di Jakarta, Jumat, 31 Januari 2025.
Sudaryono mengatakan, untuk tahun ini Indonesia menargetkan untuk mengimpor sebanyak 250 ribu sapi untuk kebutuhan susu dan daging.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5154854/original/082427100_1741421262-WhatsApp_Image_2025-03-08_at_15.02.36_88dbf1ce.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379424/original/047330700_1760345733-1000124852.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4838233/original/057874200_1716263381-AP24141612292346.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457643/original/071722400_1767010777-WhatsApp_Image_2025-12-29_at_16.56.45.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1806485/original/046571100_1513672856-20171219-Rayakan-Natal-Sambil-Main-Salju-di-Dalam-Mal--Fanani-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457598/original/061141400_1767006969-20251229_171101.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457547/original/055326500_1767005788-1__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453610/original/007869400_1766482737-1a2f8c2a-8c24-4682-9524-a65d9f0750e8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457443/original/061699100_1767001361-1000192014.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457430/original/036392400_1767000982-WhatsApp_Image_2025-12-29_at_15.01.18.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457377/original/017620900_1766999050-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5172317/original/076716100_1742720564-20250323-Pasar_Tn_Abang-HER_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457288/original/036912000_1766994690-7c6fd0ce-eaff-4f05-a307-b620f1c9397b.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5284991/original/074867000_1752653270-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3980736/original/005042400_1648714883-20220331-Laporan-SPT-10.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457219/original/064457900_1766991251-7DC1ECD8-DAC1-483A-898A-9161AA7AADE9.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355486/original/021825300_1758339035-unnamed__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3980731/original/087399800_1648714875-20220331-Laporan-SPT-5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2375574/original/030742400_1538739776-20181005-Emas-Antam-5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3337099/original/045821000_1609328706-20201230-Rupiah-Ditutup-Menguat-8.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5311627/original/093019500_1754889679-Gx3i8nUXYAAD3b8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4693825/original/025517000_1703131329-el_nino.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4721216/original/051913900_1705711229-fotor-ai-2024012073928.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4592086/original/067091100_1695951584-WhatsApp_Image_2023-09-29_at_8.27.22_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332768/original/066977000_1756532035-rus4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344096/original/084598800_1757479183-Screenshot_2025-09-10_113742.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3172732/original/048313800_1594117392-20200707-Harga-Emas-Pegadaian-Naik-Rp-4.000-7.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5346232/original/026606500_1757582126-Depositphotos_196277020_L.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5349931/original/025810500_1757942394-AP25248772964198.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5408446/original/054909700_1762780494-71c2aa72-026f-4891-89a0-df5854c76daa.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5345137/original/039546900_1757507069-men3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5369177/original/054391600_1759456407-elon.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3584538/original/038922100_1632728900-Screenshot_20210927-135735_Zoom.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4172256/original/013600300_1664250498-FOTO.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4856586/original/057210700_1717754530-WhatsApp_Image_2024-06-07_at_16.53.03.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382035/original/080562400_1760525876-Menteri_Keuangan__Menkeu__Purbaya_Yudhi_Sadewa-2.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3149802/original/071712000_1591853665-20200611-Harga-Emas-Antam-Naik-ANGGA-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5204944/original/045984900_1746029198-IMG-20250430-WA0046.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362732/original/004875900_1758872957-IMG-20250926-WA0007.jpg)