Imbas Program MBG, UMKM Pemasok Ikan di Tangsel Kian Berkembang dan Serap Tenaga Kerja

3 weeks ago 22

Liputan6.com, Tangerang Selatan- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto tak hanya dirasakan manfaatnya oleh anak-anak sekolah, tetapi juga memberi dampak langsung bagi pelaku usaha kecil menengah (UMKM). Salah satunya Ifta Bintan, pemasok ikan segar untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Khusus Tangerang Selatan.

Sejak dipercaya memasok bahan baku, usaha Bintan berkembang pesat. Kini, ia mempekerjakan 15 orang untuk membantu proses pemilihan, penimbangan, hingga memfillet ikan agar siap diolah di dapur MBG.

“Karyawan saya tambah banyak. Mitra kami juga bertambah. Dengan adanya MBG ini, saya banyak membantu ibu-ibu di sekitar rumah untuk ikut bekerja memotong, mencabut duri, lalu memfillet,” ujar Bintan saat ditemui pekan ini di Tangsel.

Permintaan Naik, Mitra Nelayan Bertambah

Untuk memenuhi kebutuhan harian SPPG, Bintan menyuplai sekitar 3.000 hingga 6.000 potong ikan fillet per hari. Ia kini bekerja sama dengan enam nelayan, meningkat dari sebelumnya hanya dua orang.

“Kami upayakan ikan-ikan tidak lebih dari 4 jam di suhu ruang. Walaupun selalu diberi es batu supaya tetap fresh,” katanya.Bagi Bintan, keberadaan MBG bukan sekadar peluang usaha, melainkan juga penyambung hidup banyak orang.

“Justru program ini harus lebih dimaksimalkan agar semakin banyak anak-anak yang mendapatkan makanan bergizi. Saya juga ingin memperkenalkan ikan kepada anak-anak bahwa ikan itu enak dan bergizi,” ujarnya.

SPPG Tangsel Buka Ruang Lebar untuk UMKM

Kepala SPPG Khusus Tangsel, Nindy Sabrina, menegaskan pihaknya memang mendorong keterlibatan UMKM dalam rantai pasok MBG. Saat ini, ada sekitar 15–20 UMKM yang rutin memasok bahan baku, mulai dari daging ayam, telur, tempe, tahu, sayur-mayur, hingga buah-buahan.

“Semua UMKM bisa datang ke sini, bisa mengetuk pintu. Silakan ajukan penawaran sesuai spesifikasi. Selama kualitas sesuai dan harganya masuk, pasti bisa kami terima,” jelas Nindy.

Menurutnya, kebutuhan dapur MBG yang besar otomatis ikut menggerakkan perekonomian masyarakat.

“Daging ayam saja sehari bisa 300–400 kilogram. Belum lagi beras, ikan, dan sayuran. UMKM kan mempekerjakan orang juga. Lalu ada mitra mereka seperti petani, peternak, dan nelayan. Jadi, banyak sekali masyarakat yang terdampak,” tambahnya.

Atas konsistensinya melibatkan pelaku usaha kecil, SPPG Khusus Tangsel mendapat penghargaan sebagai “SPPG Ramah UMKM”.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |