Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tetap Normal Meski Jalur Gumitir Ditutup

6 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan bahwa aktivitas penyeberangan di lintas Ketapang-Gilimanuk tetap berjalan normal, meskipun terjadi antrean panjang kendaraan di sekitar pelabuhan. Antrean terjadi karena penutupan Jalur Gumitir yang saat ini sedang menjalani perbaikan total.

"Pelayanan transportasi laut di Pelabuhan Ketapang tidak berhenti. Operasi tetap berjalan dengan mengutamakan keselamatan pelayaran," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Muhammad Masyhud, dikutip dari Antara, Senin (28/7/2025).

Saat ini, tercatat 27 kapal beroperasi di Pelabuhan Ketapang, terdiri atas 19 kapal di Dermaga MB I-IV, 7 kapal di Dermaga LCM, dan 1 kapal perbantuan di Dermaga Bulusan. Aktivitas bongkar muat masih berjalan lancar, dengan dominasi kendaraan barang atau logistik.

Masyhud juga memastikan bahwa pasca musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, pihaknya telah melakukan pemeriksaan teknis secara menyeluruh terhadap seluruh kapal jenis LCT yang beroperasi di Dermaga LCM. “Tidak ada kompromi soal kelaikan kapal. Keselamatan adalah komitmen utama kami,” tegasnya.

Namun, kapasitas maksimal kapal LCT yang hanya mampu mengangkut enam truk tronton menjadi salah satu penyebab terjadinya antrean. Apalagi, volume kendaraan yang hendak menyeberang ke Bali dan wilayah timur seperti NTB dan NTT tergolong tinggi.

Situasi diperparah oleh penutupan Jalur Gumitir—penghubung utama antara Banyuwangi dan Jember—sejak 17 Juli 2025. Penutupan ini membuat arus logistik dialihkan ke jalur lain yang semuanya bermuara ke Pelabuhan Ketapang, sehingga memperparah kepadatan di kawasan tersebut.

Keselamatan Pelayaran

Kemenhub mengimbau para pengguna jasa, khususnya sopir logistik, untuk memantau kondisi lalu lintas secara berkala dan mengikuti arahan dari petugas kepolisian maupun petugas pelabuhan.

Meski menimbulkan ketidaknyamanan, Masyhud meminta masyarakat untuk memahami bahwa keselamatan pelayaran dan kelancaran arus kendaraan merupakan dua hal yang harus dijaga bersama.

Untuk mengatasi kepadatan, Kemenhub telah mengambil sejumlah langkah strategis. Di antaranya adalah penambahan armada kapal, percepatan proses bongkar muat, pengaturan kapal sesuai kapasitas dermaga, dan peningkatan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan.

"Kami mohon masyarakat bersabar dan tetap patuh terhadap arahan petugas. Yang terpenting adalah keselamatan selama perjalanan," pungkas Masyhud.

ASDP Kerahkan Kapal Besar, Antrean Truk di Ketapang Tinggal 2 Km

Sebelumnya, 

PT ASDP Indonesia Ferry mengerahkan kapal bantuan berkapasitas besar guna mengurai kemacetan kendaraan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, yang hendak menyeberang ke Bali. Langkah ini diambil menyusul antrean panjang kendaraan, khususnya truk logistik, yang sempat membludak hingga puluhan kilometer.

“Hari ini dijadwalkan uji sandar kapal perbantuan KMP Gading Nusantara milik PT Jembatan Nusantara, anak usaha ASDP,” ujar Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, dikutip dari Antara, Senin (28/7/2025).

KMP Gading Nusantara, yang biasanya melayani lintas Padangbai (Bali)–Lembar (Lombok), mampu menampung 30 hingga 40 kendaraan campuran, atau sekitar 30 unit truk tronton dalam kapasitas maksimal. Kapal ini diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada Sabtu (26/7) dan telah mengantongi izin dari KSOP serta BPTD untuk beroperasi di lintasan Ketapang–Gilimanuk.

Menurut Shelvy, kondisi antrean kini sudah jauh lebih terkendali. Jika sebelumnya antrean kendaraan mencapai 30 kilometer, kini jaraknya hanya berkisar 1,3 hingga 2 kilometer dari pelabuhan.

"Pagi ini truk-truk logistik mengalir padat ke kantong parkir Bulusan dan antrean turun signifikan," jelasnya.

kerahkan 26 Kapal

KMP Gading Nusantara melengkapi kapal bantuan lain yang lebih dulu dioperasikan, yaitu KMP Portlink VII. Selain itu, kapal jenis eks-LCT tetap beroperasi dengan aturan ketat sesuai standar keselamatan dari Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan.

“Kapal jenis ini hanya diizinkan mengangkut maksimal enam unit truk tronton tanpa penumpang umum, dan wajib dilengkapi dua awak kendaraan dengan jaket pelampung selama pelayaran,” tegasnya.

Per Minggu pagi, total ada 26 kapal yang aktif melayani lintasan Ketapang–Gilimanuk, terdiri dari 19 kapal di Dermaga Moveable Bridge (MB) dan 7 kapal di Dermaga LCM.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |