Kementerian ESDM Turun Tangan Jika Pertamina dan Shell Cs Tak Temui Kesepakatan

1 month ago 26

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal melakukan evaluasi jika tidak ada kesepakatan antara PT Pertamina (Persero) dan badan usaha swasta mengenai pengadaan bahan bakar minyak (BBM). Meskipun, saat ini prosesnya masih tahap sinkronisasi antarbadan usaha.

Seperti diketahui, Kementerian ESDM telah memandatkan pengadaan BBM di SPBU swasta seperti Shell dan BP-AKR bisa melalui PT Pertamina (Persero). Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung menegaskan akan melakukan evaluasi jika belum ada kesepakatan antara para pihak.

"Kalau tidak tercapai (kesepakatan), ini kita evaluasi itu apa yang menyebabkan tidak tercapai," kata Yuliot, ditemui usai acara Green Energy Summit 2025, di Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Dia menjelaskan, saat ini proses negosiasi dijalankan antarbadan usaha dan tidak ada keterlibatan Kementerian ESDM didalamnya. Meskipun, sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sudah mengumpulkan badan usaha untuk berkolaborasi dengan Pertamina.

Atas mandat itu, targetnya dalam sepekan stok BBM di SPBU swasta bisa kembali terisi. Alhasil, SPBU swasta bisa beroperasi normal kembali.

"Ini arahan dari Menteri ESDM, itu 7 hari itu sudah bisa ini terisi di SPBU Swasta," ucap Yuliot.

Pakai Kuota Impor Pertamina

Yuliot menuturkan, pengadaan BBM di SPBU swasta akan memanfaatkan kuota impor yang tersisa milik Pertamina. Pasalnya, kuota untuk Shell Cs sudah habis, bahkan sudah lebih tinggi 10 persen dari volume impor BBM tahun 2024.

"Jadi, untuk bisa dimanfaatkan kuota yang ada di Pertamina, itu justru tinggal kesepakatan antar badan usaha dan itu juga hari Jumat kemarin, ini Pak Menteri kan juga sudah menyampaikan sendiri," tuturnya.

"Ini sudah memfasilitasi, ini ada pembahasan business to business. Ya, kemudian untuk yang diminta oleh badan usaha ini adalah belum ditambahkan (zat) aditif. Itu sudah ada kesepakatan juga, kemudian berapa kebutuhan itu akan open book (dibahas terbuka)," sambung Yuliot.

Sumber Impor BBM

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri masih menunggu kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dari badan usaha swasta. Meski begitu, pihaknya sudah bersiap mencari sumber impor BBM.

Simon mengatakan, sumber impor BBM untuk disampaikan ke SPBU swasta bisa dari banyak lokasi. Targetnya, BBM bisa tersedia untuk disalurkan pekan depan.

"Dari mana saja (sumber impor). Tadi kan disampaikan oleh Pak Menteri juga, pokoknya kita usahakan dalam satu minggu ke depan ini sudah terpenuhi dan SPBU Swasta sudah bisa berjalan dengan normal," ucap Simon di Istana Kepresidenan, Jakarta, ditulis Sabtu (20/9/2025).

Masih Hitung Kebutuhan

Kendati begitu, kepastian pengadaan BBM untuk SPBU swasta masih perlu dihitung lagi. Simon memperkirakan jumlahnya tidak akan banyak, mengingat kolaborasi Pertamina dan badan usaha swasta ini untuk pemenuhan stok hingga akhir 2025 saja.

"Volumennya juga masih menunggu laporan dari masing-masing Badan Usaha Swasta, karena hanya untuk (memenuhi) sampai akhir tahun kan, 2025. Iya secepatnya. Kita target satu minggu harus. Kita usahakan dengan baik," katanya.

Simon menegaskan kembali, BBM yang akan diberikan ke SPBU swasta itu berkualitas baik. "Standarnya sesuai spesifikasi Ditjen Migas. Nah setelah itu, itu yang kita kirimkan ke semua, nanti akan diramu sesuai dengan resep dari masing-masing, jadi apa, penambahan aditif dan lainnya," tandasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |