Liputan6.com, Jakarta - Untuk pertama kalinya sejak pertengahan 1990-an, penerbangan penumpang langsung dari Moskow, Rusia ke Pyongyang, Korea Utara kembali dijadwalkan beroperasi pada Minggu malam.
Penerbangan ini memakan waktu delapan jam dan menempuh jarak sekitar 6.500 kilometer (4.040 mil), yang akan dioperasikan oleh maskapai swasta asal Rusia, Nordwind Airlines. Pesawat jenis Boeing 777-200ER yang dijadwalkan lepas landas dari Bandara Sheremetyevo, Moskow, pukul 19.00 waktu setempat (18.00 CEST). Demikian seperti dikutip dari laman DW, Senin (28/7/2025).
Menurut media pemerintah Rusia, seluruh 440 kursi dalam penerbangan ini telah terjual habis dengan harga tiket sebesar 44.700 rubel atau sekitar USD 563. Jumlah itu setara Rp 9,2 juta, asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah 16.349).
Namun, kantor berita AFP melaporkan sembilan tiket masih tersedia di situs resmi maskapai tersebut pada Minggu pagi.
Otoritas penerbangan sipil Rusia, Rosaviatsia, telah memberikan izin kepada Nordwind Airlines untuk mengoperasikan rute Moskow–Pyongyang sebanyak dua kali seminggu.
Namun, Kementerian Transportasi Rusia menyatakan penerbangan ini akan dimulai hanya sekali dalam sebulan, guna "membangun permintaan yang stabil." Penerbangan kembali dari Pyongyang ke Moskow dijadwalkan akan berlangsung pada hari Selasa, seperti yang dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.
Seiring Dibukanya Kembali Jalur Kereta Api
Penerbangan Moskow–Pyongyang yang baru dibuka kembali menjadi simbol dari semakin eratnya hubungan antara Rusia dan Korea Utara. Kedua negara menunjukkan peningkatan kerja sama di bidang diplomatik, ekonomi, dan militer sejak dimulainya invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina.
Dilansir dari CNN, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengunjungi resor pantai terbaru Wonsan-Kalma di Korea Utara awal bulan ini dalam rangka pertemuan dengan pemimpin negara tersebut, Kim Jong Un.
Dalam kunjungannya, Lavrov berjanji akan mendorong lebih banyak wisatawan asal Rusia untuk datang ke kompleks wisata tersebut. Resor yang mampu menampung hampir 20.000 pengunjung itu menjadi bagian penting dari upaya Kim untuk mengembangkan sektor pariwisata sebagai cara memperbaiki perekonomian Korea Utara yang tengah terpuruk.
Kyiv (Ukraina) dan negara-negara Barat menuding Korea Utara telah memasok artileri dan rudal balistik ke Rusia untuk menyerang kota-kota di Ukraina. Tak hanya itu, Pyongyang juga disebut telah mengirim lebih dari 10.000 tentaranya untuk membantu menahan serangan Ukraina ke wilayah Kursk, Rusia.
Sebelum rute penerbangan Moskow–Pyongyang dibuka, satu-satunya jalur udara langsung antara kedua negara adalah penerbangan maskapai Korea Utara, Air Koryo, yang melayani rute Pyongyang–Vladivostok di timur jauh Rusia sebanyak tiga kali seminggu.
Selain jalur udara, hubungan darat juga mulai dipulihkan. Jalur kereta api langsung antara Moskow dan Pyongyang telah dibuka kembali pada 17 Juni tahun ini, setelah sempat dihentikan selama pandemi COVID-19. Perjalanan kereta sejauh 10.000 kilometer ini membutuhkan waktu tempuh sekitar delapan hari.
Parade Angkatan Laut Rusia Dibatalkan karena Alasan Keamanan
Pemerintah Rusia mengumumkan pembatalan parade tahunan angkatan laut di St. Petersburg pada Minggu, 27 Juli 2025 dengan alasan keamanan yang tidak dijelaskan secara rinci. Otoritas setempat di kota pelabuhan barat laut tersebut telah membatalkan acara sejak Jumat, dan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa "keamanan adalah prioritas utama."
Presiden Vladimir Putin menghidupkan kembali perayaan "Hari Angkatan Laut" Rusia pada 2017, setelah sempat absen selama hampir empat dekade. Dalam pesan video yang dirilis Minggu, Putin memuji "keberanian" dan "kepahlawanan" marinir Rusia yang terlibat dalam perang agresi terhadap Ukraina sejak Februari 2022.
Ia menegaskan, tujuan utama militer adalah "melindungi kedaulatan dan kepentingan nasional tanah air," dan bahwa angkatan laut memiliki peran penting dalam misi tersebut.
Di hari yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa sekitar 100 drone Ukraina berhasil dicegat di wilayah udara Rusia. Dari jumlah tersebut, setidaknya 10 drone terbang mendekati Kota St. Petersburg, yang menyebabkan bandara kota itu ditutup sementara.
Sementara itu, di wilayah selatan, serangan drone dan rudal Ukraina telah memaksa Armada Laut Hitam Rusia menarik diri dari pangkalannya di Krimea dan mundur ke arah timur. Kapal andalan armada tersebut, Moskva, ditenggelamkan oleh pasukan Ukraina pada 14 April 2022, menjadikannya kapal perang terbesar Rusia yang tenggelam sejak Perang Dunia Kedua.