Keramba Jaring Apung Pangandaran Jadi Polemik, KKP Bisa Batasi

4 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Keramba Jaring Apung (KJA) di perairan Pangandaran, Jawa Barat, sempat menulai polemik. Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memiliki peran penting, utamanya terkait perizinan budidaya menggunakan KJA.

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof Yudi Nurul Ihsan menilai KJA bisa memberikan dampak ekonomi ke masyarakat. Sejalan dengan itu, KKP tinggal mengatur agar KJA tidak memberikan dampak buruk.

"Tinggal diatur saja wilayahnya antara kegiatan budidaya, pariwisata dan saya pastikan kalau ini diatur tidak akan saling menganggu karena kawasan perairan di sana cukup luas,” kata Yudi dalam keterangannya, Senin (11/8/2025).

Peran KKP merujuk pada Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL). Izin PKKPRL ini perlu dimiliki oleh pembudidaya agar tidak terjadi konflik pemanfaatan ruang laut di lapangan.

Yudi memyoroti polemik KJA di Pangandaran yang sempat ramai. Sepengetahuannya, KJA Pangandaran sudah mengacu pada regulasi yang ada.

“Setahu saya lokasi KJA yang diributkan itu sudah sesuai dengan Perda 9 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat. Di dalam Perda RTRW Jawa Barat, lokasi budidaya berada di dalam Zona Pemanfaatan Terbatas Kawasan Konservasi Taman Pesisir Pangandaran dan diperbolehkan,” ucapnya.

Tahapan PKKPRL

Sebebagai informasi, lazimnya, penerbitan PKKPRL melalui beberapa tahapan pendaftaran melalui perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik atau online single submission, dan penilaian dokumen permohonan.

Lalu, proses penilaian dokumen permohonan telah melalui tahapan verifikasi administrasi, dan penilaian teknis. Dalam Penilaian Teknis permohonan PKKPRL, KKP selalu melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi.

Setelah terbitnya PKKPRL, subyek hukum juga wajib memiliki perizinan lainnya seperti Persetujuan Lingkungan dan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko dalam melaksanakan kegiatannya. “Jadi isu merusak lingkungan itu tak masuk akal, semua izin sudah dipenuhi,” tegasnya.

Manfaat KJA

Yudi menjelaskan, pihaknya sudah melakukan riset sejak lama untuk proses budidaya dengan KJA. Hasilnya, budidaya lobster dengan KJA dinilai bisa memberikan keuntungan.

“Kami melakukan riset dari berbagai aspek kesimpulannya bahwa BBL (benih bening lobster) itu sebaiknya ditangkap, dibudidayakan. Kenapa? karena ternyata rendahnya survival rate BBL bukan karena jadi makanan biota laut lain, melainkan kanibal. Jadi lebih baik dibudidayakan sehingga membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar,” kata Yudi.

Selain lobster, budidaya kerapu juga bisa memanfaatkan KJA. Meski begitu, dia mengusulkan perlunya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mengatur agar tidak berdampak buruk bagi kawasan perairan Pangandaran. “Di sana bukan cuma lobster ya, ada kerapu juga. Jadi ini berpotensi membawa dampak ekonomi cukup besar untuk masyarakat," tandasnya.

Jadi Perhatian Susi Pudjiastuti

Diberitakan sebelumnya, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, meluapkan kekecewaannya terhadap keberadaan Keramba Jaring Apung (KJA) di Pantai Timur Pangandaran, Jawa Barat.

Melalui akun X @susipudjiastuti, Susi mengaku prihatin dan sangat terluka. Dia bahkan mencolek Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi hingga Presiden Prabowo Subianto.

"Hari ini saya sebagai rakyat Bapak, sangat sangat prihatin dan luar biasa terluka," tulis Susi dikutip Kamis (7/8/2025).

Tagih Janji Prabowo Subianto

Susi mengaku sempat menghadiri rapat di Kantor Samsat Pangandaran pada Rabu (6/8/2025) kemarin. Dalam rapat itu terungkap tiga perusahaan sudah mendapatkan izin untuk membuat KJA.

Menurut Susi, seharusnya tiga perusahaan itu tidak mendapatkan izin untuk membuat KJA. Dia kemudian mengungkit janji Prabowo saat kampanye Pilpres 2024 lalu yang ingin mengganti bagan-bagan bambu di perairan Pangandaran demi menjaga keindahan pantai dan produktivitas perikanan tangkap.

"Dulu Bapak Presiden @prabowo waktu berperahu, sudah berjanji yang sangat kita hargai untuk mengganti bagan-bagan bambu supaya Pantai Pangandaran lebih indah dan perikanan tangkap lebih produktif lagi," jelasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |