Kilau Emas Dunia Diramal Makin Memukau hingga Akhir Tahun

4 weeks ago 46

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas, Ibrahim Assuaibi menilai harga emas pada semester kedua 2025, bisa mencapai USD 3.850 per troy ounce dan logam mulia di Rp 2.300.000 per gram.

“Harga emas dunia di pasar internasional terbentuk berdasarkan Analisa baik analisa fundamental maupun analisa teknikal, serta Permintaan dan penawaran terhadap emas batangan di dunia,” ujar Ibrahim dalam catatan, Minggu (28/9/2025).

Ibrahim memproyeksikan untuk perdagangan Senin, 29 September 2025 emas diperkirakan bergerak di kisaran support USD 3.720,12 hingga resistance USD 3.787,65. Sepanjang untuk sepekan, harga diprediksi berada di rentang support USD 3.711,33 hingga resistance USD 3.814,40.

Sebelumnya, dalam perdagangan Jumat, 26 September 2025 harga emas dunia ditutup menguat di level USD 3.761,15 per troy ounce.

Data AS dan Kebijakan Bank Sentral AS

Ibrahim menjelaskan hal ini disebabkan oleh berbagai hal di antaranya laporan Departemen Perdagangan terkait indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) bulan Agustus memperlihatkan inflasi sejalan dengan ekspektasi.

Harga naik 0,3% secara bulanan dan 2,7% secara tahunan, sesuai perkiraan pasar. Data juga menunjukkan pendapatan pribadi serta belanja konsumen tumbuh melampaui ekspektasi. PCE sendiri menjadi indikator inflasi utama bagi Federal Reserve.

Pejabat The Fed menegaskan adanya keseimbangan sulit antara mengendalikan inflasi dan menjaga pasar tenaga kerja, sehingga diperlukan langkah hati-hati dalam pelonggaran kebijakan.

Gubernur Fed Stephen Miran dan Michelle Bowman cenderung dovish, dengan komentar yang mengarah pada dukungan pemangkasan suku bunga lebih lanjut karena pasar tenaga kerja dianggap “lebih rapuh.”

Sebaliknya, Jeffrey Schmid dari Fed Kansas City dan Austan Goolsbee dari Fed Chicago menilai lebih hawkish. Schmid menilai penurunan suku bunga pada pertemuan bulan ini tepat untuk membatasi pelemahan tenaga kerja, sementara Goolsbee mengingatkan risiko inflasi yang bisa terus meningkat. Meski demikian, pasar tetap memperkirakan ada pemangkasan suku bunga lagi pada Oktober.

Perang Dagang

Ibrahim menuturkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi mengumumkan penerapan tarif baru terhadap sejumlah barang impor yang berlaku mulai 1 Oktober 2025. Kebijakan ini menjadi kelanjutan dari perang dagang yang kembali digaungkan Trump di periode kepemimpinan keduanya.

Trump menetapkan tarif impor bagi produk farmasi, truk besar, hingga peralatan renovasi rumah dan furnitur. Sebelumnya pada April, Trump juga membuat resah banyak negara setelah mengumumkan tarif timbal balik untuk hampir seluruh mitra dagang AS di dunia.

Geopolitik

Situasi di Eropa semakin panas setelah serangan drone Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia memangkas ekspor bahan bakar negara tersebut. Rusia pun memberlakukan larangan sebagian ekspor solar hingga akhir tahun serta memperpanjang larangan ekspor bensin yang sudah berlaku, ujar Wakil Perdana Menteri Alexander Novak pada Kamis.

Turunnya kapasitas penyulingan membuat sejumlah wilayah Rusia mengalami kekurangan bahan bakar tertentu. Selain itu, langkah pemerintah AS juga menambah tekanan, dengan Presiden Trump mendorong sekutu-sekutu untuk mengurangi impor dari Rusia.

NATO turut mengeluarkan peringatan akan adanya respons jika terjadi pelanggaran lebih lanjut di wilayah udara negara anggota, sehingga meningkatkan ketegangan perang di Ukraina sekaligus membuka peluang sanksi tambahan pada sektor minyak Rusia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |