Harga Minyak Melambung Usai Perundingan Perdamaian Rusia-Ukraina Gagal

21 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak naik lebih dari 1% pada perdagangan Rabu, 3 Desember 2025 waktu setempat. Kenaikan harga minyak dunia usai Rusia mengatakan, perundingan dengan pejabat Amerika Serikat (AS) di Moskow gagal mencapai kompromi terkait potensi kesepakatan damai Ukraina. Hal ini yang dapat meringankan sanksi terhadap sektor minyaknya.

Mengutip CNBC, Kamis (4/12/2025), harga minyak Brent melesat 78 sen atau 1,3% menjadi USD 63,23. Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) bertambah 85 sen atau 1,5% menjadi USD 59,49. Kedua kontrak itu turun lebih dari 1% pada sesi sebelumnya.

"Pasar minyak dan pasar prediksi tampaknya tidak memperhitungkan kemungkinan besar tercapainya perjanjian damai jangka pendek dan pencabutan sanksi terhadap minyak Rusia," ujar analis Goldman Sachs dalam sebuah catatan.

Pemerintah Rusia mengungkapkan, Rusia dan AS gagal mencapai kompromi setelah pertemuan lima jam antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan utusan utama Presiden AS Donald Trump.

Pasar minyak sedang menunggu hasil perundingan untuk melihat apakah kesepakatan tersebut dapat mengarah pada pencabutan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan Rusia, termasuk perusahaan minyak besar Rosneft dan Lukoil, yang akan membebaskan pasokan minyak yang dibatasi.

Putin pada  Selasa mengatakan, kekuatan-kekuatan Eropa menghalangi upaya AS untuk mengakhiri perang dengan mengajukan proposal yang mereka tahu akan "sama sekali tidak dapat diterima" oleh Moskow.

Serangan Ukraina baru-baru ini terhadap lokasi ekspor minyak di pesisir Laut Hitam Rusia telah menyoroti kekhawatiran geopolitik yang berasal dari perang tersebut.

Persediaan AS Meningkat Batasi Kenaikan Harga Minyak

Ukraina juga menyerang dua kapal tanker yang dikenai sanksi yang terlibat dalam pengangkutan minyak Rusia di Laut Hitam pekan lalu.

Putin pada Selasa mengatakan Rusia akan mengambil tindakan terhadap kapal tanker dari negara-negara yang membantu Ukraina, yang menambah risiko geopolitik, kata para analis.

Namun, meningkatnya persediaan AS membatasi kenaikan lebih lanjut. American Petroleum Institute melaporkan pada Selasa kalau persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS meningkat pekan lalu, kata sumber pasar, mengutip angka API.

Stok minyak mentah naik 2,48 juta barel pada pekan yang berakhir 28 November, sementara stok bensin naik 3,14 juta barel. Selanjutnya stok distilat naik 2,88 juta barel, menurut API, menurut sumber tersebut. Badan Informasi Energi AS (EIA) akan merilis data stok resmi pemerintah pada Rabu malam.

Harga Minyak Dunia Merosot Lagi, Ini Gara-garanya

Sebelumnya, harga minyak turun pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) karena pasar mempertimbangkan harapan perdamaian Rusia-Ukraina yang goyah akibat kekhawatiran kelebihan pasokan.

Dikutip dari CNBC, Rabu (3/12/2025), harga minyak Brent turun 72 sen atau 1,14%, menjadi USD 62,45 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 68 sen, atau 1,15% dan ditutup pada USD 58,64 per barel.

Kedua acuan harga minyak dunia tersebut naik lebih dari 1% pada Senin.Para investor mengalihkan fokus ke perundingan damai Rusia-Ukraina saat Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan utusan khusus Presiden AS Donald Trump Steve Witkoff dan menantunya Jared Kushner di Kremlin pada Selasa.

Tepat sebelum pertemuan tersebut, Putin memperingatkan kekuatan-kekuatan Eropa bahwa jika mereka memulai perang dengan Rusia, Moskow siap berperang. Putin juga mengancam akan memutus akses Ukraina ke laut sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak terhadap kapal tanker “armada bayangan” Rusia di Laut Hitam.

Putin dijadwalkan memulai kunjungan dua hari ke India mulai Kamis, untuk mempromosikan penjualan lebih lanjut minyak Rusia, sistem rudal, dan jet tempur dalam upaya memulihkan hubungan energi dan pertahanan yang terdampak tekanan AS terhadap negara Asia Selatan tersebut.

“Retorika yang beragam ini menyebabkan sedikit penurunan harga minyak, yang awalnya menunjukkan keyakinan bahwa Rusia akan terus menjadi pemasok minyak ke India,” kata Analis Senior di Price Futures Group, Phil Flynn.

Isyarakat Kesepakatan Damai Putin

Namun, komentar Putin mengisyaratkan bahwa kesepakatan damai mungkin tidak sedekat yang diharapkan pasar.

Pada Senin, Konsorsium Pipa Kaspia mengatakan telah melanjutkan pengiriman minyak dari satu titik tambatan di terminal Laut Hitam menyusul serangan pesawat tak berawak besar Ukraina pada Sabtu.

Kapal tanker berbendera Rusia lainnya yang memuat minyak bunga matahari melaporkan serangan pesawat tak berawak di lepas pantai Turki pada Selasa.

“Perkembangan terbaru dalam kondisi kelebihan pasokan global yang menekan harga telah diimbangi oleh serangan terhadap infrastruktur Rusia yang semakin cepat sepanjang akhir pekan, serta meningkatnya ketegangan antara AS dan Venezuela,” ujar Analis Rystad, Janiv Shah.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |