Liputan6.com, Jakarta MIND ID mengambil peran dalam penguatan hilirisasi sebagai penggerak ekonomi yang menjaga harmoni dengan lingkungan, khususnya ekosistem laut. MIND ID pun konsisten menjalankan program-program pemulihan ekologi untuk menjaga keberlanjutan.
Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin mengungkapkan, Grup MIND ID berkomitmen tidak hanya memanfaatkan kawasan laut sebagai bagian dari operasional industri pertambangan dan pendukung bisnis, tetapi juga konsisten menjalankan tanggung jawab dalam menjaga kekayaan alam.
"Oleh karena itu, operasional dilaksanakan sesuai dengan perizinan yang berlaku serta didukung oleh komitmen penjagaan dan pemulihan lingkungan yang komprehensif," ungkapnya.
"Kami percaya, memanfaatkan sumber daya mineral ini bukan berarti mengabaikan lingkungan, baik darat maupun wilayah laut. Justru, laut harus dijaga karena telah memberikan manfaat besar bagi Indonesia,” jelas Maroef.
Ia pun memastikan setiap operasional Grup MIND ID dirancang dengan perencanaan matang dan pengawasan berkala, guna mencegah degradasi lingkungan.
"Perseroan juga proaktif berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Penataan Ruang Laut KKP agar penciptaan nilai dalam pemanfaatan ruang laut serta upaya penjagaan ekologi laut dijalankan secara berkelanjutan," ujar Maroef.
Program Fishing Ground
Maroef mengungkapkan bahwa salah satu bentuk nyata komitmen Grup MIND ID terhadap pelestarian laut adalah melalui program Fishing Ground. Program tersebut bertujuan meningkatkan populasi ikan di wilayah pesisir.
Dirinya mengatakan, program itu diwujudkan dengan penurunan rumpon, yakni habitat buatan yang mendukung peningkatan biodiversitas laut.
"Yang mana pada 2024, sebanyak 133 rumpon telah diturunkan di Perairan Provinsi Bangka Belitung dan telah memberi dampak positif pada peningkatan keberagaman hayati dan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat pesisir," kata Maroef.
Ia juga menyebut, Grup MIND ID melaksanakan program penanaman mangrove untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.
"Sepanjang 2024, lebih dari 56.500 bibit mangrove telah ditanam di Provinsi Bangka Belitung dan Sumatra Utara, hutan mangrove yang ditanam ini, tidak hanya menjadi benteng alami dari abrasi dan intrusi air laut, tetapi juga habitat penting bagi biota laut," sebut Maroef.
"Dalam konteks pembangunan nasional, pemanfaatan ruang laut adalah keniscayaan. Namun, Grup MIND ID berupaya konsisten untuk memjadi penggerak contoh bahwa industrialisasi yang mampu tetap menjalankan program perbaikan ekologi yang berdampak," jelasnya.
Apresiasi ke MIND ID
Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut KKP, Kartika Listriana mengapresisasi Grup MIND ID yang berinisiatif memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan KKP, sehingga akan mampu meningkatkan aspek tata kelola perusahan yang baik.
“KKP telah menerbitkan 46 Persetujuan KKPRL untuk Grup MIND ID dengan total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang terbayar mencapai Rp165,33 miliar dengan detail kegiatan pertambangan di laut, Terminal Khusus, dan Terminal untuk mendukung kegiatan pertambangan yang berada di darat,” ujarnya.
(*)