Liputan6.com, Jakarta - Sebuah fenomena tak terduga terjadi di pasar tenaga kerja Amerika Utara. Data terbaru menunjukkan bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) di tubuh pemerintahan federal Kanada pada tahun 2025 ternyata lebih dalam dibandingkan dengan yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari Yahoo Finance, Senin (6/10/2025), fakta ini disebut oleh National Bank of Canada sebagai perkembangan yang "tidak intuitif/kurang terapresiasi," terutama mengingat masifnya pemberitaan mengenai upaya efisiensi yang sedang digalakkan oleh Departemen Efisiensi Pemerintah AS.
Mengutip data dari Statistics Canada dan U.S. Bureau of Labor Statistics, ekonom Taylor Schleich mencatat perbandingan angka kontraksi yang terjadi di kedua negara:
- Per Juli 2025, lapangan kerja di pemerintahan federal Kanada telah turun 3,8% dibandingkan akhir tahun 2024.
- Sementara itu, tenaga kerja federal AS per Agustus 2025 turun sebesar 3,1%.
Meski angka ini mengindikasikan adanya kebijakan penghematan baru di bawah Perdana Menteri Mark Carney, Schleich menekankan bahwa kontraksi ini sebenarnya telah dimulai lebih awal.
"Anggaran 2024, yang dirilis oleh pemerintahan Trudeau, berupaya mencapai penghematan fiskal melalui 'atrisi alami' (pengurangan karyawan secara bertahap tanpa penggantian) dalam angkatan kerja," tulis Schleich, merujuk pada pemerintahan yang saat itu dipimpin oleh Justin Trudeau.
Secara total, lapangan kerja federal Kanada telah berkurang sekitar lima persen sejak awal tahun 2024.
Alasan di Balik Potensi PHK yang Lebih Besar di Ottawa
Salah satu faktor yang memungkinkan adanya pemotongan yang lebih dalam di Kanada adalah jejak angkatan kerja Ottawa yang lebih besar pasca ekspansi bertahun-tahun di bawah pemerintahan Trudeau.
Saat ini, pekerjaan di pemerintahan federal Kanada masih merepresentasikan pangsa yang lebih besar dari total angkatan kerja Kanada dibandingkan di AS, meskipun situasinya sempat terbalik sebelum tahun 2020.
Selain itu, Schleich juga mencurigai adanya kemungkinan data PHK di AS belum sepenuhnya akurat.
"Pemotongan pekerjaan pemerintah AS mungkin diremehkan karena pengunduran diri yang ditangguhkan telah membuat pekerja secara teknis 'masih dipekerjakan' tetapi sebenarnya dibayar sementara untuk tidak bekerja," jelas Schleich.
Seberapa jauh kontraksi Ottawa ini akan berlanjut masih menjadi pertanyaan, mengingat belum adanya "rencana yang jelas" seputar ketenagakerjaan dari pemerintah federal, tulis Schleich.
Jika Kanada ingin kembali ke pangsa tenaga kerja federal mendekati level tahun 2015, sekitar 1,75% dari total pekerjaan dan proporsi terendah sejak tahun 2001, maka pemerintah perlu menghilangkan 50.000 posisi lagi.
Pemotongan Besar-Besaran Terjadi di 1990
Skala pemotongan sebesar itu akan mencerminkan pemotongan sektor publik besar-besaran yang terjadi pada era 1990-an. Namun, Schleich berpendapat bahwa langkah ekstrem tersebut terlihat tidak mungkin terjadi, mengingat adanya inisiatif besar-besaran seperti program Build Canada Homes dan Major Projects Office.
Lebih penting bagi pasar, Schleich memperingatkan, pemotongan pekerjaan ini tidak akan cukup untuk memperbaiki kondisi keuangan Ottawa. Pasalnya, biaya personel hanya menyumbang sekitar 13% dari total pengeluaran federal.
"(Memiliki) lebih sedikit pekerja federal tidak akan cukup untuk mengimbangi biaya dari daftar komitmen pengeluaran yang terus bertambah dan hilangnya pendapatan melalui pemotongan pajak," pungkasnya.
Sebagai dampaknya, Schleich menunjuk pada pengakuan pemerintah Ottawa sendiri bahwa defisit "substansial" akan terungkap pada 4 November. Pandangan ini senada dengan Parliamentary Budget Officer, yang memproyeksikan kekurangan fiskal untuk tahun anggaran 2025–2026 mencapai USD 68,5 miliar.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382035/original/080562400_1760525876-Menteri_Keuangan__Menkeu__Purbaya_Yudhi_Sadewa-2.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5383000/original/098357600_1760612392-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288820/original/060254800_1752996312-WhatsApp_Image_2025-07-20_at_12.05.41__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5392327/original/069728700_1761445983-Penanganan_KA_Purwojaya-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4943099/original/079227300_1726137608-20240912-Harga_Emas-ANg_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5392320/original/093198700_1761445634-5e7130ba-b04e-46f2-a5b4-f36bd1d96200.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5392317/original/087658000_1761445088-af1256e1-1148-44f7-b282-29826079315c__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5390135/original/035434000_1761231817-AP25293020409105__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4378349/original/036378800_1680237745-5568.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4928386/original/099219200_1724670818-Ilustrasi_mencari_pekerjaan__lowongan_kerja.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5392215/original/098106500_1761406292-c52c01eb-f08c-4585-ac84-c6d7a9114a51.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4820877/original/028795700_1714729252-Menkeu_Yakin_pertumbuhan_Ekonomi_Indonesia_Capai_5_17_persen-ANGGA_5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5392214/original/028121900_1761406075-Harita_Diskusi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5392202/original/095230900_1761405251-1bcf2b98-7b87-447a-bb8d-c38cc995324e.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1559574/original/040900500_1491540010-20170406-Bertemu-di-Florida_-Donald-Trump-dan-Xi-Jinping-Saling-Lempar-Senyum-AP-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391446/original/034224800_1761320575-1000135105.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5023866/original/067115100_1732613410-20241126-Diskon_LRT-ANG_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1601200/original/046758400_1495427422-Fintech.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5392077/original/064818700_1761387812-KA_Purwojaya_anjlok_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5392026/original/000419500_1761383727-201f9d45-3bbb-427f-9d5c-c3bc4a0943b5__1_.jpeg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316269/original/095179300_1755230967-1000073188.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3311269/original/075746000_1606732859-20201130-Bantuan-Subsidi-Upah-BPJS-Termin-2-Tahap-6-Cair-Pekan-Ini-5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5271348/original/034098200_1751504773-Screenshot_20250703_075854_Chrome.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2053635/original/071518800_1522820303-20180404-BI-MER-AB2a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4103059/original/076150000_1658923818-Harga_emas_menguat_tipis-ANGGA_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4572281/original/057307700_1694504761-merve-sensoy-UEb7vAqYb4U-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532289/original/028365400_1628161488-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1095897/original/096862700_1451317311-Gedung-PPATK-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5305552/original/006464400_1754356170-IMG-20250805-WA0000.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5252086/original/007300100_1749857885-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5303419/original/005458100_1754102666-1000012531.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3431559/original/018558900_1618622607-Ilustrasi_bank_jago_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4592086/original/067091100_1695951584-WhatsApp_Image_2023-09-29_at_8.27.22_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3181749/original/007438500_1594892571-20200716-Rupiah-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5186932/original/075074000_1744629098-20250414-Harga_Emas_Batangan-AFP_5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3447066/original/082980700_1620083934-AP21123757079280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3617288/original/052829700_1635503921-20211029-Neraca-perdagangan-RI-alamai-surplus-ANGGA-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5315930/original/011984600_1755179439-4a6f0e71-3a5a-4e3b-ab07-547e802acfa8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5269249/original/078959900_1751343335-a3cf3d9c-06d6-470b-a613-25a8b57f0ecc.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332516/original/077414500_1756509471-1000015044.jpg)