Japan Credit Rating Agency Pertahankan Peringkat Indonesia BBB+ dengan Outlook Stabil

1 month ago 53

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga pemeringkat internasional Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR) kembali menegaskan kepercayaan pada fundamental ekonomi Indonesia. Pada 22 September 2025, JCR mempertahankan peringkat utang Indonesia (Sovereign Credit Rating) pada level BBB+ (Investment Grade) dengan outlook stabil.

Keputusan ini menjadi sinyal positif di tengah dinamika global. Menurut JCR, ketahanan ekonomi Indonesia didukung oleh konsumsi domestik yang kuat, kebijakan fiskal yang hati-hati, serta rasio utang pemerintah yang terkendali.

Meskipun basis penerimaan negara masih perlu diperluas, JCR menilai cadangan devisa Indonesia tetap tinggi, mencapai USD 150,7 miliar per akhir Agustus 2025. Tren positif investasi langsung juga disebut JCR turut menopang daya tahan ekonomi nasional.

Menanggapi hal ini, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyatakan bahwa keputusan JCR mencerminkan keyakinan pemangku kepentingan internasional terhadap stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia.

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi dengan kebijakan stimulus fiskal dan sektor riil Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas perekonomian," tegas Perry dalam keterangan tertulis, Rabu (24/9/2025).

Kinerja Ekonomi Indonesia Dinilai Tetap Solid

Menurut JCR, kinerja perekonomian Indonesia tetap kuat. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan stabil di kisaran 5% dan diproyeksikan akan bertahan di level serupa dalam jangka menengah. Meskipun demikian, JCR memprediksi pertumbuhan pada tahun 2025 berpotensi melambat di bawah 5% akibat melemahnya permintaan eksternal dari penerapan tarif timbal balik AS.

Kinerja ekonomi nasional saat ini ditopang oleh beberapa faktor kunci, yaitu konsumsi swasta, belanja pemerintah pasca-pemilu, investasi infrastruktur, serta ekspor yang melonjak menjelang penerapan tarif.

Dari sisi fiskal, kredibilitas kebijakan pemerintah tetap terjaga, tercermin dari defisit fiskal yang berada di kisaran 2,3–2,5% PDB dan rasio utang pemerintah yang tetap di bawah 40%. Kondisi ini menunjukkan pengelolaan keuangan negara yang prudent.

Ketahanan Eksternal Terjaga di Tengah Tantangan Global

JCR juga menyoroti kondisi eksternal Indonesia. Meski defisit transaksi berjalan diperkirakan meningkat secara bertahap pada 2025 seiring lemahnya permintaan eksternal akibat tarif resiprokal AS, ketahanan eksternal Indonesia tetap terjaga. Hal ini berkat tren positif investasi langsung dan cadangan devisa yang tetap tinggi.

Keputusan JCR kali ini mengukuhkan penilaian sebelumnya. Pada 25 Maret 2024, lembaga tersebut juga mempertahankan peringkat utang Republik Indonesia pada BBB+ dengan outlook stabil, yang berada dua tingkat di atas level terendah Investment Grade. Afirmasi berulang ini menunjukkan konsistensi keyakinan global terhadap prospek ekonomi Indonesia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |