Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah masih terus menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di 2025. Salah satu bank penyalur KUR adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). KUR menjadi solusi permodalan penting bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
BRI mencatat, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai Rp 42,23 triliun hingga akhir triwulan I tahun 2025. Jumlah tersebut setara 24,13 persen dari alokasi tahun 2025 sebesar Rp175 triliun yang ditetapkan pemerintah.
Program KUR menawarkan pinjaman modal kerja dan investasi dengan berbagai keunggulan. Apa saja syarat pengajuan KUR BRI terbaru? Bagaimana cara pengajuan secara online dan offline? Serta, bagaimana simulasi tabel angsurannya?
KUR BRI menawarkan bunga yang rendah, mulai dari 6% efektif per tahun, bahkan ada program KUR Supermikro dengan bunga hanya 3%. Proses pengajuan pun relatif mudah, bisa dilakukan secara online maupun offline. Plafon pinjaman yang ditawarkan juga bervariasi, mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 500 juta, bahkan hingga Rp 5 miliar untuk KUR Khusus.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai KUR BRI, termasuk syarat-syarat yang harus dipenuhi, cara pengajuan secara online dan offline, serta informasi mengenai tabel angsuran. Informasi ini diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM yang sedang mencari sumber pendanaan untuk mengembangkan usaha mereka.
Syarat Pengajuan KUR BRI Terkini
Sebelum mengajukan KUR BRI, ada beberapa syarat umum yang perlu dipenuhi oleh calon debitur. Syarat-syarat ini bertujuan untuk memastikan bahwa pinjaman diberikan kepada usaha yang produktif dan layak secara finansial.
Pertama, usaha yang diajukan haruslah usaha produktif dan telah berjalan aktif minimal enam bulan. Kelayakan bisnis juga menjadi faktor penting dalam penilaian. Selain itu, pemohon haruslah individu (perorangan) yang menjalankan usaha tersebut.
Calon debitur juga tidak boleh sedang menerima kredit produktif dari lembaga keuangan lain, kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, dan kartu kredit. Berikut adalah daftar lengkap dokumen yang diperlukan:
- KTP
- Kartu Keluarga (KK)
- Akta nikah (jika sudah menikah)
- Surat Keterangan Usaha (dari kelurahan/RT/RW atau NIB)
- Surat Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) atau surat izin usaha lainnya yang setara (tergantung jenis KUR)
- NPWP (wajib untuk pinjaman di atas Rp 50 juta)
Usia minimal untuk pengajuan KUR BRI Mikro adalah 17 tahun, sedangkan untuk jenis KUR lainnya adalah 21 tahun. Beberapa sumber juga menyebutkan kepemilikan rekening BRI sebagai syarat, meskipun hal ini tidak selalu wajib.
Cara Pengajuan KUR BRI: Online dan Offline
BRI memberikan kemudahan bagi calon debitur dengan menyediakan dua cara pengajuan KUR BRI, yaitu secara online dan offline. Masing-masing cara memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Pengajuan online dapat dilakukan melalui website resmi BRI di kur.bri.co.id atau melalui aplikasi BRImo. Prosesnya meliputi registrasi akun, pengisian data diri dan usaha, unggah dokumen, simulasi angsuran, dan pengajuan pinjaman. Setelah pengajuan, akan ada proses survei oleh petugas BRI.
Sementara itu, pengajuan offline dilakukan dengan mengunjungi kantor cabang BRI terdekat. Calon debitur perlu membawa dokumen persyaratan lengkap dan mengikuti proses asesmen dan survei usaha yang dilakukan oleh petugas bank.
Pilihlah cara pengajuan KUR BRI yang paling sesuai dengan preferensi dan kemudahan Anda. Pastikan semua dokumen persyaratan telah disiapkan dengan lengkap untuk mempercepat proses pengajuan.
Simulasi Tabel Angsuran KUR BRI
Tabel angsuran KUR BRI bervariasi tergantung pada plafon pinjaman dan tenor (jangka waktu pinjaman) yang dipilih. Tenor yang tersedia umumnya berkisar antara 12 hingga 60 bulan.
Untuk mendapatkan informasi detail mengenai tabel angsuran KUR BRI, Anda dapat mengunjungi website resmi BRI atau langsung mendatangi kantor cabang BRI terdekat. Petugas bank akan memberikan simulasi angsuran yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda.
Dengan mengetahui simulasi tabel angsuran, Anda dapat memperkirakan kemampuan membayar cicilan setiap bulannya. Hal ini penting untuk menghindari terjadinya gagal bayar di kemudian hari.