Menaker Tak Mau Pencairan BSU Sembarangan, Pastikan Tepat Sasaran

5 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli tak ingin pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) Rp 600.000 dilakukan sembarangan. Dia ingin memastikan pencairan BSU bisa tepat sasaran.

Dia menjelaskan, saat ini BSU sudah dicairkan ke 8,3 juta penerima. Sisanya, masih dilakukan verifikasi untuk penyaluran lewat bank BUMN maupun PT Pos Indonesia.

"Ya, tadi kita setiap hari ini kita kejar. Karena begini, teman-teman. Ini kita ingin memastikan bahwa penyalurannya itu tepat, penyalurannya itu sehingga itu tepat sasaran," kata Yassierli ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (7/7/2025).

Dia menjelaskan, data yang dikantongi Kemnaker bersumber dari BPJS Ketenagakerjaan. Meski para penerima sudah memperbarui datanya, Kemnaker masih perlu melakukan verifikasi lanjutan, termasuk ke bank Himpunan Bank Negara (Himbara).

Adapun, proses verifikasi dam validasi data ini dilakukan untuk memastikan BSU disalurkan tepat sasaran. Selain transfer melalui Himbara, BSU juga dicairkan lewat PT Pos Indonesia.

"Jadi walaupun sudah ada data, kita harus cek nomor rekeningnya. Kemudian kita cek lah itu dari BPJS, database dari BPJS TK. Kemudian kita konfirmasi ke bank. Dari bank kita cek lagi nomor rekeningnya. Kemudian oke, kita buat surat perintah pembayaran dan seterusnya," jelas Menaker Yassierli.

Butuh Waktu

Yassierli menjelaskan, pencairan BSU memang membutuhkan waktu karena ada langkah verifikasi berlapis tadi. Hal ini, diakuinya kerap terjadi pada tahap-tahap awal guna memastikan datanya sesuai.

"Jadi teman-teman, kalau kita lihat dari tahun-tahun sebelumnya, kan di awalnya juga pasti butuh waktu. Sesudah itu, kalau dibandingkan dengan... 'loh dibandingkan dengan BSU tahun sebelumnya, kok ini lama?' Ini kan bandingkannya itu jangan dengan ketika prosesnya sudah establish," ucapnya.

"Di awal kan kita butuh tuh memastikan semua rekeningnya itu benar, sehingga tepat sasaran. Kalau kemudian nanti ada program ini lagi, kita sudah punya database yang bagus, itu akan cepat. Jadi itu mohon bisa difahami, ya," imbuh Yassierli.

BSU Cair ke 8,3 Juta Penerima

Diberitakan sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengegaskan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) sudah dicairkan ke 8,3 juta penerima. Sisanya masih akan disalurkan melalui transfer ke rekening bank BUMN dan PT Pos Indinesia.

Yassierli menyampaikan, pencairan masih akan disalurkan lewat transfer ke bank Himpunan Bank Negara (Himbara) seperti Bank Mandiri, BNI, BRI dan Bank Syariah Indonesia (BSI).

"Total yang sudah kita salurkan itu sudah sebanyak 8,3 juta orang," ungkap Yassierli, ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (7/7/2025).

Tunggu Verifikasi

"Dan masih ada beberapa, sebagian kecil, itu, yang akan kita salurkan melalui bank. Ya, kemarin karena masih ada hasil verifikasi dan validasi data yang sepertinya kami harus cek ulang lagi," imbuhnya.

Dia menjelaskan, secara paralel juga dilakukan pencairan melalui PT Pos Indonesia. Ini menjadi bagian penyaluran BSU Rp 600.000 kepada para penerima. Targetnya penyaluran rampung sepekan kedepan.

"Yang belum itu sebagian besar nanti dari PT Pos. Dan ini memang membutuhkan waktu, ya, membutuhkan waktu. (Tenggat waktu) seminggu ini, semoga ya," ungkap Yassierli.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |