Harga Minyak Melambung Tersengat Sentimen Kekhawatiran Produksi Rusia

1 week ago 11

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak naik lebih dari 1% ke level tertinggi dalam satu minggu pada perdagangan Rabu, 8 Oktober 2025. Kenaikan harga minyak terjadi seiring pelaku pasar prediksi kurangnya kemajuan dalam kesepakatan damai untuk mempertahankan sanksi terhadap Moskow. Selain itu, laporan mingguan yang menunjukkan kenaikan konsumsi minyak AS juga berdampak terhadap harga minyak.

Mengutip CNBC, Kamis (9/10/2025), harga minyak Brent naik 80 sen atau 1,22% ditutup ke posisi USD 66,25 per barel. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat 82 sen atau 1,33% dan ditutup ke posisi USD 62,55.

Di Rusia, seorang diplomat tinggi Rusia mengatakan dorongan untuk mencapai kesepakatan damai dengan Ukraina, yang muncul setelah pertemuan puncak antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump pada bulan Agustus, telah terbukti sebagian besar telah habis.

Para analis mengatakan kesepakatan damai kemungkinan akan memungkinkan lebih banyak minyak Rusia mengalir ke pasar global. Rusia adalah produsen minyak mentah terbesar kedua di dunia setelah AS pada 2024, menurut data energi AS.

Wakil Perdana Menteri Alexander Novak menuturkan, meskipun terkena sanksi, Rusia telah secara bertahap meningkatkan produksi minyaknya dan hampir memenuhi kuota produksi OPEC+ bulan lalu, demikian  berdasarkan laporan kantor berita Interfax.

 Adapun OPEC+ mencakup Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu seperti Rusia.

Sektor Energi Rusia

Sektor energi Moskow telah berada di bawah tekanan serius dalam dua bulan terakhir akibat gelombang serangan pesawat nirawak Ukraina terhadap infrastruktur minyak dan gasnya, yang terutama menargetkan kilang minyak.

Faktor lain yang mendukung harga minyak mentah berjangka adalah keyakinan investor kalau Federal Reserve AS akan terus memangkas suku bunga di tengah penutupan pemerintah AS yang berkepanjangan.

Investor tidak memiliki sebagian besar data ekonomi AS karena pemerintah federal masih tutup. Namun, The Fed akan merilis risalah rapat September pukul 14.00 EDT pada Rabu, yang akan dikaji untuk mencari petunjuk baru tentang kebijakan The Fed.

Bank sentral akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada rapat 28-29 Oktober, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Pasar Minyak

Bank sentral, seperti The Fed, menggunakan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya pinjaman konsumen dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta permintaan minyak.

Pasar minyak mempertahankan penguatannya karena para pedagang lebih fokus pada laporan AS yang menunjukkan peningkatan konsumsi minyak pekan lalu daripada peningkatan persediaan minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan.

Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan perusahaan-perusahaan energi menambahkan 3,7 juta barel minyak mentah ke dalam persediaan selama pekan yang berakhir 3 Oktober.

Jumlah tersebut lebih besar dari perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters mengenai peningkatan persediaan sebesar 1,9 juta barel, dan sumber pasar menyebutkan peningkatan persediaan sebesar 2,8 juta barel, menurut kelompok perdagangan American Petroleum Institute (API) dalam angka-angkanya pada hari Selasa.

Total Pasokan Minyak

Namun, EIA menyatakan, total pasokan produk minyak mingguan, yang merupakan proksi konsumsi minyak AS, naik pekan lalu menjadi 21,990 juta barel per hari, tertinggi sejak Desember 2022.

"Angka permintaan cukup kuat dan itu seharusnya mendukung pasar," kata Analis senior di Price Futures Group, Phil Flynn.

Pasar minyak naik sekitar 3% sejauh pekan ini setelah OPEC+ pada Minggu mengumumkan peningkatan produksi yang lebih kecil dari perkiraan untuk November.

"Tingkat minimum yang diputuskan OPEC+ untuk dipertahankan pada Minggu masih memberikan sedikit dukungan," kata analis minyak PVM, Tamas Varga, dalam sebuah catatan pada Rabu.

OPEC+ sepakat untuk menaikkan target produksinya untuk November sebesar 137.000 barel per hari di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang kemungkinan kelebihan pasokan di pasar minyak, sumber dari grup tersebut mengatakan kepada Reuters.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |