Kebutuhan MBG Jadi Urgensi Pemerintah Kerek Stok Cadangan Jagung 1 Juta Ton

3 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap alasan penambahan cadangan jagung pemerintah menjadi 1 juta ton pada 2026, tahun depan. Hal ini mengantisipasi meningkatnya kebutuhan atas program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dia menyebut, MBG akan menyerap banyak ayam hingga telur, sehingga kebutuhan pakan ternak pun meningkat, salah satunya jagung. Maka, stok jagung yang dikuasai pemerintah perlu ditambah.

"Kebutuhan ayam itu meningkat 1 juta ton. Kalau MBG sudah beroperasi sempurna, full. Yang kedua adalah telur, kebutuhan telur 700.000 ton. Satu tahun. Jadi, pakannya tentu harus naik," ungkap Amran, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Senin (29/12/2025).

Penguatan cadangan itu, kata dia, sebagai salah satu instrumen untuk menjaga harga pakan di tingkat peternak imbas bertambahnya kebutuhan tadi.

"Ini, pakannya naik agar peternak-peternak ini, peternak untuk petelur dengan ayam, itu bisa diantisipasi kenaikan harga pakan yang melonjak tinggi," jelasnya.

Amran memastikan, pengadaan 1 juta ton cadangan jagung pemerintah akan dikuasai oleh Perum Bulog. BUMN Pangan itu juga akan menyerap seluruh kebutuhan itu dari produksi petani dalam negeri. "Pengadaannya dari Bulog. Iya, dari petani lokal," tandasnya.

Cadangan Beras Jadi 4 Juta Ton

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan telah menetapkan cadangan beras pemerintah (CBP). Harus ada 4 juta ton beras yang dikuasai pemerintah pada 2026, tahun depan.

Zulkifli memutuskan hal tersebut setelah menggelar rapat koordinasi terbatas (Rakortas) bersama sejumlah menteri. Diantaranya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Budi Santoso, hingga Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.

"Kami putuskan cadangan beras pemerintah kita dari 3 juta kita naikkan jadi 4 juta (ton)," ungkap Zulkifli di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (29/12/2025).

Cadangan Jagung Naik

Peningkatan CBP itu disebut untuk memudahkan penyaluran sejumlah program. Mulai dari Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), hingga bantuan pangan beras. Peningkatan itu juga sejalan dengan proyeksi penambahan jumlah penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Selain beras, pada konteks Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), Menko Zulkifli juga menetapkan cadangan jagung pemerintah. Jumlahnya naik drastis dari 300 ribu ton tahun ini menjadi 1 juta ton di 2026.

"Jagung, karena perlu juga itu, kalau telur perlu banyak, ayam perlu banyak, perlu pakan banyak. Kemarin kita cadangkan 300 ribu ya, ya pak ya? Nah ini kita naikkan jadi 1 juta," jelas Zulkifli Hasan.

Panen Raya Beras

Zulkifli mengatakan, kenaikan CBP ini merespons potensi bertambahnya produksi beras nasional. Bahkan, diprediksi waktu panen raya beras bisa tercapai lebih cepat.

"Sudah kelihatan bahwa produksi akan lebih tinggi tahun depan daripada tahun ini. Jadi harus persiapan dengan matang, penyerapannya, gudangnya," ungkapnya.

"Yang biasanya itu Maret, April, Mei baru panen raya, ini mungkin Februari sudah panen raya ya. Jadi harus kita siap, kalau tidak nanti kan harganya bisa jatuh lagi," sambung Zulkifli.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |