Harga Emas Sulit Bangkit, Pasar Fokus Ketegangan Perdagangan

1 month ago 17

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia memulai pekan ini dengan tren melemah. Pada perdagangan Senin (11/8/2025) kemarin, harga bergerak negatif akibat turunnya permintaan terhadap aset lindung nilai dan meningkatnya minat investor pada aset berisiko.

Harapan kemajuan diplomasi dalam konflik Rusia-Ukraina serta reli pasar saham membuat sebagian investor beralih dari emas ke instrumen yang lebih berisiko. Dalam kondisi ini, peluang kenaikan emas terbatas.

Analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, sinyal candlestick dan pergerakan Moving Average mengonfirmasi tren bearish harga emas makin kuat. Dari sisi level teknikal, area USD 3.325 menjadi target penurunan terdekat jika tekanan jual berlanjut, sedangkan potensi kenaikan intraday terbatas di sekitar USD 3.365.

“Selama belum ada katalis fundamental baru yang mendukung emas, rebound yang terjadi kemungkinan bersifat teknikal dan terukur,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (12/8/2025).

Artinya, dalam jangka pendek, tren cenderung turun dan reli lebih tepat dijadikan kesempatan untuk menata ulang posisi, bukan sinyal pembalikan tren.

Tekanan Makro

Dari sisi makro, kondisi pasar masih rapuh. Indeks Dolar AS stabil di atas 98,00, terakhir di kisaran 98,60, menunjukkan greenback belum melemah secara signifikan. Imbal hasil obligasi Treasury AS berhenti naik setelah empat hari reli, dengan tenor 10 tahun di 4,262% dan tenor 30 tahun sekitar 4,825%.

Stabilnya imbal hasil ini membatasi penurunan biaya peluang memegang emas, sehingga tekanan bullish dari sisi suku bunga riil belum sepenuhnya terbentuk.

Sentimen risiko global sedikit membaik. Indeks saham utama di Asia, Eropa, dan India bergerak positif, didukung optimisme kemajuan diplomasi dan laporan laba yang baik.

Namun, ketidakpastian perdagangan masih mengintai. Tarif timbal balik AS yang mulai berlaku 7 Agustus menaikkan tarif rata-rata ke level tertinggi sejak 1934, yaitu sekitar 18,6%, yang berdampak pada lebih dari 60 mitra dagang. 

Sementara itu, kekhawatiran terkait kemungkinan tarif pada batangan emas Swiss, termasuk jenis 1 kg dan 100 ons, sedikit mereda setelah sinyal dari Gedung Putih bahwa emas fisik akan dikecualikan.

Analisis Teknikal

Secara teknikal, level USD 3.400 tetap menjadi batas atas psikologis yang sulit ditembus tanpa adanya katalis kuat. Gagal menutup di atas level ini akan mempertahankan pola konsolidasi dengan kecenderungan turun. Di sisi bawah, reaksi harga pada level USD 3.350 dan USD 3.325 menjadi kunci untuk melihat apakah tekanan jual masih dominan atau mulai melemah.

Menghadapi pekan yang padat dengan data inflasi AS serta indikator aktivitas dan konsumsi, disiplin manajemen risiko dan penempatan stop-loss yang tepat sangat penting.

Menurut Andy Nugraha, selama tren bearish tetap kuat, strategi jual saat harga naik (sell-on-rally) pada zona resistensi masih lebih rasional dibandingkan mencoba mengejar kenaikan tanpa dukungan fundamental.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |